Peristiwa
Dana Asuransi Tak Kunjung Bisa Dicairkan, 2 Warga Wonosari Lapor ke Kejaksaan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Nasip nestapa tengah dialami oleh Daryati, warga Padukuhan Singkar, Kalurahan Wareng, Kapanewon Wonosari. Ia harus kehilangan uang yang cukup besar sementara dana puluhan juta yang dijanjikan oleh pihak asuransi tak bisa dicairkan. Kesal dengan hal itu, ia lantas melaporkan kejadian yang dialaminya ini ke Kejaksaan Negeri Gunungkidul agar bisa diproses secara hukum.
Kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Daryanti menceritakan, ia tertarik dengan penawaran dari pihak Asuransi Bumiputera saat anak sulungnya masih berusia lima tahun. Sebagai orang tua, adalah menjadi wajar saat ia mulai memikirkan pendidikan untuk sang buah hati kuliah.
“Saya ikut yang asuransi pendidikan dengan iuran Rp 350.000, kemudian seiring berjalannya waktu, saya nambah lagi ke asuransi kesehatan,” jelasnya saat mengadu ke Kejari Gunungkidul, Rabu (17/06/2020).
Dari dua program yang ia jalani dan dibayarkan secara rutin itu, seharusnya sesuai dengan program, keduanya bisa dicairkan pada Desember 2019. Selama mengikuti asuransi itu, tak sekalipun ia telat membayar premi.
“Masuk jatuh tempo Desember 2019 lalu saya ngurus pencairan,” jelas Daryanti.







Seharusnya, Desember lalu ia menerima Rp. 14.000.000,- dari program asuransi pendidikan. Sementara untuk asuransi kesehatan, bisa dicairkan Rp. 60.000.000,-.
“Tapi sudah saya urus sampai sekarang tidak cair-cair, bahkan saya login di aplikasi yang cair baru 50, sementara nomor antrian saya 23ribu,” kata ibu dua anak ini.
Senada dengan Daryanti, tetangganya, Dartini juga bernasip serupa. Melihat tetangganya banyak yang berinvestasi dan mengasuransikan uang kepada Bumiputera, ia pun tertarik. Tahun 2013 lalu ia mengikuti program investasi. Ia menyetorkan Rp. 50.000.000,-. Dari dana tersebut, ia dijanjikan mendapatkan premi Rp. 15.000.000,-.
“Saya dijanjikan cair Rp. 65 juta pada bulan April 2020 ini,” ujar Daryanti.
Keduanya sebetulnya sudah berusaha mengurus kasus ini ke kantor Bumiputera Wonosari. Namun tak ada solusi yang didapat, ia hanya disuruh menunggu kabar dari pusat perihal permohonan pencairan.
“Saya disuruh nunggu, tanya marketingnya juga nunggu, ya sama antrian saya sudah di nomor 23ribu tapi baru dilayani 50 orang, dari Februari lalu sampai sekarang tidak bergerak,” kata dia.
Terpisah Kasi Pelayanan Hukum Kejaksaan Negeri Wonosari, S Winarti mengatakan, berkaitan dengan aduan ini, ada dua kemungkinan yang terjadi. Yang pertama, dugaan penggelapan yang dilakukan oleh marketing kemudian kemungkinan kedua, ada pembekuan secara nasional.
“Karena mereka membayarnya kan lewat marketing, tidak langsung. Tapi juga ada kemungkinan melihat berita nasional saat ini sedang dibekukan karena penyelidikan dari Kejaksaan Agung,” tutupnya.
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Endah Harapkan Tradisi Urbanisasi Mulai Berkurang
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Akhirnya Gunungkidul Akan Kembali Punya Bioskop
-
Sosial4 minggu yang lalu
Istri Wakil Bupati Gunungkidul Dilantik Jadi Ketua Tim Penggerak PKK, Ini Hal yang Akan Dilakukan
-
film2 minggu yang lalu
Diputar Bertepatan Momen Lebaran, Film Komang Ajak Rayakan Perbedaan
-
bisnis4 minggu yang lalu
PT Railink Raih Penghargaan 7th Top Digital Corporate Brand Award 2025
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Milad ke 12, Sekolah Swasta Ini Telah Raih Ribuan Prestasi
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
bisnis3 minggu yang lalu
Hadirkan Zona Baru, Suraloka Interactive Zoo Siap Berikan Pengalaman Interaktif dan Edukatif
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis
-
bisnis3 minggu yang lalu
Catat Kinerja Positif di Tahun 2024, WOM Finance Berhasil Tingkatkan Aset 4,68 Persen
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Jelang Lebaran, Polisi Himbau Warga Waspadai Peredaran Uang Palsu