Pariwisata
Menelusuri Sejarah Manusia Tiga Zaman di Gua Rancang Kencana
Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Gua Rancang Kencana merupakan salah satu gua yang ditemukan di kawasan pegunungan karst Gunungkidul, tepatnya di Kawasan Wisata Air Terjun Sri Getuk, Desa Bleberan, Kecamatan Playen. Keberadaannya masih menyimpan banyak misteri lantaran Gua Rancang Kencono ini diduga pernah didiami oleh manusia ribuan tahun yang lalu. Hal ini diperkuat dengan keberadaan Situs Bleberan sebagai tempat penyimpanan benda-benda peninggalan zaman Megalitikum yang lokasinya tidak jauh dari gua tersebut.
Kepala Seksi Kepurbakalaan dan Permuseuman, Bidang Pelestarian Warisan dan Nilai Budaya, Dinas Kebudayaan Gunungkidul, Winarsih mengatakan, gua ini telah digunakan oleh manusia dari 3 zaman yang berbeda mulai zaman pra sejarah hingga manusia modern. Adapun ketiga zaman tersebut yakni zaman Megalitikum, zaman Kerajaan Mataram Islam, dan zaman perjuangan setelah kemerdekaan.
“Gua ini sudah dihuni sejak 3000 tahun yang lalu dengan temuan bukti tulang manusia oleh Arkeolog UGM,” kata dia, Minggu (15/04/2018).
Gua Rancang Kencono merupakan gua vertikal yang berada di pegunungan kapur Gunungkidul. Menurut buku “Legenda & Budaya Desa Bleberan†yang diterbitkan oleh pemerintah Desa Bleberan, Gua Rancang Kencono ditemukan pada tahun 1720 ketika Laskar Mataram melarikan diri dari kejaran Belanda. Dalam pelariannya, dua anggota Laskar Mataram yang bernama Kyai Putut Linggo Bowo dan Kyai Soreng Pati menemukan sebuah gua yang dapat digunakan untuk beristirahat dan bersembunyi.
Beberapa sumber lain mengatakan bahwa Gua Rancang Kencono pernah menjadi pelarian Pangeran Diponegoro dan Sentot Prawiro Dirjo dari kejaran penjajah. Selain itu, tempat ini juga pernah menjadi tempat persinggahan Wali Songo (Sunan Kalijaga) saat melakukan syiar agama Islam di Gunungkidul.
Posisi Goa Rancang Kencono sendiri berada di sebelah bawah dari area parkir dimana terdapat lubang besar dan dibagian tengah terdapat pohon raksasa. Tidak banyak yang tahu bahwa pohon yang hidup dan tumbuh satu-satunya dari dalam gua tersebut bernama pohon Klumpit (Terminalia edulis). Beberapa orang menganggap pohon berusia ratusan tahun ini memiliki keanehan hingga disakralkan. Tak heran apabila kerap ditemukan sesaji yang diletakkan dibawah pohon atau disela-sela akar pohon.
Gua Rancang Kencono terbagi dalam tiga ruangan utama dimana ruangan pertama berupa mulut goa, ruangan kedua berupa ruangan dengan luas sedang, dan ruangan ketiga merupakan ruangan paling dalam dan paling sempit. Di mulut gua yang terdapat banyak stalaktit dan stalakmit, diduga menjadi tempat tinggal manusia dalam waktu yang cukup lama.
Ruangan kedua merupakan ruangan berukuran sedang dengan ukuran sekitar 3 x 3 meter. Di tempat ini konon pernah digunakan sebagai tempat bersembunyi oleh prajurit Kerajaan Mataram Islam dari kejaran Belanda. Selain itu terdapat bongkahan batu berbentuk seperti meja yang digunakan sebagai tempat bersemedi.
Ruangan terakhir terdapat prasasti di bagian dinding goa bertuliskan isi janji prajurit. Janji prajurit yang tertulis dalam prasasti Prasetya Bhinnekaku ini dicetak dengan latar warna hitam dengan tulisan berwarna putih dan simbol merah putih dibagian tengah. Selain itu terdapat ornamen unik berbentuk seperti kunci yang mengangkat mitos sebagai kunci gaib yang menghubungkan Gua Rancang Kencono dengan Gunung Merapi.
“Beberapa puluh tahun yang lalu saat warga menemukan gua tersebut, ditemukan beberapa fosil tulang belulang manusia dan beberapa artefak batu berbentuk arca macan dan arca nandhi (sapi). Saat ini disimpan di Situs Bleberan dan sebagian lagi disimpan oleh Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala Yogyakarta,” jelas Winarsih.
Terlepas dari samarnya informasi mengenai Gua Rancang Kencono, tidak dapat dipungkiri tempat ini memiliki misteri belum terjawab kebenarannya. Namun beberapa peninggalan sejarah menyimpulkan gua ini telah didiami manusia sejak ribuan tahun yang lalu. Penemuan fosil manusia dan artefak batu zaman Megalitikum pun menjadi bukti kuat untuk memperjelas bahwa manusia sejak zaman Megalitikum pernah tinggal di Gua Rancang Kencono.
-
Budaya3 minggu yang lalu
Berikut Hasil Pembukaan Cupu Panjala
-
Politik1 minggu yang lalu
Mantan Pj Sekda Ungkap Bahaya Janji Manis Hibah 100 Juta per Padukuhan
-
Kriminal3 hari yang lalu
Kasatkornas Banser Syafiq Syauqi Temui Pengasuh Pondok dan Perwakilan Pemuda Indonesia Timur
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengintip Perjalanan Panjang Klub Voli Ganeksa Bhumikarta Yang Mulai Bersinar di Level Nasional
-
Budaya3 minggu yang lalu
Pakar Pariwisata : Pengumpulan Data Gastronomi Terkendala Kurangnya Edukasi dan Pewarisan Budaya Kepada Generasi Muda
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Pekerja Proyek JJLS Temukan Goa Saat Proses Penggalian Bukit
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Atlet Cilik Sepatu Roda Segara Inlineskate Raih Juara Umum Kejuaraan Piala Bupati Bantul
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Berikut Nama-nama Pimpinan DPRD Gunungkidul Periode 2024-2029
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Untung Subagyo, Atlet Angkat Beban dari Gunungkidul Pecahkan Rekor di Peparnas Solo
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Hujan dan Angin Kencang, Dapur Milik Suparlan Ambruk
-
event3 minggu yang lalu
Penampilan Sheila On 7 Sihir Penonton Jogja