Sosial
Simpati Untuk Korban Kekeringan Terus Mengalir, Komunitas Sopir Truk dan Polisi Salurkan Bantuan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kekeringan yang terjadi di Gunungkidul beberapa bulan terakhir mengundang simpati dari berbagai kalangan. Sejumlah instansi hingga komunitas masyarakat berusaha menyalurkan bantuan air bersih kepada para korban kekeringan.
Diantara komunitas-komunitas yang saat ini terjun ke daerah terdampak kekeringan, salah satunya adalah komunitas Paguyuban Sopir Truk Tronton di Wilayah Wonosari. Para pengemudi truk tersebut sepakat untuk menyisihkan uang hasil kerja mereka untuk membeli air bersih kemudian disumbangkan pada masyarakat yang membutuhkan.
Salah satu anggota Paguyuban Sopir Truk Tronton Wonosari, Suryadi membeberkan, Komunitas Sopir Truk Tronton Wonosari merasa tergerak untuk membantu masyarakat Gunungkidul yang selama kemarau panjang ini kesulitan untuk mendapatkan air bersih. Kondisi ini kemudian disikapi dengan mengumpulkan sisa pendapatan mereka untuk membeli air tangki.
Senin (23/09/2019) kemarin, komunitas ini menyalurkan air bersih sejumlah 20 tanki ke Padukuhan Kandri, Desa Pucung, Kecamatan Girisubo. Dipilihnya daerah ini sebagai titik penyaluran bantuan karena daerah ini dianggap sangat membutuhkan. Masyarakatnya selama ini sangat kesulitan untuk mendapatkan air bersih karena berbagai faktor.
“Senin kemarin kami salurkan 20 tanki air bersih ke warga terdampak kekeringan,”kata Suryadi atau yang akrab di panggil Mbah Tege.







Menurutnya, untuk kekeringan sendiri menjadi masalah klasik yang perlu ditangani secara serius. Untuk sementara ini, jika sekiranya pendapatan berlebih dan memiliki keinginan untuk memberikan bantuan, tentu menjadi berkah tersendiri bagi warga yang terdampak kekeringan.
“Kemarin urunan suka rela. Dari anggota komunitas atau paguyuban kami yang mau nyumbang dengan senang hati kami terima kemudian disalurkan,” tambah dia.
Rencananya, kegiatan semacam ini akan diagendakan secara rutin. Jika memang setiap tahun ada wilayah terdampak kekeringan membutuhkan uluran tangan, pihaknya akan memberikan bantuan. Tak hanya di Desa Pucung saja yang tersasar bantuan dari Paguyuban Sopir Truk Tronton ini, rencananya minggu depan paguyuban ini akan kembali menyalurkan air bersih ke wilayah Botodayakan, Rongkop.
“Ada permintaan masuk dari masyarakat. Selain mandiri dari uang pribadi anggota paguyuban, kita juga membantu bagi komunitas lain yang ingin memberikan bantuan air bersih dapat berkoordinasi dengan kami,” ujar dia.
Kondisi kekeringan yang terjadi ternyata tidak hanya menyita perhatian dari swasta maupun komunitas lain. Bahkan dari jajaran Polda DIY pun juga membantu meringankan beban masayarakat di sejumlah daerah untuk mendapatkan asokan air bersih.
Puluhan Polisi Alumni Dikmaba PK Polri 1997/1998 yang berdinas di Polda D.I. Yogyakarta dan tergabung dalam wadah ikatan alumni DSD/SDS PROGO melaksanakan kegiatan Bhayangkara DSD/SDS Peduli dengan melakukan droping. Adapun sasaran dari ikatan almuni ini yakni Dusun Jerukan, Desa Girisekar, Kecamatan Panggang.
“Bhayangkara DSD/SDS Peduli memberikan bantuan air bersih sebanyak 10 tanki dengan dana yang terkumpul dari hasil iuran personil DSD/SDS Progo,” kata Aiptu Muslim, Dit Pam Obvit Polda DIY.
Dihubungi terpisah Iptu Teguh Dwi Santosa, S.H. S.Kep, M.M. selaku Ketua DSD/SDS Jogja sangat mengapreasi kegiatan dari kegiatan yang memiliki kepedulian dan empati terhadap warga masyarakat Gunungkidul yang memang saat ini sangat membutuhkan bantuan air bersih.
Menurut Iptu Teguh yang sekarang menjabat sebagai Danki C Dalmas Dit Samapta Polda DIY, program droping air ini selain karena berempati juga sebagai implementasi Program Promoter Kapolri di mana Polri sebagai Penggerak Revolusi Mental dan Pelopor Tertib Sosial di Ruang Publik dengan terjun langsung ke tengah-tengah masyarakat.
“Ini juga upaya polisi untuk mendekatkan diri dengan masyarakat. Sehingga terjalin hubungan yang cukup baik,” ucap Iptu Teguh yang sebelumnya sempat menjabat sebagai Wakapolsek Playen ini.