Pariwisata
Berkunjung ke Gunung Ireng, Wisata Kabut yang Tengah Hitz di Kalangan Anak Muda




Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Berada di daerah tinggi menjadikan Gunungkidul kaya akan potensi wisata yang mempesona. Tak melulu mengenai wisata pantai atau pun air terjun, namun dengan berada di daerah tinggi ada wisata lain yang patut di coba dengan mengenal alam dan seisinya. Saat ini, obyek wisata pilihan memang tengah dikembangkan oleh masyarakat dan pemerintah, beberapa daerah pun mulai memanfaatkan potensi yang dimiliki. Misalnya mengubah hutan menjadi sebuah wisata alam dengan daya tarik dapat melihat daerah lain dari ketinggian.
Salah satu obyek yang belakangan ini menjadi primadona kalangan pelancong yakni obyek wisata Gunung Ireng yang terletak di Desa Padukuhan Srumbung, Desa Pengkok, Kecamatan Patuk. Destinasi wisata tersebut menyuguhkan keindahan alam yang mampu menghipnotosi para wisatawan yang singgah di Gunung Ireng. Terlebih mereka yang datang ke sini mayoritas berburu indahnya Sunrise.
Ya, sesuai dengan namanya. Gunung Ireng merupakan sebuah gunung yang terletak di Padukuhan Srumbung, dulunya memang ada cerita tersendiri. Masyarakat setempat yang sering berlalu lalang di lokasi tersebut kemudian tergugah untuk mengembangkan obyek wisata. Dari situ bebenah mulai dilakukan, adapun yang cocok dari obyek ini yakni untuk berwisata kabut sembari menikmati segarnya udara pagi.
Dari atas Gunung Ireng, pengunjung dapat menikamati indahnya kawasan setempat. Menengok hijaunya pepohonan yang tumbuh di sekitar padukuhan Srumbung. Silirnya angin semakin menambah akrab suasana. Waktu yang cocok untuk berkunjung ke Gunung Ireng memang dini hari. Udara masih benar-benar fresh, kemudian kabut tebal menyelimuti sekitarnya. Tak hanya itu, nantinya matahari pun perlahan mulai menampakkan diri, pemandangan ini lah yang menjadi daya tarik tersendiri.
“Kalau saya sudah beberapa kali ke Gunung Ireng. Memang waktu yang tepat adalah pagi hari, syukur bisa menyaksiksn matahari terbit. Sekitar lokasi pasti diselimuti kabut tebal,” kata Agus Indra, salah seorang eisatawan yang pernah berkunjung ke Gunung Ireng.




Gunung Ireng belakangan ini memang digandrungi oleh wisatawan. Pasalnya mereka yang datang memang ingin menikmati indahnya alam Gunungkidul dari ketinggian. Udara segar, hingga pemandangan yang indah seolah mampu menyegarkan kembali pikiran yang semula penat. Tak jarang dari mereka memang pagi-pagi buta sudah sampai di Srumbung hanya untuk sekedar berfoto atau menenangkan diri.
“Kalau pas kabutnya ada itu sungguh indah sekali. Tentu dari mereka yang berkunjung adalah pemburu foto dengan pemandangan atau spot yang unik dan indah,” papar dia.
Tak pelu khawatir, di atas bukit batu hitam ini agak luas sehingga aktifitas apapun dapat dilakukan. Jika lelah, ada sebuah gazebo atau bangunan dari kayu-kayu yang terletak di puncak Gunung Ireng, dapat digunakan untuk berteduh, bersantai atau lainnya. Bangunan ini memang layaknya ciri khas dari obyek wisata Gunung Ireng.
Untuk sampai ke destinasi layaknya negeri diatas awan itu wistawan tidak perlu khawatir dengan medan yang susah seperti objek wisata lainnya. Jalan menuju Gunung Ireng ini cukup mudah, bila dari arah Wonosari pengujung di arahkan untuk melewati jalan Desa Beji dan mengikuti jalan aspal. Kemudian sampai di Desa Pengkok masih mengikuti jalan aspal, kemudian sampai di pertigaan yang terpampang plakat petunjuk arah.
Dari parkiran pinggir jalan, pengunjung harus berjalan kurang lebih 100 meter kemudian telah sampai di objek wisata Gunung Ireng dengan hamparan tanaman hijau yang luas. Atau jika dari arah Jogja, saat tiba di simpang empat Radio GCD pengunjung diarahkan mengambil arah kanan, kemudian saat bertemu dengan pertigaan kecil yang kondisi jalanan adalah turunan aspal, jalur itu lah yang harus dilewati.
Mengikuti jalur aspal dengan kondisi yang agak ekstrem itu nantinya akan sampai di Padukuhan Srumbung. Jika bingung di tengah jalan, tak perlu risau masyarakat setempat pasti dengan ramah akan memberikan arahan untuk sampai di obyek Gunung Ireng. Atau bisa juga memanfaatkan google maps maupun petunjuk arah yang ada di jalan.
Untuk biaya masuk juga tergolong murah meriah, sangat cocok bagi para pecinta traveler yakni hanya berkisar Rp 5.000 saja.
“Paling cuma 30 sampai 45 menit perjalanan dari pusat kota. Ini sebenarnya juga objek wisata sudah lama tapi boomingnya beberapa bulan ini setahu saja,” kata Arga yang juga pengunjung obyek wisata tersebut.
“Dijamin gak nyesel kalau kesini. Seger bersih juga tempatnya, kalau biasanya sering ada coretan vandalisme atau sampah berceceran disana gak bakal nemuin kayak gituan,” pungkas dia.
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
BKPPD Gunungkidul Kembali Dalami Dugaan Perselingkuhan ASN
-
Sosial1 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Dikukuhan Sebagai Ketua Pengurus Daerah Keluarga Organisasi Tarung Derajat
-
Sosial1 minggu yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Terkendala Aturan, Proses PAW 3 Lurah di Gunungkidul Belum Bisa Dilakukan
-
Info Ringan1 minggu yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kembali Pecat 2 ASN Yang Terlibat Skandal Asusila
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Sosial2 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Aliansi Jaga Demokrasi Bersama BEM DIY Demo Tuntut Adili Jokowi
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah