Sosial
Peredaran Miras di Gunungkidul Makin Marak





Wonosari,(pidjar.com)– Peredaran minuman keras (Miras) di Kabupaten Gunungkidul kian menjadi. Hampir di setiap tikungan kalurahan dapat menemui si pengedar minuman pemusing ini. Meski kerap ada razia dari pihak kepolisian, namun bisa disebut peraturan soal miras seakan dianggap hoax saja.
Dari informasi yang diperoleh, di pusat Kota Wonosari sendiri terdapat sejumlah titik penjual miras yang tersebar di setiap kalurahan. Seperti di Baleharjo, Siraman dan Kalurahan Wonosari. Ada beberapa tempat yang secara terbuka mengedarkan miras, dan banyak pula yang secara diam-diam dalam bertransaksi.
Salah seorang pemuda warga Kapanewon Playen, Wahyu menyampaikan dengan gamblang lokasi yang menjual miras. Ia mengetahuinya dari cara membeli ke tempat tersebut ketika ingin kumpul bersama kawan-kawannya. Bahkan, tak sedikit yang memakai sistem COD sehingga barang botolan itu sangat mudah didapatkan.
“Kurir yang antar, terus bayar di tempat. Harga miras macam-macam, tergantung jenisnya. Kalau saya biasa minum kawa-kawa, harganya Rp 100.000 per botol,” kata dia.
Wahyu juga menyampaikan, hampir di setiap kapanewon ada yang menjual minuman keras. Sehingga jika dia bersama kawannya hendak mengkonsumsi, tinggal bertanya kepada warga sekitar. Mereka sudah mengetahui tempat yang jualan.





“Buanyak yang jualan sekarang. Sudah tidak kebingungan kalau mau cari anget-anget (miras). Wonosari, Playen, Patuk, Ngawen, Karangmojo, Tepus, Tanjungsari, Saptosari, Panggang, ada semua,” tegasnya.
Seorang warga lainnya, Bambang menimpali informasi yang disampaikan pemuda tersebut. Sudah menjadi rahasia umum lagi peredaran miras di Gunungkidul ini. Bahkan sampai kepada nama dan tempat si penjual.
“Ini harus segera ada tindakan keras juga tegas dari petugas penegak peraturan. Jangan sampai miras beredar sebegitu liar. Dan jangan sampai ada yang menanggap kalau peraturan hanyalah hoax saja,” ucap dia.
Bambang berharap kepada petugas untuk tidak tebang pilih dalam menegakkan aturan tersebut. Sehingga generasi muda tidak dirusak oleh beredarnya miras secara liar. Terlebih, merebaknya miras diiringi bermunculannya hiburan malam karaoke di berbagai tempat.
“Saya yakin, petugas penegak aturan masih bisa diandalkan. Demi Gunungkidul yang mulai terkenal pariwisatanya,” pintanya.
Sementara itu, Kasat Resnarkoba Polres Gunungkidul, AKP Sofyan Susanto, menyampaikan jika peredaran minuman keras menjadi salah satu prioritasnya untuk ditertibkan. Khususnya menjelang bulan Ramadhan seperti saat ini. Bahkan pihaknya setiap minggu sekali secara rutin menggelar razia guna menekan peredaran minuman keras di masyarakat.
“Kami dari aparat seminggu sekali sudah melakukan razia, khususnya yang tidak memiliki izin,” tutupnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata4 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial5 hari yang lalu
Siswa Gunungkidul Yang Tak Malu Memulung Usai Pulang Sekolah Mendapat Perhatian Khalayak
-
Peristiwa3 hari yang lalu
Honda Jazz Terbakar di Jalan Sumarwi, Pemilik Merugi 100 Juta
-
Sosial2 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Hukum7 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK