Info Ringan
Gunung Nglangeran Banyu Langit dan Kutukan Sang Dalang


Jogja,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gunung Nglangeran merupakan gunung api purba yang terletak di Desa Nglanggeran, Kecamatan Patuk, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta. Dilansir dari phinemo, Gunung Nglanggeran masuk dalam barisan Pegunungan Baturagung yang diduga terbentuk sekitar 0,6-70 juta tahun lalu pada masa tersier (Oligo-Miosen). Beberapa jenis batuan yang mendominasi Gunung Nglanggeran diantaranya adalah aglomerat dan breksi sehingga menjadikannya tampak sangat artistik.
Berdasarkan hasil observasi oleh para ilmuwan diketahui bahwa Gunung Nglanggeran merupakan gunung berapi yang aktif sekitar 60 juta tahun lalu. Mulanya Gunung Nglanggeran berada di dasar laut, karena pergerakan lempeng tektonik kemudian menyebabkan gunung ini terangkat ke permukaan pada jutaan tahun lalu. Puncak Gunung Nglanggeran adalah Gunung Gedhe di ketinggian sekitar 700 mdpl.
Popularitas Gunung Nglanggeran semakin meningkat setelah dibuatkan lagu oleh Didi Kempot berjudul Banyu Langit. Popularitasnya semakin melejit setelah lagu tersebut dinyanyikan ulang oleh Via Vallen. Terdapat embung yang merupakan bangunan berupa kolam seperti telaga di ketinggian sekitar 500 mdpl. Embung tersebut berfungsi menampung air hujan untuk mengairi kebun buah disekitarnya. Embung dengan air berwarna hijau tosca terlihat sangat indah dipandang mata. Dari sisi embung terlihat pemandangan matahari terbenam di gunung api purba.
Gunung Nglanggeran menurut legenda merupakan sekelompok warga desa yang dikutuk oleh dalang sakti karena dengan ceroboh merusak wayang miliknya. Secara etimologi, nama Nglanggeran dalam Bahasa Jawa berasal dari kata Nglanggar yang bermakna melanggar. Dikisahkan sekitar ratusan tahun yang lalu dalam sebuah pesta panen seorang dalang diundang untuk menghibur warga desa. Namun terdapat sekelompok warga dengan sengaja merusak wayang milik sang dalang. Dengan amarah yang besar, dalang mengutuk warga desa menjadi wayang kemudian membuangnya ke Gunung Ngalnggeran.
Kawasan Gunung Nglanggeran hingga kini masih dianggap sakral oleh warga setempat. Beberapa bebatuan besar yang ada di Gunung Nglenggeran masih digunakan sebagai tempat pertapaan pada malam tahun baru jawa atau Jumat Kliwon. Terdapat beberapa sosok yang dipercaya menjaga Gunung Nglenggeran, yakni Kyai Ongko Wijoyo serta tokoh pewayangan Punakawan. Beberapa warga bersaksi bahwa terdapat satu arca yang mirip dengan Ken Dedes yang menurunkan raja-raja jawa.
Kawasan wisata Gunung Api Purba Nglanggeran dikelola secara resmi oleh Karang Taruna Desa Nglanggeran. Masuk ke kawasan wisata Gunung Nglanggeran dikenai biaya registrasi sebesar Rp. 15.000,- di siang hari dan Rp. 20.000 di malam hari. Sedangkan untuk wisatawan asing dikenai biaya sebesar Rp.30.000,-.
-
Pemerintahan4 hari yang lalu
Belasan SD di Gunungkidul Tak Dapat Siswa Baru
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial2 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event2 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
Pemerintahan18 jam yang lalu
Kesenjangan Pendidikan di Yogya Semakin Nyata, DPRD DIY Minta Pemda Lakukan Deteksi Dini
-
seni6 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Info Ringan2 minggu yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
Budaya2 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
musik2 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Uncategorized6 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event5 hari yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan5 hari yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda