Peristiwa
Ketersediaan Kamar Menipis, 44 Pasien Covid-19 di Gunungkidul Jalani Isolasi Mandiri






Wonosari,(pijdar.com)–Hingga Rabu (02/12/2020) kemarin sebanyak 44 pasien positif covid-19 di Kabupaten Gunungkidul menjalani isolasi mandiri. Namun demikian Dinas Kesehatan melalui puskesmas terdekat melakukan pengawasan dan pantauan ketat terhadap pasien isolasi mandiri. Isolasi mandiri akhirnya menjadi pilihan lantaran kapasitas tempat tidur bagi pasien positif menipis.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengatakan, sebetulnya jika dari fasilitas, masih ada lima kamar kosong yang ada di RSUD Saptosari. Adapun pasien secara tersebar di RSUD Saptosari 16 pasien, RSUD Wonosari 16 pasien, RS Panti Rahayu 3 pasien, RS JIH 1 pasien, Bethesda Wonosari 1 pasien, RS ST Klaten 1 Pasien, RSAU Harjolukito 1 pasien dan RSA UGM 1 pasien. Akhirnya kebijakan karantina mandiri diizinkan dengan sejumlah pertimbangan.
“Begitu pasien dinyatakan positif menghendakki karantina mandiri kita harus cek dulu kondisinya apakah dalam gejala atau merupaka orang tanpa gejala,” papar Dewi, Kamis (03/12/2020).
Dewi menambahkan, dari total asesmen yang dilakukan, ada 42 pasien yang dari sisi syarat terpenuhi. Misalnya saja syarat berupa fasilitas di rumahnya seperti kamar, kamarmandi, seluruh perlengakapan penunjangnya terpisah dengan keluarga utama.
“Petugas kami di puskesmas rutin melakukan kontrol mengenai kondisi pasien, jika nanti di tengah karantina kondisinya bergejala akan kami bawa ke RS rujukan,” imbuh dia.







Untuk memastikan kondisi, lanjut Dewi, petugas puskesmas juga akan melakukan swab terhadap pasien karantina mandiri satu minggu sekali. Hingga nanti pasien dipastikan sembuh Dinas Kesehatan sendiri akan melakukan pemantauan.
“Mereka yang kami izinkan karantina mandiri memang harus disiplin diri jangan sampai mereka justru menularkan virus kepada orang lain, karena berdasarkan riset satu orang bisa menularkan dua sampai tiga orang,” tandas Dewi.