Peristiwa
Miris, Satu Orang Warga Krambilsawit Bunuh Diri Tepat di Hari Kesehatan Nasional
Saptosari,(pidjar.com)–Peristiwa bunuh diri kembali terjadi di Kabupaten Gunungkidul, Kamis (12/11/2020) pagi. Seorang perempuan berusia 51 tahun warga Padukuhan Bendo, RT 03 RW 04 ditemukan gantung diri di pohon jati di peringatan hari kesehatan nasional ini. Diduga, himpitan ekonomi menjadi penyebab korban nekat melakukan aksinya tersebut.
Dukuh Bendo, Endi Suryanto mengatakan, korban bunuh diri merupakan Kotijah. Peristiwa bermula ketika korban meninggalkan rumah sejak Rabu (11/11/2020) sore. Namun saat itu pihak keluarga belum menaruh curiga karena ia memiliki kebiasaan pergi ke tempat saudara.
“Baru pada malam hari keluarga curiga, karena setelah mencari di rumah kerabat tidak ada,” terang Endi, Kamis pagi.
Ia mengatakan, pencarian terhadap Kotijah kemudian diteruskan pada pagi hari tadi. Pihak keluarga kemudian berinisiatif untuk memperluas area pencarian. Betapa kagetnya, ketika mereka menemukan Kotijah sudah dalam kondisi tak bernyawa di bawah pohon jati.
“Korban ditemukan sekitar pukul 05.30 WIB di Alas Kuwang yang jaraknya sekitar 100 meter dari rumah korban oleh dua anggota keluarga. Mbah Kotijah gantung diri di pohon jati menggunakan tali tampar plastik warna hijau,” ucap Endi.
Lebih lanjut dikatakan, korban setiap harinya tinggal bersama suami karena anaknya pergi bekerja. Diduga, masalah ekonomi menjadi salah satu penyebab korban memilih untuk bunuh diri.
“Diduga korban mengalami depresi akibat himpitan ekonomi. Tapi lebih jelasnya kurang paham. Tadi sudah ditangani oleh Polsek dan Puskesmas,” terang Endi.
Sementara itu Aktivis IMAJI, Sigit Purnomo mengatakan, terjadinya peristiwa bunuh diri di hari kesehatan nasional ini patut menjadi perhatian banyak pihak. Menurutnya, bunuh diri di Gunungkidul ini terjadi karena beberapa faktor pemicu
“Sekali lagi harus dipahami bunuh diri penyebabnya banyak, semuanya orang memiliki ketahanan yang berbeda, tingkat ketahanan kita mengelola ketahanan itu sendiri berbeda,di peringatan hari kesehatan nasional ini menjadi warning agar edukasi lebih mengakar,” terang dia.
Ia mengatakan, peran dari lingkungan sekitar menjadi hal yang penting. Penguatan kepada orang berisiko menjadi tanggung jawab bersama.
“Kalau dugaanya himpitan ekonomi, berarti belum ada satu ketahanan ekonomi yang kuat di era kapitalisme ini. Kita seolah kemandirian kita sudah dihabiskan, kadang-kadang persoalan ekonomi,misalnya harus ada sikap dari perbankan bisa jadi solusi,” pungkas dia.
-
Politik3 minggu yang lalu
Suara Jeblok, PDIP Akui Kalah Rekruitmen dan Salah Tunjuk Ketua Bapilu
-
Politik4 minggu yang lalu
Hampir Separuh Incumbent Tumbang, Termasuk Ketua DPRD
-
Politik3 minggu yang lalu
21 Caleg Baru Akan Duduki Kursi DPRD Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Beda Hitungan, Jamaah Aolia Gunungkidul Mulai Sholat Tarawih Malam Ini
-
Pendidikan3 minggu yang lalu
Capaian Prestasi SMA Mubammadiyah Al Mujahidin di Olympicad Nasional
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Gunungkidul Dilanda Hujan dan Angin Kencang, Sejumlah Titik Porak Poranda
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Peternak Telur Gelar Rembuk Nasional Demi Menyongsong Panen Jagung 1,9 Ton
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Waspada, 2 Bulan Terakhir Kasus DBD di Gunungkidul Tembus 280 Penderita, 2 Meninggal Dunia
-
Pariwisata6 hari yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Sosial4 minggu yang lalu
Perduli Layanan Masyarakat, Pengusaha Ini Salurkan 6 Unit Ambulans Untuk Warga Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Targetkan 25 Medali Emas, Pemerintah Janjikan Bonus Untuk Kontingen Popda Gunungkidul
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mega Proyek Pembangunan Gedung DPRD Gunungkidul Dilanjutkan Tahun Ini