Sosial
Petani Pilih Tanam Padi, Harga Cabai Mulai Merangkak Naik


Wonosari, (pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sejumlah harga bahan pokok mengalami kenaikan pada akhir tahun ini. Sejak beberapa waktu lalu, kenaikan harga terjadi minyak goreng di pasaran. Kenaikan harga minyak goreng hingga 50% dari harga normal sendiri telah berlangsung selama 2 bulan. Yang terbaru, harga komoditas cabai di Gunungkidul mulai berangsur mengalami kenaikan. Kenaikan harga yang cukup tinggi ini membuat para pedagang tidak berani menyediakan stok yang banyak seperti biasanya.
Seorang pedagang bahan pokok di Pasar Argosari Wonosari, Mus, membenarkan adanya kenaikan pada sejumlah bahan pokok khususnya cabai rawit merah. Ia menyampaikan jika kenaikan harga pada cabai rawit merah mulai dirasakan sepekan terakhir ini. Sebelum adanya kenaikan, harga cabai rawit merah hanya sebesar Rp. 40 ribu per kilogramnya. Namun saat ini harganya naik menjadi Rp. 55 ribu per kilogramnya. Guna mengantisipasi potensi kerugian, Mus mengaku mulai mengurangi stok dagangan komoditi ini.
“Jadi tidak berani nyetok terlalu banyak dulu karena takut kalau busuk,” ucap dia, Sabtu (04/12/2021).
Perihal adanya kenaikan harga pada cabai rawit merah, Mus mengungkapkan jika tidak tahu mengapa terjadi. Menurutnya, adanya kenaikan harga tersebut turut berpengaruh pada jualannya yang lebih sepi daripada biasanya. Selain kenaikan harga cabai rawit merah, ia menyampaikan jika cabai rawit hijau juga mengalami kenaikan beberapa waktu ini. Ia berharap agar harga cabai dapat kembali stabil dan tidak memberatkan pedagang ataupun masyarakat.
“Cabai rawit hijau sebelumnya itu Rp. 24 ribu per kilonya, sekarang bisa Rp. 35 ribu per kilo,” imbuhnya.
Saat dikonfirmasi, Kepala Seksi Distribusi, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Gunungkidul, Sigit Haryanto, mengungkapkan jika adanya kenaikan harga pada cabai tak terlepas dari mulai masuknya musim penghujan. Para petani cabai lokal di Gunungkidul lebih memilih untuk menanam padi daripada cabai. Sehingga suplai cabai di pasaran saat ini mengandalkan dari luar daerah yang menyebabkan biayanya bertambah. Ia menyampaikan jika hal tersebut merupakan siklus tahunan yang selalu terjadi saat musim hujan datang.
“Kenaikan harga cabai ini siklus tahunan tiap musim penghujan di Gunungkidul, jadi terpaksa ambil cabai dari wilayah luar,” terang Sigit.
-
Sosial4 hari yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
Uncategorized5 hari yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
event5 hari yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik5 hari yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya5 hari yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan2 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya