Pemerintahan
Tanggulangi Kekeringan, Dinsos Turut Salurkan Ratusan Tangki Air Bersih




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Upaya menanggulangi kekeringan terus dilakukan oleh pemerintah melalui program jangka panjang maupun jangka panjang. Meski droping air saat ini masih dilakukan, akan tetapi dengan adanya pembangunan Pamsimas di daerah yang rawan kekeringan dinilai efektif menanggulangi kekeringan.
Selain dari Kapanewon dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Gunungkidul, Dinas Sosial Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) juga turut mengalokasikan anggaran droping air untuk beberapa daerah. Salah satunya adalah Gunungkidul, tahun ini ada ratusan tangki air bersih yang disediakan oleh Dinsos untuk droping di Bumi Handayani.
Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, pada tahun ini jajarannya mendapatkan bantuan dropping air dari Dinsos DIY sebanyak 120 tanki. Pada puncak kemarau ini atau tepatnya sampai pertengahan September baru 19 tangki air bersih yang disalurkan..
“Kami sudah meminta pihak kalurahan untuk melakukan pengajuan bantuan droping air, tapi memang jumlah pengajuannya santa minim, artinya program Pamsimas dan pembangunan infrastruktur air bersih yang dilakukan oleh pemerintah berhasil mengurangi dampak kekeringan,” terang Asti, Rabu (20/9/2023).
Asti mencontohkan, tahun 2022 lalu jajarannya juga mendapatkan bantuan dropping air 300 tanki dari Dinsos DIY. Namun, anggaran tersebut tidak terpakai karena tidak ada kalurahan yang mengajukan bantuan.




“Untuk tahun ini yang mengajukan pun juga wilayah yang sangat terpencil di dataran atas, atau wilayah yang sudah ada Pamsimas karena kemarau panjang jadi kering,” jelasnya.
Sementara itu, Panewu Gedangsari, Eko Kristianto mengatakan, Gedangsari yang berada di wilayah paling utara dan mayoritas berada di pegunungan beberapa tahun lalu menjadi daerah langganan kekeringan saat musim kemarau. Pengeboran sumur hingga pembangunan Pamsimas yang dilakukan warga, pemerintah dan pihak ketiga melalui CSR belakangan membuahkan hasil.
Daerah ini nyaris terlepas dari dampak kemarau yakni kekeringan. Meskipun memang masih ada beberapa lokasi yang agak kesulitan mendapatkan air bersih. Biasanya warga harus mengeluarkan uang sebesar Rp 450 ribu untuk sekali membeli ari bersih.
“Contohnya di Tegalrejo, setelah diresmikan Pamsimas di Padukuhan Ngipik dan Ketelo yang itu dapat dimanfaatkan 200 KK, di Serut juga 162 KK yang menggunakan, Hargomulyo juga 140 KK pasokan air bersih tergolong aman. Itu debit airnya bagus sekali,” jelasnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi