Sosial
Di Tengah Pandemi, Belanja Online Lebih Disarankan






Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pandemi Covid-19 yang melanda Kabupaten Gunungkidul telah membuat sejumlah orang menjerit atas kondisi yang terjadi. Sekarang ini mulai bermunculan pedagang online yang menawarkan beragam dagangan, hal ini dilakukan untuk menyambung pendapatan dan pemenuhan kebutuhan mereka.
Seperti yang dilakukan oleh salah seorang warga Desa Pulutan, Kecamatan Wonosari, Nurul. Perempuan 26 tahun ini ditengah pandemi corona yang terjadi beralih menjadi penjual online. Segala macam keperluan dapur dan lainnya ia sediakan dan dipasarkan melalui media sosialnya dan whatsapp miliknya.
“Ya buat tambah-tambah pendapatan untuk pemenuhan kebutuhan. Kondisi sekarang seperti ini, ekonomi lesu. Jadi ya harus putar otak untuk bisa dapet penghasilan,” kata Nurul.
Selama pandemi ini, menurut dia banyak orang yang kemudian beralih menjadi penjual online. Persaingan ketat baik harga dan kualitas pun tentunya terjadi. Dari penjualan online seperti bahan pokok atau jenis lain ia dapat meraup untuk yang lumayan. Ratusan ribu per harinya bisa ia dapatkan.
“Beras, minyak, gula dan lainnya. Ditengah kondisi sekarang ini saya berusaha menyediakan kebutuhan dengan harga yang terjangkau,” tambahnya.







“Sebenarnya penjualan online kan juga mempermudah masyarakat to. Mereka tetap dirumah saja tetap bisa belanja apa yang dibutuhkan,” jelas dia.
Berkaca dari kondisi sekarang dan adanya sejumlah anjuran, maka Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul berupaya melakukan inovasi. Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Gunungkidul telah merealisasikan penerapan sistem belanja dalam jaringan (daring) alias online.
“Pasar Ngawu, Playen kami tunjuk jadi percontohan,” ujar Kepala Disperindag Gunungkidul, Johan Eko Sudarto.
Johan menjelaskan belanja online diterapkan sebagai upaya pemanfaatan teknologi digital saat ini. Belanja online ini juga sebagai upaya penanggulangan penyebaran virus corona. Karena menurutnya, belanja online juga diperlukan untuk mengurangi kerumunan datang ke pasar.
Tahap awal baru ada 11 pedagang di pasar tersebut yang siap melayani pembelian secara daring. Sebagian besar di antaranya merupakan pedagang sembako, bahan lauk-pauk segar, dan sayuran.
“Namun ada pula jajanan, buah, hingga keperluan plastik dan kardus,” tambahnya.
Johan menyebut 11 pedagang ini akan menjadi pelopor bagi pedagang lain perihal mengubah kebiasaan belanja konvensional menjadi sistem online. Tahap awal di Pasar Playen ini dan seiring waktu, perkembangan, dan perbaikan konsep ini akan diterapkan ke pasar-pasar lain.
Kabid Perdagangan Disperindag Gunungkidul, Yuniarti Ekoningsih, menjelaskan para pembeli tinggal menghubungi nomor para pedagang yang tercantum di situs Disperindag Gunungkidul. Barang yang sudah dipesan nantinya akan diantarkan langsung ke pembeli oleh pedagang yang sudah ditentukan pihak pasar.
“Ketentuannya antara lain nominal minimal belanja sebesar Rp 100 ribu. Jarak antar maksimal saat ini sekitar 3 km dari pasar atau masih di wilayah Playen. Pembayaran pun dilakukan ketika barang sudah diterima,” jelasnya.
-
Olahraga1 minggu yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Sejumlah Siswa SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Gunungkidul Lolos SNBP
-
Hukum3 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Hukum3 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Tren Takbir Keliling Gunakan Sound System, Ini Strategi Pemkab, FKUB dan Polisi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Tebing di Tanjakan Clongop Longsor, Akses Jalan Ditutul Total
-
film3 minggu yang lalu
Film horor “Singsot: Siulan Kematian”, Bawa Petaka saat Magrib