Pemerintahan
Penambahan Generator Oksigen di RSUD Saptosari, Sehari Mampu Hasilkan Puluhan Tabung
Wonosari, (pidjar.com)–Membludaknya pasien covid19 membuat kewalahan sejumlah rumah sakit rujukan covid19 di Gunungkidul. Selain terbatasnya kamar perawatan, fasilitas kesehatan juga dihadapkan dengan terbatasnya suplai oksigen. Bahkan, di RSUD Saptosari yang merupakan salah satu RS rujukan covid19 di Gunungkidul sempat kehabisan oksihgen. Sebagai upaya dalam mengantisipasi kekurangan oksigen bagi pasien, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul berencana menambah generator oksigen guna meningkatkan produksi oksigen di RSUD Saptosari.
Kepala Dinas Kesehatan Gunungkidul, Dewi Irawaty mengungkapkan, saat ini pihaknya tengah menyiapkan penambahan generator oksigen. Ia memperkirakan penambahan generator oksigen di RSUD Saptosari ini dapat digunakan dalam dua pekan mendatang.
“Dengan ditingkatkannya kapasitas, generator oksigen nantinya mampu menghasilkan 20 hingga 30 tabung oksigen tiap harinya. Harapannya ke depan dapat mencukupi kebutuhan oksigen di RSUD Saptosari dan juga RSUD Wonosari maupun RS swasta lainnya ketika sewaktu-waktu terjadi kelangkaan oksigen,” terang Dewi, Jumat (16/07/2021) siang.
Lebih lanjut Dewi mengatakan, saat ini pihaknya juga tengah mempersiapkan penggunaan lantai 2 RSUD Saptosari dan melengkapi peralatan penunjang medis perawatan bagi pasien covid19, ibu hamil, serta bayi prematur, tepatnya berada di Bangsal Yudhistira.
Selain menambah kapasitas generator oksigen, sebagai langkah menanggulangi pandemi covid19, Dinas Kesehtan juga membuka rekruitmen bagi relawan yang ingin ikut serta dalam penanganan covid19. Hal ini sebagai langkah agar kebutuhan sumber daya manusia tercukupi.
Dewi mengaku hingga saat ini terdapat ratusan pendaftar sejak perekrutan resmi dibuka. Melalui kanal media sosial Dinkes Gunungkidul, diketahui total pendaftar mencapai 154 orang. Upaya penjaringan relawan pun dilakukan dengan cara jemput bola antara lain dengan menghubungi para pendaftar relawaan tahun sebelumnya agar bersedia menjadi relawan penanganan covid19 di Gunungkidul.
“Sejumlah pendaftar sempat terkendala syarat administrasi untuk lolos, akhirnya disepakati syaratnya disederhanakan. Yang penting mereka punya kemampuan dan bersedia menjadi relawan untuk membantu penanganan,” jelasnya.
Dalam rekrutmen tersebut, beberapa formasi ditawarkan oleh Dinas Kesehatan, mulai dari dokter umum, dokter spesialis, bidan, tenaga administrasi, hingga pengemudi ambulans. Adapun kini proses pendaftaran telah berakhir. Secara rincian pendaftar relawan penanganan covid19 di Gunungkidul, tenaga administrasi terdapat 67 pendaftar; Bidan terdapat 18 pendaftar; Perawat 6 pendaftar; Radiografer 2 pendaftar; Surveilans Kesehatan 16 pendaftar; Admininstrasi Laboratorium 2 pendaftar dan Pengemudi 40 pendaftar.
-
Uncategorized15 jam yang lalu
Sutradara TV Swasta Masuk Deretan Nama Bursa Pilkada Gunungkidul
-
Politik3 minggu yang lalu
Mandat PAN Turun, Mahmud Ardi Widanta Kembali Maju di Pilkada Gunungkidul
-
Peristiwa5 hari yang lalu
Kecelakaan Hebat di Jalan Baron, Dua Orang Tak Sadarkan Diri
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Menjelajahi Sejumlah Wisata Ekstrem di Kabupaten Gunungkidul yang Patut Dicoba
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Bupati Gunungkidul Lantik 5 Pejabat Pimpinan dan Rotasi Puluhan Pegawai
-
Pariwisata7 hari yang lalu
Drini Park, Destinasi Wisata Anyar Yang Suguhkan Keindahan Kawasan Pesisir Selatan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Mesum di Sekolah, Dua Guru SD Dipecat
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Dua Kendaraan Terlibat Kecelakaan di Jalan Jogja-Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Tenggelam di Sungai Oya, Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
-
Sosial2 minggu yang lalu
Jamaah Masjid Aolia Gunungkidul Lebaran Hari Ini
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Sunaryanta Gelar Pertemuan dengan Petinggi Gerindra, Bahas Pilkada ?
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Puncak Arus Mudik Diperkirakan 9 April, Sejumlah Jalur Alternatif Disiapkan