fbpx
Connect with us

Politik

Sempat Diduga Ribuan, KPU Akhirnya Hapus 656 Data Ganda Dari DPT Pemilu 2019

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Komisi Pemilihan Umum (KPU), Gunungkidul menghapus data ganda dari Daftar Pemilih Tetap (DPT) untuk Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 mendatang. Dari dugaan sebanyak 3.385 data ganda yang sempat ditangani, ada 656 data pemilih yang akhirnya dihapus.

Ketua KPU Gunungkidul, Moh Zaenuri Ikhsan mengatakan jumlah pemilih ganda tersebut merupakan problem nasional yang kemudian ditindaklanjuti oleh pihaknya. Penghapusan data dilakukan setelah melakukan koordinasi dengan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Disdukcapil) Gunungkidul.

“Untuk Gunungkidul, data dugaan potensi ganda ada 3.385 data, setelah dilakukan pengecekan faktual dan klarifikasi ke Disdukcapil. Total data ganda sebenarnya dan dihapus dari DPT ada 656 pemilih,” kata Zaenuri kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (19/09/2018).

Zaenuri mengatakan, perubahan data tersebut mempengaruhi DPT. Sehingga total DPT Hasil Perbaikan (DPTHP) di Gunungkidul menjadi 596.776 pemilih. Jumlah ini adalah jumlah DPT sebelumnya setelah dikurangi dengan data ganda yang telah dihapus.

Berita Lainnya  Menunggu Hasil Coblosan Pilur Serentak, 10 Pasangan Suami-Istri dan Bapak-Anak Rebutan Kursi Lurah

“Masih bisa berubah, bisa juga tetap. Kita masih menunggu perintah dari KPU RI jika ada rekomendasi perbaikan lagi,” imbuh dia.

Dikatakannya lebih lanjut, beberapa hal yang menyebabkan adanya data ganda yakni adanya pemilih sebenarnya sudah pindah rumah namun tetap ditulis di tempat tinggal yang sama. Kemudian ada pula warga yang memiliki NIK benar-benar sama padahal berbeda orang. Lantaran penyebab inilah kemudian tersaring dan ditetapkan diduga sebagai data ganda.

Terkait daftar pemilih sendiri saat ini KPU Gunungkidul, dan Disdukcapil terus melakukan perekaman KTP elektronik ke sekolah-sekolah untuk pemilih pemula.

“Setelah koordinasi itu Disdukcapil langsung jalan ke sekolah-sekolah untuk melakukan perekaman. Terutama untuk sekolah yang siswanya banyak yang belum rekam. Nanti yang sedikit, bisa digabung menjadi satu tempat,” ujarnya.

Sementara itu Ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), Gunungkidul, Is Sumarsono mengungkapkan munculnya data ganda tersebut memang menjadi tanggung jawab bersama. Pihaknya meminta semua pihak untuk serius dalam melakukan penanganan sehingga nantinya bisa mendorong adanya Pemilu yang berkualitas.

“Kelancaran Pemilu 2019 mendatang menjadi tanggung jawab bersama,” ujarnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler