Sosial
Kasus Demam Berdarah Mulai Alami Trend Kenaikan di Awal Musim Penghujan Ini
Wonosari,(pidjar.com)–Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Gunungkidul mengalami trend kenaikan pada awal musim penghujan ini. Meski masih belum terbilang signifikan, namun masyarakat tetap diminta mewaspadai mewabahnya pernyakit mematikan ini. Sulitnya memberantas penyakit yang disebabkan nyamuk aides aigepty ini disebut akibat dari rendahnya kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan.
Sekretaris Dinas Kesehatan (Dinkes) Gunungkidul, Priyanta Madya Satmaka mengatakan, dalam empat bulan terakhir, jumlah kasus DBD memang mengalami kecenderungan peningkatan berdasarkan data yang masuk ke pihaknya. Meski demikian, ia meminta masyarakat tak perlu panik lantaran kenaikan yang terjadi masih dinilai tidak signifikan.
Ia beberkan lebih detail, pada bulan Agustus 2018 tercatat ada 5 kasus, berlanjut masing-masing 10 kasus pada bulan September dan Oktober 2018. Sedangkan memasuki musim penghujan sampai November ini naik menjadi 15 kasus.
“Meski belum signifikan akan tetapi tetap menjadi perhatian kami,” ujar Priyanta, Kamis (05/12/2018) siang.
Ia mengatakan, adapun masih terjadinya kasus DBD selama ini lantaran kesadaran masyarakat masih sangat rendah. Seharusnya, kontinuitas dalam gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dilakukan setiap saat dan berkelanjutan untuk mencegah DBD.
“Biasanya ketika kasus DBD menurun atau cenderung lebih kecil dari waktu sebelumnya, masyarakat kadang menjadi lengah. Sebaliknya ketika kasus melonjak dan menyebar maka gerakan PSN meningkat,” kata dia.
Pihak Pemkab sendiri dikatakan Priyanta telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Bupati Nomor 443/3883 untuk upaya pencegahan dan penanggulangan DBD. Selain itu, masyarakat dihimbau melakukan gerakan satu rumah satu kader Juru Pemantau Jentik (Jumantik).
Selain penyakit demam berdarah, beberapa potensi penyakit lain juga dikhawatirkan muncul saat musim penghujan ini diantaranya penyakit diare, atau penyakit pencernaan lainnya.
“Kadang juga batuk dan pilek menjadi hal yang perlu diperhatikan,” imbuh dia.
Sementara itu, Kepala Seksi Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular, Dinkes Gunungkidul, Sukari mengaku telah memberikan himbauan kepada masyarakat terkait dengan pencegahan maupun antisipasi demam berdarah.
“Kami sudah himbau ke masyarakat juga. Setidaknya saat ini dalam satu minggu sekali ada gerakan kebersihan. Saat ini juga cenderung turun dari tahun lalu. Semoga sampai besok tidak bertambah lagi,” kata Sukari.
Ia mengatakan kasus yang paling banyak terjadi pada 2016 dimana kasus demam berdarah yang terjadi mencapai angka 1.184 kasus, untuk tahun ini hingga September baru ada 81 kasus.
“Itu (tahun 2016) dimungkinkan karena pengaruh siklus lima tahunan biasanya banyak terjadi kasus,” katanya.
-
Politik1 hari yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa6 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pariwisata1 minggu yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan