Pariwisata
Melihat Sungai Bengawan Solo Purba di Girisubo, Situs Prasejarah Yang Belum Diketahui Banyak Orang
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Mendengar kata Bengawan Solo tentu saja orang-orang akan teringat pada sungai terpanjang di Pulau Jawa yang bermuara di kabupaten Gresik, Jawa Timur. Tidak banyak yang tahu bahwa sungai Bengawan solo pernah bermuara di Pantai Sadeng, Kapanewon Girisubo, Kabupaten Gunungkidul.
Menjadi salah satu situs purba yang ada, Bengawan Solo purba justru belum mendapat perhatian penuh oleh pemerintah daerah. Kepala Bidang Pengembangan Destinasi, Dinas Pariwisata Kabupaten Gunungkidul, Supartono menjelaskan bahwa dalam usaha pengembangan geopark terdapat terdapat tiga pilar penting yang harus dipertimbangkan.
“Pertimbangannya itu ada di pendidikan, konservasi, dan harus memberdayakan masyarakat terutama ekonomi. Ada yang namanya wisata minat khusus, nah kita akan rencanakan ke wisata edukasi,” ujar Supartono (30/11/2020).
Ia mengungkapkan bahwa belum adanya pihak atau instansi yang ingin bekerjasama mengurus menjadi penyebab situs menjadi kurang dikenali masyarakat luas. Saat ini pihaknya masih pada tahap mengajak masyarakat dan pemerintah desa sekitar untuk ikut melakukan pemeliharaan.
“Kita sudah bicara dengan para lembaga pendidikan tentang apa yang terjadi pada Bengawan solo purba ini. Setiap ada pertemuan juga sudah kita tawarkan, tapi belum ada respon,” jelasnya.
Terdapat dua kajian yang menjelaskan berubahnya aliran sungai yang awalnya bermuara ke Samudera Hindia, kini mengarah ke Utara bermuara ke laut Jawa. Kajian pertama dikatakan bahwa terjadi pengangkatan tektonik lempeng Eurasia oleh lempeng Australia pada empat juta tahun silam. Sedangkan kajian kedua disebabkan oleh longsoran material akibat letusan Gunung Lawu.
“Belum tahu pasti mana yang benar karena belum ada kajian secara lebih dalam juga. Yang jelas ada beberapa penemuan purba disana,” terang Supartono.
Meskipun terdapat beberapa barang peninggalan, belum dapat dipastikan manusia apa yang hidup pada zaman itu.
“Tidak ada fosil manusia yang ditemukan. Hanya beberapa temuan seperti manik-manik, fosil kerang, dan peralatan berburu seperti tombak” tambahnya.
Meskipun banyak peninggalan yang bisa dipelajari, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono menambahkan bahwa belum ada Detail Engineering Design (DED) untuk perencanaan pengembangan situs. Ada banyak tahapan yang harus dilalui.
“Master plan nya sudah ada dari lama, tapi untuk detailnya belum. Kemungkinan besar akan kita kembangkan seperti kali ngalang” tutup Harry.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik1 minggu yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program