Sosial
Ditetapkan Sebagai Kabupaten Inklusif Dianggap Tidak Sesuai, Wisata Gunungkidul Belum Ramah Disabilitas






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Meski Kabupaten Gunungkidul ditetapkan sebagai Kabupaten Inklusif, namun sepertinya julukan tersebut berbanding terbalik dengan realita di lapangan. Pasalnya, sebagian besar obyek wisata yang ada di Gunungkidul dinilai belum ramah terhadap kaum disabilitas.
Ketua Forum Komunikasi Disabilitas Kabupaten Gunungkidul, Hardiyo mengatakan, hampir 80 persen obyek wisata tidak memiliki akses bagi penyandang disabilitas. Padahal menurutnya, mereka juga berhak mendapat kesempatan yang sama termasuk menikmati fasilitas rekreasi atau tempat wisata.
“Masih banyak obyek wisata belum ramah difabel, hampir 80 persen. Sebuah obyek wisata harus memiliki alat yang bisa diakses difabel. Selama ini obyek wisata hanya bisa dinikmati orang biasa,” tuturnya, Selasa (06/03/2018).
Hardiyo menyontohkan, seperti Pantai Baron dan Wediombo yang belum memiliki akses masuk jalan turun untuk penyandang disabilitas. Padahal, dukungan fasilitas tersebut sangat diperlukan untuk memudahkan akses penyandang tuna daksa yang memakai kursi roda.
“Nggak usah jauh-jauh. Taman Kota Wonosari saja jalan turunan untuk disabilitas nihil. Kamar mandi juga tidak mendukung,” keluh dia.







Melihat kenyataan seperti ini, Hardiyo sangat menyayangkan sebagai Kabupaten Inklusif namun fasilitas untuk penyandang disabilitas masih belum maksimal. Oleh sebab itu, ia berharap agar tempat wisata dilengkapi dengan fasilitas yang dibutuhkan mereka baik berupa jalan pendukung maupun bangunan ramah disabilitas.
“Misalnya running text sangat berguna bagi penyandang tuli, petunjuk atau informasi braile bagi tuna netra, atau ramp dan handrail untuk tuna daksa,” tutur Hardiyo.