Pendidikan
Baru 3 Sekolah di Gunungkidul Yang Fasilitas Internetnya Bebas Dari Konten Negatif






Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga bersama Dinas Komunikasi dan Informasi Kabupaten Gunungkidul tengah berupaya untuk menciptakan sekolah-sekolah dengan internat sehat. Meskipun saat ini sudah seluruh sekolah di Kabupaten Gunungkidul terkoneksi Internet, namun ternyata baru ada tiga sekolah yang bebas dari konten-konten negatif. Ketiga sekolah tersebut antara lain SDN Wonosari 1, SMPN 1 Karangmojo dan SMAN 1 Playen.
Kepala Dinas Pendidikan, Pemuda, dan Olahraga Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid memaparkan, tahun ini pihaknya menjadikan internet sehat di sekolah-sekolah sebagai prioritasnya bersama dengan Diskominfo. Ia mengaku, hal ini menjadi sangat penting lantaran saat ini internet memang menjadi kebutuhan pokok dalam proses pembelajaran. Gawai yang dimiliki siswa juga digunakan untuk menunjang pembelajaran.
“Segalanya perlu disiapkan mulai dari fasilitas dan guru. Untuk fasilitas internet sehat tahun ini menjadi prioritas kami,” kata Bahron kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Senin (09/09/2019).
Terpisah, Kepala Diskominfo Gunungkidul Kelik Yuniantoro menambahkan, pihaknya hingga kini belum bisa ikut membatasi konten-konten yang dilarang. Kendati demikian, pihaknya terus menggandeng Google For Education untuk membuat pembelajaran serta akses internet sehat bagi para siswa.
“Dengan adanya Google for Education, nanti secara otomatis dari pihak google yang akan membatasi konten yang tidak mendidik,” ujar Kelik.







Lebih lanjut ia menjelaskan, pihaknya kerap diundang ke sekolah sebagai narasumber mengenai penggunaan gawai milik siswa. Hal tersebut lantaran gawai milik siswa bisa dengan mudah digunakan untuk mengakses hal-hal negatif.
“Kami hanya memberikan alternatif saja berkaitan internet sehat. Untuk membatasi siswa dalam mengakses internet, kami tidak memiliki kewenangan,” kata dia.
Setelah dilakukan uji coba di ketiga sekolah tersebut, internet sehat yang digagas bersama Google for Education nantinya akan menjadi sistem pembelajaran. Sehingga semua siswa nantinya akan menggunakan sistem dari Google.
“Pada 2020 yang akan datang, secara bertahap akan dilakukan pembiayaan untuk internet sehat. Ketiga sekolah yang dipilih ialah sebagai bentuk awal sosialisasi internet sehat. Dari kami, sosialisasi secara teknis saja,” tandasnya.