Pariwisata
New Normal Diterapkan Pemerintah, Pengusaha Penginapan Mulai Ubah Pelayanan




Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pandemi covid19 saat ini memang mempengaruhi berbagai lini usaha. Tak lain juga usaha wisata di bidang penginapan yang sejak beberapa waktu lalu lumpuh tak ada pengunjung. Para pemilik usaha penyedia penginapan pun harus berputar otak untuk tetap menjalankan usaha mereka.
Salah satu pengusaha penginapan di pesisir pantai selatan, Cahyo Susanto mengaku mulai menyiapkan protokol kesehatan sejak awal Juni lalu di penginapannya. Tempat cuci tangan dan thermogun ia sediakan. Dirinya juga menyediakan masker gratis bagi pengunjung penginapan.
“Ada 10 kamar yang kami sediakan. Satu kamar membuat dua orang bisa juga satu keluarga,” Kata Cahyo Susanto, Minggu (21/06/2020).
Namun demikian, hingga diumumkannya Pantai Baron dan Kukup sebagai lokasi uji coba new normal bagi wisatawan belum ada sekalipun sosialisasi untuk pelaku usaha penginapan. Ia sendiri berinisiatif untuk mencari tahu bagaimana seharusnya menyiapkan penginapan saat pandemi covid19.
“Saya juga belum berani buka untuk kemarin-kemarin. Ya karena belum ada pemberitahuan, kalau sekarang sudah mulai persiapan untuk menerima tamu. Ada 5 karyawan yang tetap bekerja sejak kami tutup tiga bulan ini,” tambahnya.




Ia mengaku dengan adanya pandemi yang terjadi sekarang ini tentunya pelayanan terhadap para pengunjung penginapan. Sebagai contohnya, pengunjung nanti akan dicek suhu badannya terlebih dahulu. Kemudian dari pihahnya juga akan menolak pengunjung yang tidak memenuhi syarat.
Ia sedikit kecewa lantaran hingga saat ini belum ada pendekatan dari Dinas Pariwisata bagaimana persiapan hotel dan penginapan untuk new normal. Padahal usaha hotel dan penginapan juga berkaitan erat dengan aktifitas pariwisata.
“Harapannya kita bisa normal kembali. Banyak yang tanya selama lebaran kemarin terutama apakah buka atau tidak,” sambungnya.
Menurutnya Dispar Gunungkidul hanya fokus pada pembukaan kembali obyek wisata. Tentu hal ini berbeda dengan pelaku usaha dibidang hotel dan restoran.
“Kami juga butuh kejelasan berapa batasan jumlah tamunya nanti,” jelas Cahyo.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Gunungkidul, Harry Sukmono mengatakan, pihaknya telah menyusun SOP bersama asosiasi pariwisata di Gunungkidul. SOP ini nantinya mengatur mengenai bagaimana wisata di era new normal.
“Harapannya kami menyusun SOP ini tak hanya dari kacamata pemerintah, tapi juga dari kacamata pelaku usaha,” ucap Harry Sukmono.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Sosial2 hari yang lalu
43 Tahun Berdayakan UMKM Gunungkidul, Koperasi Marsudi Mulyo Terus Berinovasi
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial1 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Info Ringan3 hari yang lalu
Dibalut Horor, Film Petaka Gunung Gede Angkat Kisah Sahabat Sejati
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi