Peristiwa
Tetangga Tak Berani Antar, Warga Saptosari Dijemput Petugas RSUD Berpakaian ‘Astronot’
Saptosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Suasana di Desa Ngloro, Kecamatan Saptosari pada Selasa (25/03/2020) malam kemarin nampak tegang. Sejumlah petugas medis lengkap dengan alat pelindung diri kesehatan mendatangi sebuah rumah milik warga setempat. Para petugas itu menjemput salah seorang warga yang mengalami gangguan kesehatan dengan gejala mirip corona. Dalam evakuasi itu turut melibatkan tim dari TRC dari sejumlah pihak lantaran warga sekitar tidak ada yang berani mengantar ke RSUD Wonosari.
Lurah Ngloro, Heri Yulianto memaparkan, dirinya belum bisa mengetahui secara pasti penyakit apa yang diderita oleh warganya. Namun begitu, warganya tersebut baru saja pulang dari wilayah Semarang yang notabene merupakan zona persebaran Covid-19.
“Terkait positif atau belumnya belum tahu, hanya saja yang bersangkautan baru pulang dari daerah Genuk, Semarang Timur dan pada saat sampai rumah meminta untuk orang tua dan saudara tidak mendekat apalagi contact fisik. Kemudian yang dibawa termasuk masker dibakar sendiri,” ujar Heri, Rabu dini hari tadi.
Heri menambahkan, warganya tersebut sejak 3 sampai 4 hari yang lalu merasakan gejala demam tinggi, tenggorokan kering dan batuk. Meski demikian, sesampainya di rumah pada Selasa kemarin, tidak ada warga yang berani mengantar ke RSUD Wonosari untuk berobat.
“Sehingga TRC segera berkordinasi dengan tim kabupaten maupun kecamatan untuk penanganannya karena masyarakat tidak ada yang berani mengantar ke RSUD,” ucap dia.
Dijelaskannya, khusus di Kecamatan Saptosari, telah dibentuk TRC gabungan dari semua unsur dan lintas sektor untuk kemudian semua desa membuat satgas dan TRC tingkat desa. Nantinya tim akan mengidentifikasi warga dari luar wilayah baik Gunungkidul maupun DIY terlebih yang datang dari daerah dalam pengawasan.
“Termasuk juga dari warga yang habis bepergian keluar wilayah kemudian hasil identifikasi di tindaklanjuti untuk di arahkan ke Puskesmas maupun posko tanggap darurat Covid-19 Saptosari yang ada di depan Kecamatan,” terang Heri.
Tenda posko yang mulai malam tadi akan beroperasi selama 24 jam bergantian dengan jam dinas Puskesmas. Secara teknis, semua pemudik dari pagi sampai sore diarahkan ke Puskesmas kemudian pada sore harinya diarahkan ke Posko TRC.
“Sementara personilnya gabungan dengan FBS (Forum Bhineka Saptosari) yang berasal dari gabungan semua ormas yang ada di Saptosari untuk melakukan tahapan dasar baik pengukuran suhu penyemprotan disinfektan maupun pengarahan untuk isolasi mandiri,” beber dia.
Untuk antisipasi persebaran virus corona sendiri wilayah Saptosari memilih untuk menerapkan lockdown. Artinya di wilayah tersebut kegiatan yang melibatkan massa termasuk acara hajatan ditiadakan.
“Aktifitas massa termasuk hajatan dioffkan. Itu kesepakatan yang sudah mulai dilakukan dengan persetujuan camat, kepala puskesmas, Kapolsek, Danramil dan semua kades di wilayah Saptosari,” pungkasnya.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum4 hari yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
bisnis4 minggu yang lalu
Akhirnya! Kopi Tuku Sapa Tetangga di Yogya