Budaya
Jelang Panen Raya Ikan, Nelayan Baron Larung Gunungan ke Tengah Lautan
Tanjungsari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sedikitnya tujuh gunungan yang berisi sesaji seperti kepala kambing, dua ekor ayam, nasi uduk, ingkung dan ubo rampe lainnya dibawa ke Pendopo Pantai Baron pada Kamis (03/10/2019) siang. Iring-iringan bergodo, bersama enam wanita pembawa bunga turut meramaikan kirab gunungan yang disaksikan ribuan masyarakat serta wisatawan. Sesampainya di Pendopo, sejumlah nelayan serta sesepuh Pantai Baron berkumpul untuk bersama-sama mendoakan agar nelayan diberi hasil tangkapan ikan yang melimpah.
Kegiatan seperti ini memang rutin digelar sebelum puncak panen ikan yang biasanya terjadi di Pantai Baron pada akhir tahun. Upacara budaya menjadi wujud syukur dari nelayan terhadap alam.
“Ini adalah upaya rasa syukur kami, karena Pantai Baron selain menjadi sasaran wisatawan, ikan yang kami dapatkan juga berlimpah. Sudah menjadi kewajiban bagi kami untuk bersyukur kepada alam,” tutur sesepuh Pantai Baron, Ngatno kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, di sela-sela sedekah laut.
Setelah didoakan, gunungan dan para bergodo bersama wanita pembawa bunga kembali beriring-iringan menuju bibir pantai. Di area parkir kapal, yang mana lokasi bertemunya arus sungai dengan air laut, bunga yang dibawa oleh enam wanita tersebut ditaburkan ke lautan. Tak lupa dupa dibakar di pinggir laut. Doa-doa khsusus dipanjatkan oleh para sesepuh.
Satu per satu gunungan yang berisi sesaji diletakkan ke atas kapal nelayan. Sejumlah tokoh masyarakat pun turut menaiki kapal nelayan yang memang sengaja secara cuma-cuma dapat ditumpangi oleh siapa saja yang ingin menyaksikan sedekah laut ini mengangkut penumpang.
Setelah kira-kira berada di atas kapal dua puluh menit, tibalah iring-iringan pembawa sesaji di tengah lautan lepas. Ombak yang sesekali menghantam kapal, tak menyurutkan masyarakat nelayan Pantai Baron untuk melarung sesaji. Maklum, saat itu, kondisi air laut memang lumayan pasang.
“Beruntung acara bisa berjalan lancar meski ombak cukup besar,” imbuh pria yang juga merupakan dewan kebudayaan Kecamatan Tanjungsari itu.
Menurutnya, kegiatan seperti ini merupakan bentuk implementasi budaya yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta, khususnya Kabupaten Gunungkidul. Apabila, hal seperti ini tak dilestarikan menurutnya kerusakan akan datang.
“Kebudayaan itu aturan pakem, jika kita sembrono tidak melakukannya, mara bahaya bisa terjadi kapan saja,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Perikanan dan Kelautan Gunungkidul, Krisna Berlian yang turut hadir dalam acara ini mengatakan, Pantai Baron memang telah memiliki Tempat Pelelangan Ikan. Adapun Pantai Baron sendiri juga salah satu pemasok ikan terbesar di Kabupaten Gunungkidul.
“Mudah-mudahan dengan sedekah laut ini panen ikan nelayan semakin banyak,” ucapnya.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials