Budaya
Mengikuti Tradisi Rasulan di Daguran, Ratusan Ingkung Diarak ke Sendang Panguripan
Ngawen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Rasulan merupakan budaya dan tradisi yang dilakukan oleh masyarakat Gunungkidul untuk mensyukuri hasil pertanian dan pencapaian yang didapat selama setahun. Tradisi ini, setiap tahun selalu digelar oleh hampir seluruh warga Gunungkidul. Seperti halnya pada Senin (26/06/2023) kemarin, masyarakat Padukuhan Daguran, Kalurahan Beji, Kapanewon Ngawen mengadakan kegiatan budaya tersebut.
Di tengah modernisasi ini masyarakat Padukuhan Daguran Lor dan Daguran Kidul tetap melestarikan tradisi dan budaya yang sejak lama ada. Salah satunya adalah rasulan yang selalu dikemas semenarik mungkin tanpa mengurangi nilai dan esensinya.
Salah seorang panitia, Triawan mengatakan rasulan di daerahnya memang terus dilestarikan oleh warga masyarakat. Senin pagi kemarin, para warga 2 padukuhan bebersih di sekitar Sendang Panguripan atau mata air yang dipercaya sebagai cikal bakal kehidupan masyarakat Daguran khususnya dalam pemenuhan air bersih.
Usai bebersih sendang, kemudian diadakan arak-arakan tumpeng dan ratusan panggang ayam atau ingkung yang memang telah dibuat oleh masyarakat. Selanjutnya diadakan kenduri bersama dan makanan yang dibawa tersebut dibagi-bagi kepada masyarakat yang mengikuti prosesi tradisi tersebut.
“Ada 280 ingkung atau panggang ayam yang tadi dibawa ke Sendang Panguripan untuk didoakan. Jumlah ini terdiri dari 25 dari Padukuhan Daguran Lor, 25 dari Padukuhan Daguran Kidul dan sisanya dari masyarakat kami yang memiliki nadzar. Jadi mereka ada yang membawa 2 bahkan 3 ingkung atau panggang ayam,” ucap Triawan saat dikonfirmasi.
Setelah doa bersama di sendang, kemudian dilanjutkan dengan adanya pertunjukan tayub. Daerah ini memang masih sangat kental adat dan tradisinya. Hingga sore bahkan dilanjut malam harinya, pertunjukan tayub masih tetap menjadi tontonan favorit masyarakat.
“Kegiatan rasulan ini diharapkan semakin memupuk rasa ingin melestarikan adat tradisi budaya yang sudah ada di Padukuhan Daguran, kemudian sebagai bentuk rasa syukur atas hasil panen selama setahun dan pencapaian hajat masyarakat,” paparnya.
“Untuk rasul tahun ini kebetulan mendapatkan support dari Dinas Kebudayaan Provinsi, dimana kami mendapatkan stimulant dari pemerintah berupa anggaran untuk kegiatan adat, tradisi dan budaya,” tambahnya.
Hal senada juga diungkapkan oleh Lurah Beji, Kapanewon Ngawen, Sri Idayanti. Rasulan yang diakan ini sebagai wujud rasa syukur masyarakat dan sebuah pengharapan di tahun berikutnya. Masyarakat Daguran sendiri menurutnya memiliki komitmen yang kuat dalam melestarikan tradisi.
“Meski teknologi dan bidang lainnya berkembang begitu pesat serta tak sedikit yang sekarang bergeser mengikuti zaman, namun kami berusaha semaksimal mungkin untuk melestarikan adat dan tradisi yang sudah ada sejak dulu,” paparnya.
Bupati Gunungkidul beserta pejabat tinggi lainnya di tingkat kabupaten dan Dinas Kebudayaan Provinsi pun turut hadir dalam acara Rasulan atau Bersih Dusun di Daguran ini.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Habiskan Anggaran 41 Miliar, Puluhan Titik Ruas Jalan Gunungkidul Diperbaiki
-
Olahraga2 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Politik4 minggu yang lalu
Sunaryanta -Ardi Sisir Basis Muhammadiyah
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized3 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kapasitas Mulai Penuh, Pemkab Gunungkidul Wacanakan Perluasan TPAS Wukirsari
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum3 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Politik4 minggu yang lalu
Benyamin Sudarmaji Deklarasikan Dukungan Untuk Sunaryanta-Ardi
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Rem Blong, Bus Pariwisata Tabrak Lapak Pedagang di JJLS
-
Sosial3 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Hukum2 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat