fbpx
Connect with us

Sosial

Megahnya Purbosari Ngabuburit, Warga Sulap Jalanan Jadi Stand Bazaar Makanan Berbuka Puasa

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Ramadhan tahun ini bisa jadi berkah sendiri bagi warga Pedukuhan Purbosari, Kapanewon Wonosari. Antusiasme warga masyarakat Gunungkidul untuk datang ke gelaran Purbosari Ngabuburit tercatat sangat tinggi. Pada awal dibuka pada Senin kemarin, warga masyarakat memang berbondong-bondong untuk memburu menu kuliner berbuka di Purbosari Ngabuburit. Warga Purbosari memang menyulap jalanan di kampung mereka menjadi stand-stand megah yang diisi dengan sejumlah pedagang menu berbuka.

Ketua Karang Taruna Purbosari, Rohadi Joko Sutopo mengatakan, gelaran semacam ini baru pertama kali digelar oleh Karang Taruna Purbosari. Adapun Purbosari Ngabuburit sendiri secara resmi dibuka pada Senin (04/04/2022) kemarin. Konsep acara sendiri adalah dengan membuka bazar untuk stand-stand pedagang kuliner menu berbuka puasa.

Tak disangka, pada pembukaan Senin kemarin, antusiasme masyarakat sangat tinggi. Ia berharap awal yang bagus ini bisa menjadi semangat bagi pihaknya sebagai penyelenggara, maupun para pedagang di Purbosari Ngabuburit.

Berita Lainnya  Kisah Divsa, Bayi dari Keluarga Miskin yang Miliki Kaki Besar Sejak Dalam Kandungan

“Sebenarnya sudah ada rencana sejak lama untuk menggelar bazaar ini, tapi realisasinya baru kami lakukan saat Ramadhan ini,” kata Joko saat ditemui dalam acara pembukaan Purbosari Ngabuburit.

Menurutnya, gagasan menggelar Purbosari Ngabuburit muncul berlandaskan keinginan membesarkan nama pedukuhan ini. Khususnya sebagai Dusun Budaya dan Edukasi. Sehingga tidak heran jika suguhan Purbosari Ngabuburit ini selain berkonsep bazaar, juga tidak jauh dari hal-hal seni budaya.

Selain itu Joko juga mengatakan untuk memeriahkan acara tersebut setidaknya ada dua kesenian yang ditampilkan, yaitu musik Gejog Lesung dan Keroncong.

“Ada beberapa makanan tradisional juga yang kami hadirkan, seperti Jenang Sumsum hingga Dawet sebagai menu berbuka bagi masyarakat,” ujarnya.

Tak hanya ramai dikunjungi, antusiasme para pelaku usaha pun terbilang tinggi. Dalam acara tersebut sekitar 40 lapak penuh oleh pedagang. Tak hanya diisi oleh warga Purbosari, tapi juga dari warga daerah lain di Gunungkidul yang ikut berjualan di stand-stand yang telah disediakan panitia.

Berita Lainnya  Dugaan Penyelewengan Dana Desa, Polres Gunungkidul Selidiki 9 Desa

Adapun tarif sewa pun terbilang sangat murah, hanya Rp 70 ribu per lapak ukuran 3 x 3 meter. Harga sewa yang sangat rendah ini berlaku selama acara berlangsung yaitu mulai tanggal 4 April hingga 29 April 2022 mendatang. Jaringan listrik pun sudah disediakan, sehingga pelaku usaha tinggal membawa barang dagangannya.

“Kami buka sampai 29 April nanti, mulai pukul 15.00 WIB sampai buka puasa,” tutur Joko.

Adapun bazaar mengambil tempat di ruas jalan lingkungan setempat. Sejak resmi dibuka sore kemarin pun, warga sudah mulai berdatangan untuk melihat-lihat sekaligus berbelanja makanan berbuka.

Joko pun bersyukur karena acara perdana ini terbilang sukses. Kendati begitu, ia tetap mengupayakan agar pengunjung menerapkan protokol kesehatan (prokes) selama berada di lokasi.

Berita Lainnya  Ribuan Dosis Sinovac Telah Sampai ke Gunungkidul, Vaksinasi Covid 19 Tahap Pertama Segera Dimulai

“Tetap kami pantau prokesnya, sebelum masuk pengunjung juga harus menggunakan hand sanitizer dan cek suhu yang sudah kami sediakan di gerbang depan,” jelasnya.

Acara Purbosari Ngabuburit turut menarik perhatian Direktur Bisnis Bank Daerah Gunungkidul (BDG), Suci Sulistyawati. Ia tampak berkeliling melihat lapak usaha yang dibuka dan melihat apa saya yang diperjualkan dalam acara tersebut.

“Sangat lengkap sekali makanan yang ada di sini mulai dari yang tradisional hingga modern ada di sini,” ujar Suci.

Suci melihat, ramainya kegiatan bazaar ini menandakan kondisi ekonomi mulai kembali menggeliat. Selama dua tahun terakhir, aktivitas ekonomi masyarakat lesu karena pandemi COVID-19. Dengan adanya acara tersebut menurutnya dapat membantu para pelaku usaha untuk mendorong naik usahanya.

“Setidaknya ini bisa menjadi upaya perbaikan kondisi ekonomi pelaku usaha mikro menengah,” pungkasnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler