Pemerintahan
Bupati Perbolehkan Warga Gunungkidul Merantau





Wonosari,(pidjar.com)–Momentum lebaran identik dengan mudiknya para perantau yang kemudian melakukan pertemuan atau silaturahmi bersama dengan sanak saudara ataupun teman. Dengan proses interaksi semacam ini, tak jarang apabila kemudian berdampak pada arus balik mendatang. Tidak jarang para perantau ini yang mengajak kerabat atau tetangganya untuk ikut mengadu nasib di ibu kota atau daerah-daerah lainnya.
Bupati Gunungkidul, Sunaryanta sendiri tidak melarang jika warganya ada yang melakukan urbanisasi usai lebaran besok. Menurutnya, hal semacam ini memang wajar dilakukan oleh masyarakat yang ingin memperjuangkan nasibnya.
“Yang mau merantau? Boleh, kami tidak melarangnya. Kalau dilarang nanti justru menjadi masalah,” kata Sunaryanta.
Di tengah potensi Gunungkidul yang mulai tumbuh, Bupati tetap memperbolehkan warganya yang ingin merantau ke ibu kota ataupun daerah lainnya. Ia hanya berpesan agar ke depannya masyarakat yang hendak ikut merantau dipersiapkan dengan matang agar tidak menimbulkan permasalahan baru di perantauan.
“Siapkan saja segala sesuatunya. Jangan sampai nanti di perantauan justru jadi masalah,” terangnya.





Momentum libur lebaran kali ini diprediksi 30 sampai 40 ribu pemudik akan masuk di Kabupaten Gunungkidul. Sunaryanta menghimbau bagi para pemudik yang menggunakan sepeda motor dan mobil pribadi untuk tidak membawa barang bawaan secara berlebihan.
“Hati-hati. Ndak usah bawa barang banyak-banyak, arus lalu lintas saat mudik lebaran sangat ramai,” jelas Sunaryanta.
Urbanisasi usai lebaran sendiri diakui oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Gunungkidul masih terjadi. Fenomena semacam ini sudah terjadi sejak lama. Di mana banyak warga Gunungkidul yang usai lebaran ikut merantau bersama dengan keluarga atau tetangga mereka. Untuk memastikan data penduduk di Kabupaten Gunungkidul, BPS pada pertengahan bulan Mei sampai Juni 2022 akan melakukan Sensus Penduduk 2020 Lanjutan.
“Sensus Penduduk 2020 Lanjutan ini untuk mengetahui bagaimana dinamika kependudukan di Gunungkidul maupun secara nasional. Pandemi sangat berpengaruh pada kependudukan nah untuk itu akan kita lakukan sensus ini, apakah pandemi berdampak pada kematian dan kelahiran yang signifikan? Juga urbanisasi warga Gunungkidul setelah lebaran maupun mereka yang kembali ke Gunungkidul karena PHK ataupun lainnya,” papar Eltri.
Ia menjelaskan pada Sensus Penduduk 2020 Lanjutan nanti ada 9.900 KK di 18 kapanewon yang akan menjadi sampel sensus. Masing-masing KK akan menjawab 82 pertanyaan.
“Kita sudah berikan pelatihan kepada petugas sensus, rerata 1 KK itu membutuhkan waktu 1,5 jam sampai 2 jam,” tutup Eltri.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Hukum4 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Sosial2 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak