Pemerintahan
Banyak Padukuhan Lakukan Karantina Mandiri, Wakil Bupati Minta Ada Pertimbangan Matang
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah wilayah di tingkat padukuhan di Gunungkidul banyak yang melakukan penutupan akses jalan guna mengantisipasi pendatang baru. Namun hal tersebut dikhawatirkan justru membuat keresahan bagi masyarakat. Sebab hingga saat ini pemerintah pusat pun tidak melakukan kebijakan lockdown.
Wakil Bupati Gunungkidul, Immawan Wahyudi turut menanggapi adanya fenomena penutupan wilayah tersebut. Ia berpendapat menutup lingkungan atau pasar harus memperhatikan sejumlah aspek.
“Kalau dengan menutup lingkungan dan atau menutup pasar harus memperhatikan hak hidup warga yakni, ketersediaan bahan pokok sehari hari. Jadi jika ada musyawarah untuk melakukan penutupan lingkungan tertentu harus memperhatikan terjaminnya hak hidup warga dalam memperoleh bahan pokok kehidupan sehari hari,” ucap Immawan, Senin (30/03/2020).
Selain itu, juga harus diperhatikan penutupan kampung tersebut juga dapat berisiko menimbulkan tekanan psikis kepada masyarakat. Jika menimbulkan meningkatnya tekanan psikis bagi warga makan justru akan menambah rumitnya persoalan penanganan penyebaran Covid 19. Jika menimbulkan meningkatnya tekanan psikis bagi warga maka akan menambah rumitnya persoalan penanganan penyebaran Covid 19.
“Perlu pertimbangan, menutup kampung itu menimbulkan tekanan psikis. Yang perlu menjadi perhatian itu kemungkinan adanya penyebaran Covid 19 jadi tidak terkendali jika tidak ada protokol atau prosedur yang dilakukan untuk menegakkan prinsip social distancing dan physical distancing ya sama saja,” kata Immawan.
Ia menambahkan, kebijakan pemerintah yang menghimbau untuk tidak mudik terlebih dahulu merupakan tindakan yang tepat saat ini. Sebab tidak mudik lebih besar manfaatnya di dalam situasi seperti saat ini.
“Mudik memang ada manfaatnya tetapi risiko dan bahayanya lebih besar dari pada manfaatnya,” ucap dia.
Sementara itu, Bupati Gunungkidul, Hj Badingah menambahkan, sampai dengan saat ini terdapat 4.301 pemudik yang masuk ke Gunungkidul. Jumlah tersebut tersebar ke seluruh 18 kecamatan yang ada.
“Rata-rata diatas 200 pemudik setiap kecamatan paling banyak ada di Playen dengan 418 pemudik,” ucap Badingah.
Pemerintah pun berencana segera membangun pos screening di 9 titik. Pos tersebut akan digunakan untuk mendata pemudik dan persebarannya.
“Besuk pagi mulai beroperasi. Saat ini sejumlah desa dan padukuhan sudah menerapak screening bagi pendatang baru,” sambung Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis3 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials