Connect with us

Sosial

Membaca Buku Sejarah Mbah Jobeh, Cikal Bakal Desa Petir

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Program Dinas Kebudayaan Kabupaten Gunungkidul terkait dengan penulisan sejarah desa sampai saat ini masih terus berjalan. Akan tetapi, program ini perkembangannya bisa dibilang cukup lambat mengingat hingga menginjak satu tahun dari peluncuran masih sedikit desa yang mempu merampungkannya. Untuk itu, dinas berharap pihak pemerintah-pemerintah desa untuk mengenjot penulisan buku tersebut.

Salah satu dari sedikit desa yang telah merampungkan penulisan buku sejarah desa adalah Pemerintah Desa Petir, Kecamatan Rongkop. Dalam prosesnya, penulisan sejarah desa tidak membutuhkan waktu yang cukup lama. Buku mengenai sejarah Desa Petir sendiri telah selesai dirampungkan sejak setahun silam.

“Kita membuat buku ini sekitar 3 bulan. Tidak begitu lama karena kita bekerja keras dan serius membuatnya,” terang Sarju ketika dihubungi pidjar-com-525357.hostingersite.com via telepon.

Ia menjelaskan, dalam proses pembuatannya ada sejumlah kendala yang dihadapi. Diantaranya adalah pencarian narasumber kompeten untuk menjelaskan sejarah yang ada.

Berita Lainnya  Mie Instant Dari Ketela Yang Dibuat Ibu-ibu Asal Playen Segera Tembus Pasar Jepang

“Tokoh masyarakat yang benar-benr tahu. Pemangku adat, juru kunci kita libatkan di dalamnya,” imbuh dia.

Pihaknya sendiri saat ini menulis legenda mengenai petilasan mbah Jobeh. Adapun petilasan tersebut terletak di hutan Bulak Pakel.

“Sejarahnya keberadaan Mbah Jobeh berada di tengah alas bernama Bulak Pakel, di situ sebelum ada yang bermukim dan hanya ada Mbah Jobeh. Beliau lalu membuka permukiman untuk penduduk yang kini menjadi Desa Petir,” katanya.

Di petilasan tersebut, kerap kali menjadi tempat nyadran warga yang saban tahun mendatangkan ribuan pengunjung. Dengan adanya penulisan legenda desa ini Sarju berharap potensi wisata berbalut budaya dengan sentuhan cerita legenda di desanya bisa menambah daya tarik wisata.

Berita Lainnya  Polisi Minta Masyarakat Waspadai Ajaran Radikalisme Melalui Media Sosial

“Adanya cerita legenda ini bisa mendatangkan wisatawan sebagai upaya meningkatkan peronomian masyarakat. Saat ini setiap ada nyadran wisatawan sudah berjubel kok. Kita harapkan akan terus meningkat lagi jumlah kunjungannya” papar dia.

Sarju menjelaskan, untuk mendapatkan buku tersebut masyarakat diperbolehkan untuk mengcopy. Pihaknya sendiri saat ini belum memperbanyak buku yang ada.

“Bukunya ada di dinas. Kalau ada yang mau memperbanyak kita akan usahakan,” pungkas dia.

Sementara itu, Kepala Dinas Kebudayaan, Agus Kamtono mengatakan sampai dengan saat ini baru ada sekitar 20 desa yang menyelesaikan penulisan buku sejarah tentang desanya. Namun pada tahun ini ditargetkan ada tambahan beberapa desa yang akan selesai.

Berita Lainnya  Merananya Para Nelayan Pasca Kebijakan Pelarangan Beli Pertalite Gunakan Jerigen

“Rencananya tahun ini bertambah menjadi sekitar 30 an desa yang akan merampungkan penulisan buku,” ujar Agus, Minggu (17/02/2019).

Disinggung mengenai target diselesaikannya penulisan sejarah desa di Gunungkidul, Agus mengatakan tidak ada batasan waktu. Akan tetapi ia berharap agar desa tidak mengulur waktu dan segera merampungkannya.

“Ini kan sejarah versi desa, jadi kita berharap desa segera paling tidak berproses dalam pembuatannya,” imbuh dia.

Penulisan legenda tersebut menurutnya sangat penting, karena selain menjaga cerita legenda agar generasi muda tetap tahu, juga sesuai dari rekomendasi dirjen kebudayaan. Hal ini guna menarik wisatawan mancanegara yang cenderung ingin mengetahui legenda di suatu wilayah yang dikunjungi.

“Penulisan legenda desa juga untuk mendorong peningkatan kunjungan wisata,” jelasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler