fbpx
Connect with us

Sosial

Cerita Dukuh Ngrejek Wetan Yang Ikut Mbrandu Sapi Positif Anthraks

Diterbitkan

pada

BDG

Ponjong,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mbrandu atau membeli ternak yang sakit dan membagikan dagingnya ke warga sekitar merupakan tradisi di wilayah Gombang, Kecamatan Ponjong. Mbrandu yang dilakukan oleh warga sebenarnya bertujuan untuk meringankan beban warga yang memiliki ternak yang mengalami sakit. Namun begitu, saat ini tradisi mbrandu justru berakibat pada tertularnya anthraks ke warga yang mengkonsumsi daging tersebut.

Dukuh Ngrejek Wetan, Narsiko menceritakan, warga di Padukuhan Ngrejek Wetan biasa menyembelih sapi yang sudah sakit dan dijual ke warga sekitar. Hal ini sebagai upaya untuk membantu warga agar tidak terlalu rugi karena kematian hewan ternak.

Kemudian ia menceritakan, pada pertengahan Desember 2019 lalu terdapat dua ekor sapi yang sakit secara mendadak. Saat itu, sapi tersebut memang belum mati dan oleh warga dibeli atau dibrandu untuk disembelih.

Berita Lainnya  Polemik Pencemaran Kali Pancuran, DLH Sebut Pengusaha Tahu Enggan Bangun IPAL Mandiri

“Memang iya, tradisi, kalau di dusun ada sapi sakit disembelih. Jadi rasa gotongroyongnya masih tinggi,” kata dia, Jumat (17/01/2020).

Kemudian setelah disembelih, sapi tersebut dijual kepada warga lainnya. Namun harganya sendiri lebih murah, tidak seperti harga di pasaran. Dirinya pun pada saat itu turut membeli daging dan mengolahnya menjadi hidangan.

“Ya dimasak, digoreng waktu itu, digodok (direbus) dulu,” ucap Narsiko.

Lantaran dirinya merupakan perangkat desa, ia pun lantas melaporkan kematian dua sapi milik warganya ke petugas kesehatan hewan. Sampai akhirnya oleh Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, dinyatakan hewan yang disembelih positif antraks, dari hasi uji laboratorium dari BBVET Wates.

Setelah itu pun diketahui hasil laboratorium yang disampaikan Dinas Kesehatan Kabupaten Gunungkidul, sebanyak 27 orang warga Desa Gombang positif antraks. Sebagian besar di Dusun Ngrejek Wetan, sebagian lainnya di Dusun Ngrejek Kulon. Namun dirinya yang ikut mengkonsumsi tidak merasakan serangan bakteri itu ditubuhnya.

Berita Lainnya  Dugaan Papa Minta Jatah Dana BKK, Wakil Ketua DPRD Minta Aparat Hukum Masuk

“(saya) Masih biasa saja,” ucap Narsiko.

Ia mengaku bersama ratusan warga lainnya terpaksa harus mengkonsumsi antibiotik 2 kali sehari. Hal tersebut dilakukan selama 10 hari. Selain itu ia menyebut, banyak warga yang tidak mengalami gejala penyakit anthraks.

“Kondisi warga yang terserang antraks pun sudah berangsur sembuh semua,” katanya.

Saat ini, di Padukuhan Ngrejek Wetan dan Ngrejek Kulon terdapat 49 ekor sapi, dan 149 ekor kambing yang sudah diberikan vaksin. Setelah pemberian vaksin tak ada lagi hewan ternak yang mengalami kematian mendadak.

“Sudah tidak ada kematian lagi,” ujar dia.

Sebagaimana diketahui sebelumnya, Kementrian Kesehatan sempat menyatakan kejadian di wilayah Gunungkidul ini sebagai kejadian luar biasa (KLB). Hal itu dikarenakan banyaknya korban berjatuhan dalam waktu singkat.

Berita Lainnya  Keputusan Pelarangan Caleg Koruptor Dianulir, Gunungkidul Tak Ada Gugatan

Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Pariwisata1 minggu yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 minggu yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 minggu yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Pariwisata2 bulan yang lalu

Miliki Daya Tarik Tersendiri, Wota-wati Bersolek Jadi Kawasan Green Tourism

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Girisubo,(pidjar.com)– Padukuhan Wota-wati yang berada di Kalurahan Pucung, Kapanewon Girisubo merupakan daerah yang memiliki keunikan tersendiri dibandingkan dengan padukuhan lain...

Pariwisata4 bulan yang lalu

Daop 6 Yogyakarta Bersama Korlantas Polri Gelar Sosialisasi Keselamatan, Pelanggaran Lalu Lintas Ditindak

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) — Daop 6 Yogyakarta bersama Korlantas POLRI melakukan sosialisasi keselamatan dan penindakan pelanggaran lalu lintas di area...

Berita Terpopuler