Pariwisata
Festival Karawitan Desa Semanu Ajarkan Sopan Santun dan Budi Pekerti
Semanu,(pidjar.com)–Budaya dan seni tak bisa lepas dari Gunungkidul. Dua hal tersebut tetap dilestarikan dan dijaga oleh masyarakat lantaran diyakini mampu memberikan edukasi sopan santun dan budi pekerti. Hal tersebut diungkapkan oleh Kades Semanu, Andang Yunanto disela acara festival karawitan Desa Semanu, Sabtu (22/09/2019).
“Kami senantiasa mengembangkan seni budaya. Karena di dalamnya ada etika unggah ungguh dalam kegiatan seni itu. Festival ini hanya sarana saja, tetapi kita ingin nilai budaya itu,” ujar Andang.
Menurutnya, nilai budaya menjadi hal yang sangat penting untuk dilakukan. Mengapa demikian, menurutnya desa tidak akan kuat secara mental meski perekonomian serta kesejahteraan meningkat ketika budi pekertinya tidak ada.
“Sejauh ini pelestariannya terus berjalan, kami utamakan regenerasi. Sehingga nantinya seni budaya menjadi pendukung perkonomian dan kesejahteraan masyarakat,” kata dia.
Ketua Desa Budaya Desa Semanu, Wasidi mengatakan, pembinaan seni dan budaya yang ada di Semanu sendiri dilakukan sedini mungkin. Pihaknya melakukan komunikasi dengan sejumlah sekolah yang ada di Semanu untuk menggerakan seni karawitan.
“Dari sekolah-sekolah kami harapkan seni budaya terus dilakukan. Karena nilai-nilai budaya itu yang penting,” papar Wasidi.
Tidak hanya di sekolah, pihaknya juga melakukan pendampingan di sejumlah kelompok karawitan yang ada di Semanu. Menurutnya, selama ini, kelompok karawitan cukup aktif dalam kegiatannya,” ungkap dia.
Dalam festival ini, jutaan hadian disiapkan untuk para penyaji terbaik. Menurutnya hal itu sebagai penyemangat agar pelaku seni terus berembang dan berkreasi.
“Kami ada hadiah dari pegiat dan pengamat kesenian, Kolonel Tugiman. Hadiahnya jutaan rupiah,” ungkapnya menambahi.
Sementara itu, Tugiman menilai saat ini ada ribuan kelompok seni yang berkembang secara baik. Namun menurutnya pemacunya semangat masih kurang.
“Potensi yang ada belum bisa maksimal. Kita berharap kedapan ada korelasi antar sektor yang ada di Gunungkidul. Dengan begitu, budaya dan seni tidak berdiri sendiri tetapi berkaitan membantu pembangunan Gunungkidul,” kata Tugiman.
Menurutnya, selain sebagai pembelajaran budi pekerti serta sopan santun, seni budaya menjadi salah satu pemersatu.
“Contohnya dalam karawitan, jika pembawaan lagu tidak seimbang, memainkan alat gamelannya sendiri-sendiri tanpa irama dan waktu yang las maka tidak akan menyajikan suara yang merdu,” pungkas pria yang semakin santer maju dalam Pilkada 2020 mendatang itu. (kelvian)
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan