Kriminal
Waduh.. Baru Berusia 16 Tahun, Bocah Ini Sudah Edarkan Shabu





Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Belenggu narkoba memang sangat menyeramkan. Yang cukup memprihatinkan, dengan dampak merusak dan bahkan berpotensi menyebabkan kematian, jumlah pengguna narkoba di Indonesia tak kunjung berkurang. Sebagian generasi muda menjadi target pasar dari jaringan pemasok narkoba tersebut. Bahkan saat ini, banyak dari kalangan generasi muda dan bahkan dari usia yang masih tergolong anak-anak telah masuk terlalu dalam dalam jaringan narkoba. Tak sedikit dari mereka yang tak hanya menjadi pengguna aktif saja, namun juga telah berkembang menjadi pengedar.
Seperti hasil pengembangan penyelidikan terhadap SRD alias Oyot (23) warga Pule, Kecamatan Weru Kabupten Sukoharjo yang dibekuk saat hendak bertransaksi di Balai Padukuhan Pandanan, Desa Sumberejo, Kecamatan Semin pada Rabu 21 Maret 2018 lalu. Berdasarkan keterangan Oyot, shabu yang diedarkannya tersebut dipasok oleh MA (16) warga Sukoharjo.
"Berselang beberapa waktu kemudian, MA berhasil kita amankan," kata Riko, Rabu (28/03/2018) siang.
Kepada polisi, MA mengakui dengan gamblang telah menjual narkoba jenis shabu. Dia ungkapkan, shabu tersebut ia dapatkan dari salah seorang kawannya yang juga warga Sukoharjo. Sementara dari hasil pengembangan tersebut, polisi lantas kembali melakukan penggerebekan.
"Petugas bersama MA mendatangi rumah yang disebut MA sebagai pemasok barang. Namun petugas tidak berhasil menemukan orang yang di maksud," terang Riko.



Lebih lanjut dijelaskan Riko, dari hasil tes laboratorium yamg dilakukan, MA dinyatakan negatif mengkonsumsi shabu. Kepada polisi MA mengaku baru pertama kali menjual barang haram tersebut. Polisi sendiri hingga saat ini masih memburu pemasok barang haram yang berhasil kabur itu. Hal ini dijelaskannya sangat penting dilakukan lantaran diduga, jaringan tersebut merupakan pemasok narkoba kepada kawula muda di wilayah perbatasan yang tentunya sangat meresahkan.
"Bukan digunakan sebagai mata pencaharian, nilainya ratusan ribu. Kemungkinan dia menjual barang itu juga karena pengaruh lingkungan," imbuh Riko.
Disinggung mengenai proses hukum, Riko menegaskan akan melanjutkan proses tersebut meskipun MA masih di bawah umur. Saat ini pihaknya berkoordinasi dengan Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Polres Gunungkidul.
"Untuk assesment terhadap MA sudah kami ajukan ke BNNP namun hasilnya tidak bisa di assesment," pungkas Riko.
-
Olahraga5 hari yang lalu
Mengenal Demon Pratama, Pemuda Gunungkidul yang Masuk Timnas Bola Pantai Indonesia
-
Sosial4 minggu yang lalu
Gilang dan Salma Dinobatkan Sebagai Dimas Diajeng Gunungkidul 2025
-
Pemerintahan5 hari yang lalu
Bupati Copoti Reklame Tak Berizin yang Bertebaran di Gunungkidul
-
Sosial4 minggu yang lalu
Festival Umuk Kampung, Merayakan Kelestarian Kota dengan Merawat Tradisi
-
film4 minggu yang lalu
LSB PP Muhammadiyah Luncurkan Film “Djuanda: Pemersatu Laut Indonesia”
-
Hukum2 minggu yang lalu
TNI dan Satgas PKH: Garda Terdepan dalam Penegakan Hukum Perkebunan Sawit Ilegal
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
Bupati Endah Soroti Banyaknya Kasus Perselingkuhan yang Melibatkan ASN
-
Sosial3 minggu yang lalu
Purna Tugas, Mantan Bupati Sunaryanta Pulang dengan Berlari 8 Km
-
Hukum2 minggu yang lalu
Terlibat Kasus Pemyimpangan TKD Sampang, Dirut Perusahaan Tambang Resmi Ditahan
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Seorang Penambang Batu Meninggal Usai Tertimpa Runtuhan Batu Besar
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
MBG di Gunungkidul Tetap Berjalan Selama Ramadhan, Berikut Menu yang Akan Dibagikan
-
Sosial4 minggu yang lalu
Kemen PPPA dan XL Axiata Luncurkan Program Pelatihan Keterampilan Pasca Bebas dari Lapas