Pariwisata
Turis dari Zona Merah Tetap Bisa Masuk Kawasan Wisata




Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul bakal menggunakan alat pengecekan suhu tubuh untuk melihat kondisi kesehatan pengunjung. Mereka yang berada pada suhu normal diperbolehkan masuk kawasan wisata. Meskipun mereka berasal dari zona merah penyebaran Covid-19.
Kepala Dinas Pariwisata Gunungkidul, Asti Wijayanti mengatakan, pihaknya menggunakan menggunakan indikator suhu tubuh untuk menentukan boleh masuk tidaknya wisatawan ke obyek wisata. Sehingga meski dari zona merah penyebaran covid-19 tetap diperbolehkan masuk sesuai dengan aturan menteri kesehatan.
“Kalau suhu tubuhnya memungkinkan untuk masuk ke destinasi wisata, kami kesulitan menolak mereka,”kata Asti Wijayanti, Minggu (21/06/2020).
Asti mengungkapkan ia telah berkoodinasi dengan berbagai pihak termasuk dinas kesehatan. Menurutnya, meski turis dari daerah zona hijau bisa saja yang bersangkutan terpapar Corona dengan kriteria Orang tanpa Gejala (OTG).
“Meski dari zona merah, mungkin dia memang sehat betul,” ujarnya.




Ia menambahkan, pihaknya juga saat ini telah mengajukan anggaran ke Pemkab Gunungkidul untuk pengadaan Alat Pelindung Diri (APD) yang akan dikenakan pengelola di empat destinasi wisata itu. Seperti thermo gun, masker, dan juga face shield.
“Kami juga arahkan kepada pengunjung nantinya kalau tidak memakai masker supaya membeli di pedagang setempat. Tidak ada denda bagi pengunjung, hanya mewajibkan memakai masker,” ungkap Asti.
Sedangkan untuk dibuka kembali wisata, memang yang diharapkan setelah adanya Standar Operasional Prosedur (SOP) dari Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (SOP) mengenai penerapan new normal. Sementara dari Dinas Pariwisata DIY menyerahkan keputusan itu ke masing-masing kabupaten dan kota.
“Yang penting masalah kesehatan menjadi pertimbangan utama. Seperti misal di daerah Beji, (Kapanewon) Karangmojo ada klaster (kasus Corona). Kami akan berpikir membuka wisata di situ. Jadi meski destinasi siap, kami juga akan mempertimbangkan supaya semuanya selamat,” katanya.
Dalam kesiapannya, sebanyak empat objek wisata yang telah melakukan simulasi penerapan protokol kesehatan. Yakni Kalisuci, Gunung Api Purba Nglanggeran, dan Pantai Baron serta Kukup.
“Empat objek wisata itu cenderung sudah siap. Kalisuci kalau mau buka minggu depan boleh banget. Nglanggeran juga sudah siap, hanya kurang komunikasi dengan masyarakat. Kalisuci juga penting melakukan komunikasi dengan masyarakat sekitar. Supaya jalan menuju ke tempat wisata tidak ditutup. Harapan kami mereka melakukan sosialisasi secara mandiri,” pungkas Kepala Dinas.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
3 Korban Laka Laut Pantai Drini Ditemukan Meninggal, 1 Masih Dalam Pencarian
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 1,5 Miliar Untuk Perbaikan Gedung Sekolah
-
Sosial6 hari yang lalu
Bupati Gunungkidul Kukuhkan Pengurus FPRB Baru
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Jumlah Pengguna Kereta Api Membludak saat Libur Panjang, PT KAI Daop 6 Klaim Bisa Dorong Pertumbuhan Ekonomi Daerah
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Keluarga Korban Laka Laut di Pantai Drini Akan Terima Asuransi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
BKPPD Periksa 2 ASN Yang Diduga Terlibat Perselingkuhan
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Gempa 5,2 SR Guncang Gunungkidul
-
bisnis3 minggu yang lalu
Sleman City Hall Hadirkan Blooming Fortune dan Rangkaian Event Menarik Sambut Imlek 2025
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Seorang Pria Ditemukan Meninggal Mengapung di Telaga