Pemerintahan
Penyakit Mulut dan Kuku Mulai Ditemukan, Dinas Waspadai Masuknya Ternak Dari Jawa Timur
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah daerah tengah mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak yang saat banyak ditemukan di Jawa Timur. Merespon kondisi ini, pemerintah Kabupaten Gunungkidul meningkatkan kewaspadaan dan melakukan beberapa langkah antisipatif.
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Wibawanti Wulandari mengatakan, beberapa upaya tengah dilakukan oleh dinas untuk mengantisipasi terjadinya penularan PMK di Kabupaten Gunungkidul. Mulai dari sosialisasi ke peternak dan pedagang hewan untuk lebih jeli memantau kesehatan hewan mereka.
“Kami juga melakukan pemantauan setiap hari pasaran di pasar hewan. Kemudian juga dilakukan penyemprotan disinfektan di kawasan pasar,” jelas Wibawanti.
Pihaknya juga membentuk unit reaksi cepat pencegahan di Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul. Pengawasan arus lalu lintas ternak juga dilakukan oleh tim berkoordinasi dengan provinsi. Bilamana ada ternak yang berasal dari Jawa Timur dan terindikasi terpapar PMK, nantinya akan dilarang masuk wilayah Gunungkidul.
“Pengetatan arus lalu lintas ternak kami lakukan bersama dengan provinsi. Pada wabah ini, kami juga membuat SE bupati agar pedagang, peternak dan masyarakat lebib waspada kembali,” imbuh dia.
Wibawanti menjelaskan PMK disebabkan oleh virus. Di mana penularannya lebih cepat karena bisa lewat udara dan kontak fisik, menempel di baju, sepatu, mobil dan lainnya. Berbeda dengan anthrax yang disebabkan oleh bakteri dan menular pada manusia.
“Meski PMK tidak menular pada manusia tapi tetap perlu diwaspadai,” terangnya.
Sementara itu, Sekretaris Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Gunungkidul, Sih Supriyana mengatakan, perlu ada action kewaspadaan untuk merespon PMK di Jawa Timur. Masyarakat umum, peternak dan pedagang perlu memahami tentang ciri-ciri hewan terpapar penyakit ini.
Diantaranya lemas dan napsu makan berkurang, mulut berbuih atau berbusa, gelisah, demam pada tubuh hewan. Parah lagi munculnya luka di daerah mulut (sariawan), dan luka pada kuku di kaki ternak yang menyebabkan kuku copot.
“Bisa menyebabkan kematian, namun jika dilihat dari laporan daerah lain angka kematiannya rendah,” paparnya.
Pengawasan terus dilakukan oleh pemerintah, terlebih saat ini sudah mendekati Idul Adha sehingga perlu pengawasan yang lebih ketat kembali.
-
Uncategorized2 minggu yang lalu
Video Syur Sang Ketua Beredar, Tim 01 Tegaskan Tetap Solid Menangkan Endah-Joko
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Pemkab Gunungkidul Lanjutkan Proyek Penataan Wajah Kota Wonosari
-
Peristiwa1 minggu yang lalu
Skandal Video Syur Pimpinan DPRD Makin Meluas, Puluhan Orang Geruduk Kantor Dewan
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
15 Hari Pasca Pengetatan Miras di Gunungkidul, Petugas Sita Ribuan Botol Minuman Siap Edar
-
Politik6 hari yang lalu
Mengejutkan, Heri Nugroho Mundur Dari Ketua DPD Golkar Gunungkidul
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Dua ASN Yang Dipecat Bupati Atas Skandal Perselingkuhan Diaktifkan Kembali
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Ini Desain Indah Alun-alun Wonosari, Pembangunan Dilanjutkan Tahun Depan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Keputusan Kontroversial Plt Bupati Aktifkan ASN Yang Dipecat Karena Perselingkuhan, Ini Respon Sunaryanta
-
Sosial3 minggu yang lalu
Berkenalan Dengan Mahmud Ardi Widanta, Pengusaha Nikel Yang Nyalon Wakil Bupati Gunungkidul
-
Olahraga4 minggu yang lalu
Gunungkidul City Run and Walk 2024, Suguhkan Track dan Suasana Kota Wonosari
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Terlibat Perkelahian di JJLS, 7 Remaja dari Bantul Diamankan Petugas
-
Politik2 minggu yang lalu
Paslon Hero-Pena Gelar Kampanye Terbuka, Libatkan Anak Muda dalam Program