Pemerintahan
Banyak Padukuhan Lakukan Karantina Mandiri, Wakil Bupati Minta Ada Pertimbangan Matang
Wonosari,(pidjar.com)–Sejumlah wilayah di tingkat padukuhan di Gunungkidul banyak yang melakukan penutupan akses jalan guna mengantisipasi pendatang baru. Namun hal tersebut dikhawatirkan justru membuat keresahan bagi masyarakat. Sebab hingga saat ini pemerintah pusat pun tidak melakukan kebijakan lockdown.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi turut menanggapi adanya fenomena penutupan wilayah tersebut. Ia berpendapat menutup lingkungan atau pasar harus memperhatikan sejumlah aspek.
“Kalau dengan menutup lingkungan dan atau menutup pasar harus memperhatikan hak hidup warga yakni, ketersediaan bahan pokok sehari hari. Jadi jika ada musyawarah untuk melakukan penutupan lingkungan tertentu harus memperhatikan terjaminnya hak hidup warga dalam memperoleh bahan pokok kehidupan sehari hari,” ucap Immawan, Senin (30/03/2020).
Selain itu, juga harus diperhatikan penutupan kampung tersebut juga dapat berisiko menimbulkan tekanan psikis kepada masyarakat. Jika menimbulkan meningkatnya tekanan psikis bagi warga makan justru akan menambah rumitnya persoalan penanganan penyebaran Covid 19. Jika menimbulkan meningkatnya tekanan psikis bagi warga maka akan menambah rumitnya persoalan penanganan penyebaran Covid 19.
“Perlu pertimbangan, menutup kampung itu menimbulkan tekanan psikis. Yang perlu menjadi perhatian itu kemungkinan adanya penyebaran Covid 19 jadi tidak terkendali jika tidak ada protokol atau prosedur yang dilakukan untuk menegakkan prinsip social distancing dan physical distancing ya sama saja,” kata Immawan.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah yang menghimbau untuk tidak mudik terlebih dahulu merupakan tindakan yang tepat saat ini. Sebab tidak mudik lebih besar manfaatnya di dalam situasi seperti saat ini.
“Mudik memang ada manfaatnya tetapi risiko dan bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya,” ucap dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Hj Badingah menambahkan, sampai dengan saat ini terdapat 4.301 pemudik yang masuk ke Gunungkidul. Jumlah tersebut tersebar ke seluruh 18 kecamatan yang ada.
“Rata-rata diatas 200 pemudik setiap kecamatan paling banyak ada di Playen dengan 418 pemudik,” ucap Badingah.
Pemerintah pun berencana segera membangun pos screening di 9 titik. Pos tersebut akan digunakan untuk mendata pemudik dan persebarannya.
“Besuk pagi mulai beroperasi. Saat ini sejumlah desa dan padukuhan sudah menerapak screening bagi pendatang baru,” sambung Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata5 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial3 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini