Sosial
Kacang Batik, Alternatif Oleh-oleh Baru Asal Gunungkidul
Karangmojo,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Wilayah Kabupaten Gunungkidul kaya akan potensi di sektor pertanian. Berbagai olahan hasil pertanian pun tak jarang dipasarkan sebagai oleh-oleh khas Gunungkidul. Salah satunya ialah varietas kacang batik yang memiliki keunikan berupa garis-garis dinamis di kulit ari kacang, saat ini kacang tersebut mulai dikembangkan dan digadang-gadang bisa menjadi alternatif oleh-oleh khas Bumi Handayani.
Pembudidaya Kacang Batik, Binol Jambo (59), menjelaskan secara umum kacang batik sudah banyak daerah yang mengembangkan kacang batik. Namun menurutnya, di Gunungkidul ini kacang batik belum dikembangkan secara maksimal padahal dapat dipasarkan menjadi oleh-oleh khas Gunungkidul. Perbedaan yang mencolok dibandingkan kacang pada umumnya ialah ukurannya yang lebih besar. Kacang batik yang ia kembangkan memiliki beragam motif seperti lurik, mutiara hitam, serta merah delima.
“Awalnya saya mendatangi petani kacang batik di wilayah Sunggingan, Kapanewon Ponjong. Kemudian saya mengembangkan sendiri kacangnya,” ucap Binol saat ditemui.
Mulai tahun 2019 lalu, dirinya mulai fokus mengembangkan kacang batik. Pada awalnya, pada satu biji kacang terdapat beberapa motif yang bercampur. Untuk memisahkan antar motif, ia mengaku sempat melakukan penelitian selama tiga tahun. Hasilnya, ia berhasil mengembangkan secara mandiri antar motif agar tidak bercampur menjadi satu.
“Penelitian tiga tahun untuk memisahkan motifnya, hasilnya bisa hidup mandiri tanpa tercampur,” imbuhnya.
Disebutkan, dulu kacang batik ini merupakan makanan kalangan elit. Kacang batik hanya disuguhkan kepada para bangsawan serta petinggi penjajah kala itu. Sehingga dengan adanya nilai sejarah tersebut menurutnya menjadi nilai tambah sendiri. Kacang batik yang ia kembangkan memiliki perbedaan dibandingkan dengan kacang batik di daerah lain seperti teksturnya yang lebih lembut, warna dan corak yang lebih tegas, serta isinya lebih besar.
“Budidaya sendiri di tiga lokasi, salah satunya di Kalurahan Ngawis Kapanewon Karangmojo,” terangnya.
Kacang batik yang ia kembangkan memiliki keunggulan yang mana baik untuk kesehatan. Ia mengalami kacang batim yang ia hasilkan rendah lemak sehingga baik untuk dikonsumsi meskipun dalam jumlah yang banyak. Saat ini, setiap bulan setidaknya ia harus memproduksi sekitar 5 kwintal hingga 1 ton kacang batik untuk mencukupi kebutuhan.
“Kita cara olehnya di roasting sehingga bisa mengurangi lemak, kacangnya juga kaya omega 3 yang baik untuk jantung dan perkembangan otak anak,” ujar dia.
“Sekarang sudah mulai dipasarkan, semoga bisa jadi oleh-oleh khas Gunungkidul. Kemarin juga habis ikut expo pangan sehat di Perancis,” pungkas Binol.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik7 hari yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program