Pemerintahan
Gunungkidul Beberapa Waktu Terakhir Dilanda Bencana, Ini Langkah Yang Dilakukan Pemkab Gunungkidul
Wonosari,(pidjar.com)–Sejak beberapa pekan terakhir, bumi handayani terus dilanda bencana. Setelah beberapa waktu lalu bencana tanah longsor memporak porandakan kawasan utara Gunungkidul, pada Minggu (17/03/2019) kemarin, giliran bencana banjir yang menerpa sejumlah kecamatan. Berkaitan dengan bencana yang terjadi ini, sejumlah upaya telah dilakukan oleh pemerintah kabupaten Gunungkidul agar dampak yang timbul tidak kembali meluas. Sementara ini yang dilakukan oleh petugas masih dalam tahapan evakuasi dan mendata titik-titik bencana yang timbul, hal ini sebagai langkah untuk mengambil kebijakan lain mengenai penanganan jangka panjang.
Kepala BPBD Gunungkidul, Edy Basuki mengungkapkan, sejak beberapa hari lalu Kabupaten Gunungkidul telah berstatus darurat bencana. Sementara ini dari petugas sendiri masih melakukan assesement terkait titik bencana di Gunungkidul serta menghitung kerugian yang ditimbulkan akibat bencana ini. Hal ini untuk menentukan upaya rekontruksi atau kegiatan lainnya agar kondisi dapat segera pulih kembali dan masyarakat bisa kembali menjalani kehidupan.
“Untuk kerugian kami belum bisa menghitungnya, masih ada terus assesement yang dilakukan oleh teman-teman di lapangan,” papar Edy, Senin sore tadi.
Ia beberkan lebih lanjut, terkait penanganan bencana, Pemkab Gunungkidul telah mempersiapkan anggaran dari berbagai sumber untuk penanganan bencana. Edy memaparkan, di Gunungkidul sendiri, anggaran miliaran rupiah telah dipersiapkan pemerintah terkait penanganan bencana. Namun begitu, anggaran kebencanaan ini terbagi dari sejumlah sumber yang tentunya membutuhkan mekanisme. Untuk BPPD Gunungkidul, pihaknya mendapatkan anggaran sekitar 325 juta rupiah terkait penanganan bencana. Jumlah anggaran sendiri bisa bertambah mengingat Pemkab Gunungkidul juga memiliki anggaran kedaruratan dari Dana Alokasi Khusus (DAK) APBD Gunungkidul berupa dana tak terduga anggaran sebesar 3,1 miliar.
Edi memaparkan, berkaca pada kondisi sebagian Gunungkidul yang porak poranda akibat bencana yang terjadi, kajian mengenai langkah lanjutan akan segera dilakukan. Pemkab sendiri masih harus mempelajari kondisi lokasi bencana apakah perlu mencairkan dana tak terduga untuk proses rekontruksi dan beberapa hal terkait penanganan atau tidak. Koordinasi lintas sektoral dalam hal ini sangatlah dibutuhkan, terlebih perhitungan kerugian yang dialami oleh masyarakat.
“Kita masih belum bisa melakukan penghitungan kerugian. Masih ada tahapan yang belum dilalui, meski dari sini (kerugian) penentu kebijakan lanjutan atas penanganan kebencanaan,” imbuh dia.
Titik-titik kebencanaan memang mulai bermunculan. Menurut Edy, sejak beberapa waktu terakhir ini, hampir di 18 kecamatan yang ada ditemukan lokasi bencana baik akibat luapan air, angin kencang ataupun tanah longsor. Saat ini, yang terpenting dirasa adalah penanganan pada korbannya sehingga tidak ada rasa trauma atau ketakutan. Dalam penanganan lainnya, barulah kemudian dipertimbangkan terkait dengan infrastruktur yang tentunya membutuhkan tahapan lain.
Sementara itu, tak jauh berbeda, Wakil Bupati Gunungkidul Immawan Wahyudi mengungkapkan jika penanganan dan pemberian suport pada korban bencana saat ini jauh lebih dibutuhkan. Untuk penanganan infrastruktur, sebenarnya sudah dilakukan pasca bencana ini terjadi, meski belum secara keseluruhan. Kebijakan khusus dalam penanganan bencana akan dilakukan jika data yang dibutuhkan telah benar valid dan kebutuhan memang sangatlah mendesak.
“Untuk kerugian masih dalam proses perhitungan bersama mengingat ini tidak bisa dilakukan sembarangan. Penentuan penanganan dengan melibatkan sejumlah instansi,” terang dia.
Pembekalan dan pendekatan saat ini dianggap penting bagi korban bencana. Khususnya bagi mereka yang baru pertama terlanda bencana misalnya masyarakat di wilayah Purwosari dan sekitarnya. Kondisi ini membuat mereka kurang siap dan ada rasa yang tidak biasa dirasakan. Ditambahkan Immawan, bencana tahun 2019 akibat perubahan cuaca ini mayoritas disebabkan karena luapan air.
“Banyak luweng yang tidak berfungsi dan beberapa faktor lain. Tentunya ini akan menjadi bahan evaluasi menentukan langkah apa yang tepat, sementara ini ya pada umumnya kita lakukan evakuasi dan pengiriman logistik,” tutup dia.
-
Politik2 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan