Pariwisata
Pantai Selatan Masih Dominan, Bagaimana Peluang Desa Wisata dan Kawasan Non Pantai Gaet Wisatawan?






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mendekati libur akhir tahuh ini, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul menargetkan mampu meraup sekitar Rp 2 miliar rupiah dari retribusi wisata. Sebuah target yang cukup berat tentunya mengingat hingga saat ini, pariwisata Gunungkidul sangat bergantung dengan pariwisata alam khususnya pantai selatan. Tentunya diperlukan terobosan agar nantinya, obyek wisata selain pantai selatan tersebut bisa ikut memberikan kontribusi yang besar.
Selain wisata pantai, dinas berharap sejumlah desa wisata mampu menarik pengunjung. Sehingga, produk lokal khas Gunungkidul yang ada di masing-masing desa wisata mampu terjual dan menambah pendapatan masyarakat.
Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono menyatakan, pihaknya terus berupaya agar wisatawan mendatangi kawasan wisata non pantai, Kawasan Strategis Pariwisata (KSP) IV, V dan VI sesuai dengan Peraturan Daerah (Perda) Kabupaten Gunungkidul nomor 3 Tahun 2014.di Gunungkidul dalam liburan akhir tahun ini. LSP IV memiliki daya tarik wisata alam berupa pegunungan dan air terjun dengan pendukung wisata pendidikan, konservasi dan petualangan.
Adapun diantaranya yang termasuk dalam kawasan wisata tersebut adalah Gunung Api Purba Nglanggeran (geosite), Gunung Butak, dan air terjun Banyunibo sebagai kawasan wisata alam berbasis wisata pendidikan, keluarga dan petualangan. Kemudian ada Kebun Buah Durian dan Kakao serta pasar buah di Kecamatan Patuk, Taman Hutan Raya Bunder. Telaga Kemuning, Lokasi Out Bound Jelok, Hutan Wanagama, Air Terjun Sri Getuk, Gua Rancang Kencana, Kerajinan Batik Kayu Bobung.
KSP V terdiri dari kawasan wisata yang didominasi Goa dengan daya tarik unggulan berupa bentang alam karst. Adapun tempat wisata tersebut meliputi Goa Pari, Goa Si Oyot, Goa Ngingrong, Goa Paesan, Goa Cokro, Goa Gremeng, Goa Nglengket, Goa Seropan (Gombang-Ngeposari), Goa Bribin, Goa Jlamprong dan Goa Song Gilap sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata pendidikan dan petualangan.Kemudian ada Goa Braholo sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst berbasis wisata pendidikan dan budaya.
Masih di kawasan yang sama, terdapat kawasan wisata yang sudah populer dan memiliki jumlah kunjungan yang lumayan banyak. Adapun obyek wisata tersebut adalah Goa Pindul, Goa Sriti, Kali Suci, Goa Gelatik, Goa Buri Omah, Goa Jomblang, Goa Grubug sebagai kawasan wisata alam bentang alam karst, berbasis wisata susur sungai bawah tanah.







KSP VI terdiri dari kawasan wisata non Pantai dengan mengusung daya tarik unggulan yang sarat akan nilai budaya serta sejarah seperti, Petilasan Gunung Gambar dan Candi Risan, Taman Keanekaragaman Hayati Hutan Wonosadi, dan Air Terjun Jurug.
Selain itu, pihaknya juga akan mulai menggarap desa-desa wisata agar mampu menarik pengunjung. Adapun sejumlah desa tesebut yakni Desa Nglanggeran, Bleberan, Mulo, Bobung dan Jelok.
“Kita berharap pergerakan wisatawan berdampak pada pergerakan perekonomian dan peredaran uang dari belanja wisatawan meningkat di kawasan destinasi tersebut,” kata Harry, Senin (09/12/2019).
Ia mengatakan, selama ini pihaknya telah banyak memberikan pembinaan dan pendampingan terhadap SDM yang ada kawasan tersebut. Sehingga pihaknya meyakini, wisatawan akan mampu memahami dan mendapatkan kesan positif setelah berkunjung di Gunungkidul.
“SDM telah kita lakukan pembinaan, sehingga nanti ada pemandu wisata di setiap desa tersebut. Olahan kuliner atau pun produk lokal bisa dipasarkan nantinya,” sambung dia.
Sementara itu, Camat Tanjungsari, Rakhmadian Wijayanto mengatakan, wilayah Tanjungsari memiliki bentang pantai cukup luas. Banyak wisatawan berkunjung ke wilayah bagian selatan Gunungkidul itu. Tak ingin kehilangan momen, pihaknya pun terus melakukan promosi terhadap sejumlah Goa yang ada di wilayah Tanjungsari sehingga nantinya wisatawan dapat datang dan berkunjung di obyek wisata non pantai.
“Segala sesuatunya siap, hanya kelembagaannya yang belum. Kita berharap, wisatawan tidak hanya ke pantai saja, Goa-goa yang ada patut di kunjungi. Kalau begitu, nanti ekonomi masyarakat yang jauh dari pantai akan terangkat,” pungkas dia.