fbpx
Connect with us

Sosial

Budidaya Terong Jadi Alternatif Petani Tetap Produktif di Musim Kemarau

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah wilayah di Kabupaten Gunungkidul saat ini telah terdampak musim kemarau. Sejumlah petani mulai memutar otak untuk mencari prospek tanaman yang bisa bertahan saat musim kemarau. Hal ini dilakukan agar petani tetap produktif di musim kemarau.

Seperti yang dilakukan petani asal Pdukuhan Tahunan Kalurahan Karangduwet Kapanewon Paliyan, Mitro Sumarto ini. Ia yang tadinya hanya menanam palawija, kemudian mengubah pola tanamnya menjadi tanaman sayur jenis terong pada musim kemarau.

“Karena cukup sederhana dan dipanen sepanjang musim dan cocok ditanam pada lahan kering,” kata Mitro, Senin (10/08/2020).

Adapun terong yang ditanamnya Mitro ada dua yaitu terong lokal dan terong ungu. Dengan proses penanamnya secara berselang dengan jarak waktu tanam selama 25 hari, ia dapat melakukan pemanenan perdana saat terong berusia 48 -50 hari.

Berita Lainnya  Serangan Monyet Ekor Panjang Semakin Merugikan Warga, Desa Purwodadi Berencana Bangun Hutan Desa

“Jadi pas menanam diberi rentan waktu agar bisa panen setiap hari, dan panennya akan terus berlangsung selama enam bulan kedepan atau mendekati musim hujan,” imbuh Mitro.

Dari luasan 160 meter persegi, ia mampu menghasilkan panen setidaknya 5 kali dalam 1 bulan atau sekitar 75 kilogram. Jika harga per kilo terong mencapai Rp 6.000 untuk saat ini, maka hasil yang ia dapatkan mencapai Rp 450.000.

“Ya Alhamdulillah, meskipun musim kemarau tetap menghasilkan, beda dengan yang dulu hanya mengandalkan pertanian palawija”, ungkapnya.

Terlebih, lahan yang ia garap sekarang ini merupakan lahan Hutan Kemasyarakatan. Dimana warga dapat mengolah lahan tersebut tanpa harus mengganggu tanaman inti yaitu jati milik negara.

Berita Lainnya  Hasil Tangkapan Nelayan Menurun Drastis di Tengah Cuaca Bagus, Apa Sebabnya?

Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto mengatakan, pada umumnya tanaman terong dengan pola tumpang sari itu sebagai tanaman pelengkap tanaman Palawija. Padahal bila di usahakan secara intensif dengan pola monokultur, budidaya terong memiliki peluang dan potensi pasar yang baik, dengan profit yang menjanjikan.

“Sekarang ini menjadi petani merupakan ladang bisnis yang menjanjikan. bahkan saat pendemi sekarang ini, sektor pertanianlah yang masih bertahan untuk tetap produksi,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler