Politik
Euforiakan Pilkada, KPU Bakal Genjot Partisipasi Masyarakat
Wonosari,(pidjar.com)–Tahapan pemilihan umum kepala daerah (Pemilukada) 2020 di kabupaten Gunungkidul mulai dilakukan oleh Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Gunungkidul. Salah satu yang tengah digenjot oleh penyelenggara Pilkada adalah terkait dengan peningkatan partisipasi masyarakat. Meski sudah cukup tinggi, partisipasi masyarakat masih perlu ditingkatkan kembali. Nantinya dalam proses peningkatan tersebut, akan dilakukan program sosialisasi dan pendekatan untuk menggugah kesadaran masyarakat.
Berdasarkan data di KPU Pilkada tahun 2015 lalu, partisipasi masyarakat mencapai 70,79 persen. Dari jumlah ini dinilai masih ada sejumlah evaluasi yang perlu ditingkatkan sehingga kesadaran masyarakat jauh lebih tinggi dalam mengikuti pemilihan kepala daerah.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum Gunungkidul, Rohmad Qomarudin memaparkan, saat ini, KPU belum mengetuk target peningkatan partisipasi masyarakat dalam Pilkada 2020. Kendati demikian, sejumlah langkah akan segera dilakukan oleh lembaga ini. Menurutnya, partisipasi dalam pemilihan umum (Pilpres atau Pileg) harus dibedakan dengan pemilihan bupati. Tingkat partisipasinya pun berbeda.
“Ndak bisa jadi patokan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pileg Pilpres itu. Karena memang ada perbedaan,” kata Qomarudin, Rabu (11/12/2019).
Pemilihan umum sendiri sifatnya nasional sedangkan untuk pemilihan Bupati lebih banyak untuk kepentingan yang diusung adalah lokal. Hal menyebabkan ada banyak faktor yang nantinya mempengaruhi perbedaan partisipasi masyarakat ini. KPU sendiri menurut Qomar, akan melakukan rapat dan membuat sebuah target pencapaian mengenai partisipasi masyarakat.
“Tidak lama lagi mungkin akan segera kami bahas mengenai tingkat partisipasi masyarakat Gunungkidul,” tambah dia.
Ia berharap ke depan, partisipasi masyarakat dalam Pilkada Gunungkidul 2020 akan jauh lebih baik dari sebelumnya. Untuk itu, pihaknya juga menyiapkan koordinasi dan kerjasama dengan instansi lainnya.
Sementara itu, Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Gunungkidul, Is Sumarsono menambahkan, partisipasi masyarakat dalam pemilihan kepala daerah memang perlu ditingkatkan. Menurutnya perlu ada beberapa yang digaris bawahi dan menjadi evaluasi bersama. Misalnya dalam perhitungan partisipasi atau kedatangan pemilih ke TPS.
“Pemilu 2019 ini partisipasi sekitar 82 persen hampir 83 persen. Hitungannya perlu benar-benar matang, jangan hanya kuantitatifnya saja tapi kualitatifnya perlu diperhatikan,” kata Is Sumarsono.
Pada prinsipnya, Bawalsu juga bekerja bersama dengan KPU dalam pengawasan maupun peningkatan partisipasi masyarakat. Dengan demikian, diharapkan kesadaran berpolitik masyarakat juga meningkat.
“Keikutsertaan masyarakat dalam terselenggaranya politik sangatlah dibutuhkan,” tutupnya.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini