Connect with us

Sosial

Serba-serbi Perjuangan Para Siswa Dalam Menempuh UNBK, Dari Bertaruh Nyawa Seberangi Sungai Hingga Menginap di Sekolah

Diterbitkan

pada

BDG

Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Beban berat harus dipikul oleh sejumlah pelajar warga Padukuhan Jelok, Desa Beji, Kecamatan Patuk dalam mengikuti Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) tahun 2018 ini. Selain berkonsentrasi belajar agar bisa lulus ujian, para siswa SMK tersebut juga harus bertaruh nyawa dengan menyeberang Sungai Oya yang membelah tinggal mereka tersebut dengan menggunakan perahu. Sungai selebar 50 meter harus diseberangi dengan menggunakan perahu yang hanya ditarik tangan manusia.

Para siswa tersebut tidak punya pilihan lain lagi. Semenjak Jembatan Jelok hancur pasca banjir Siklon Cempaka yang menerpa Gunungkidul pada akhir tahun 2017 silam, kendaraan milik warga setempat tak lagi bisa dibawa pulang ke rumah lantaran tak adanya akses. Jika tidak melalui sungai, warga harus memutar sejauh hingga 20 kilometer melalui jalur Hutan Wanagama yang akses jalannya sendiri sangat buruk.

Salah seorang siswa, Danu Rahmadi mengatakan, lantaran akses jalan yang buruk dan jarak yang jauh tersebut, para pelajar lebih memilih menyeberang sungai menggunakan perahu. Namun begitu, ia harus berangkat lebih pagi dari biasanya lantaran harus terlebih dahulu berjalan kaki untuk menuju sungai. Tak berhenti di situ, Danu masih juga harus menempuh perjalanan sejauh 5 kilometer untuk mencapai jalan raya di mana terdapat kendaraan umum.

Berita Lainnya  Tradisi Kuat Pande Besi Kajar, Dari Cari Empu Hingga Rutin Sesaji

“Mau bagaimana lagi, kalau pakai motor harus memutar jauh sedangkan motor tersebut dipakai bapak saya bekerja. Saya pilih jalan kaki dan naik kendaraan umum saja meskipun jauh,” kata siswa kelas 12 di SMK 1 Patuk ini, Senin (02/04/2018) siang.

Ia mengaku dengan jauhnya perjalanan yang ditempuh ini, cukup menyita tenaganya. Namun demikian, ia memaparkan bahwa hal tersebut tidak menyurutkan semangatnya dalam menempuh UNBK hari pertama yang harus dijalaninya tersebut.

“Ya memang capek, tapi mau bagaimana lagi,” tutur dia.

Warga lainnya, Sukri mengatakan, akibat jembatan rusak karena banjir akhir November 2017 lalu, masyarakat Jelok biasa beraktifitas menggunakan perahu untuk menyebrang Sungai Oya. Meski cukup berat dan berbahaya, terutama ketika kondisi sungai sedang banjir, masyarakat di dusun Jelok memilih menyebrang dibandingkan harus memutar puluhan kilometer untuk beraktifitas.

Berita Lainnya  Suka Cita Natal di Gereja Katolik St. Petrus Kanisius Wonosari Diwarnai Pemberian Beras Kepada 250 Fakir Miskin

"Masyarakat mengandalkan perahu untuk penyeberangan. Hanya saja, saat terjadi banjir maka perahu akan diistirahatkan,"katanya

Siswa SMK Kesehatan Pilih Tidur di Sekolah

Sementara perjuangan yang tak kalah beratnya juga harus ditempuh oleh sejumlah siswa SMK Kesehatan Wonosari. Selama menempuh UNBK ini, para siswa rela untuk tidak bertemu keluarga. Para siswa tersebut memilih untuk sementara menginap di sekolah. Jarak dari rumah yang jauh membuat para siswa ini memilih alternatif ini.

Salah seorang siswa, Rusdiyono mengaku bahwa ia terpaksa menginap di sekolah karena takut terlambat. Dari rumahnya di Kecamatan Saptosari, ia harus menempuh perjalanan selama 1 jam jika menggunakan sepeda motor. Jika menggunakan kendaraan umum, waktu tempuh tentunya akan semakin bertambah.

Berita Lainnya  Buka Taman Edukasi Pertanian Jadi Upaya Petani Milenial Pampang Regenerasi Petani

“Daripada terlambat lebih baik saya menginap saja di sekolah. Apalagi oleh sekolah juga diperbolehkan,” kata dia.

Bersama dengan dirinya, ada beberapa siswa lain yang bertempat tinggal cukup jauh dari sekolah juga menginap. Hal membuatnya cukup terbantu lantaran saat malam hari, ia bisa belajar bersama kawan-kawannya tersebut.

“Lebih santai dan lebih konsentrasi saat belajar sehingga saat menempuh ujian saya jadi lebih siap,” imbuhnya.

Dari pihak SMK Kesehatan Wonosari sendiri sangat mendukung langkah para siswa yang memilih untuk menginap di sekolah ketika ujian. Wakil Kepala SMK Kesehatan Wonosari Urusan Kesiswaan, Andar Nurjanto menyatakan, pihaknya justru juga mendatangkan guru untuk khusus membantu para siswa yang menginap untuk belajar. Ia berharap nantinya para siswa tersebut tidak terganggu oleh faktor non teknis sehingga bisa lebih siap dalam menempuh ujian.

“Kita sangat mendukung. Semoga nanti hasil (ujian) bagus,” tutup dia.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis3 minggu yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis4 minggu yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata1 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2024/12/VID-20241224-WA0007.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler