Pemerintahan
Tanggulangi Kekeringan, Dinsos Turut Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih


Wonosari,(pidjar.com)– Upaya menanggulangi kekeringan terus dilakukan oleh pemerintah melalui program jangka panjang maupun jangka panjang. Meski droping air saat ini masih dilakukan, akan tetapi dengan adanya pembangunan Pamsimas di daerah yang rawan kekeringan dinilai efektif menanggulangi kekeringan.
Selain dari Kapanewon dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga turut mengalokasikan anggaran droping air untuk beberapa daerah. Salah satunya adalah Gunungkidul, tahun ini ada ratusan tangki air bersih yang disediakan oleh Dinsos untuk droping di Bumi Handayani.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, pada tahun ini jajarannya mendapatkan bantuan dropping air dari Dinsos DIY sebanyak 120 tanki. Pada puncak kemarau ini atau tepatnya sampai pertengahan September baru 19 tangki air bersih yang disalurkan..
“Kami sudah meminta pihak kalurahan untuk melakukan pengajuan bantuan droping air, tapi memang jumlah pengajuannya santa minim, artinya program Pamsimas dan pembangunan infrastruktur air bersih yang dilakukan oleh pemerintah berhasil mengurangi dampak kekeringan,” terang Asti, Rabu (20/9/2023).
Asti mencontohkan, tahun 2022 lalu jajarannya juga mendapatkan bantuan dropping air 300 tanki dari Dinsos DIY. Namun, anggaran tersebut tidak terpakai karena tidak ada kalurahan yang mengajukan bantuan.
“Untuk tahun ini yang mengajukan pun juga wilayah yang sangat terpencil di dataran atas, atau wilayah yang sudah ada Pamsimas karena kemarau panjang jadi kering,” jelasnya.
Sementara itu, Panewu Gedangsari, Eko Kristianto mengatakan, Gedangsari yang berada di wilayah paling utara dan mayoritas berada di pegunungan beberapa tahun lalu menjadi daerah langganan kekeringan saat musim kemarau. Pengeboran sumur hingga pembangunan Pamsimas yang dilakukan warga, pemerintah dan pihak ketiga melalui CSR belakangan membuahkan hasil.
Daerah ini nyaris terlepas dari dampak kemarau yakni kekeringan. Meskipun memang masih ada beberapa lokasi yang agak kesulitan mendapatkan air bersih. Biasanya warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 450 ribu untuk sekali membeli ari bersih.
“Contohnya di Tegalrejo, setelah diresmikan Pamsimas di Padukuhan Ngipik dan Ketelo yang itu dapat dimanfaatkan 200 KK, di Serut juga 162 KK yang menggunakan, Hargomulyo juga 140 KK pasokan air bersih tergolong aman. Itu debit airnya bagus sekali,” jelasnya.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial3 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan