Peristiwa
Buntut Drama Pilkades Bunder, DPRD Gunungkidul Segera Panggil OPD
Patuk,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kasus tidak lolosnya Ngadiyat, seorang mantan Dukuh Widoro Wetan dalam kontestasi Pilkades menuai perhatian dari berbagai pihak. Khususnya Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Gunungkidul.
Ketua Komisi A DPRD Kabupaten Gunungkidul, Ery Agustin mengatakan, pihaknya saat ini telah melakukan pengkajian data yang ada dan aturan yang berlaku. Setelah pengkajian selesai, pihaknya akan memanggil OPD pengampu pelaksanaan Pilkades.
“Sementara kita masih taraf pengumpulan data dan informasi,” ujar Ery kepada pidjar-com-525357.hostingersite.com, Rabu (09/10/2019).
Lebih lanjut Ery mengatakan, dalam persiapan Pilkades, saat ini Komisi A secara intens melakukan pemantauan kepada 56 desa di Kabupaten Gunungkidul yang kini tengah persiapan menggelar Pilkades. Pihaknya juga melakukan pengawasan dan pengawasan pelaksanaan regulasi sehingga pelanggaran diminimalisir tak terjadi.
“Bilamana perlu, kita akan terjun langsung ke lapangan,” imbuhnya.
Baru-baru ini, Komisi A telah melakukan pantauan langsung ke sekretariat Desa Wonosari. Jika ditemui kendala seperti yang tengah terjadi di Desa Bunder pihaknya pun akan segera melakukan pemanggilan terhadap OPD.
“Pada prinsipnya kami mendukung penuh Pilkades serentak di Kabupaten Gunungkidul,” tandasnya.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, sejumlah masyarakat Desa Bunder Kecamatan Patuk menggruduk Balai Desa Bunder, Selasa (08/10/2019) pagi. Masyarakat yang merupakan pendukung bakal calon kepala desa, Ngadiyat yang sudah dinyatakan gugur dalam seleksi administrasi tersebut memprotes panitia pemilihan kepala desa.
Ngadiyat merupakan bakal calon kepala desa di antara lima calon lainnya yang mendaftarkan diri kepada panitia 29 September lalu. Ia terpaksa dinyatakan gugur panitia, Senin (07/10/2019) sore kemarin lantaran dari bobot yang diperoleh paling kecil dari bakal calon lainnya.
Adapun di antaranya, syarat yang menjadi masalah untuk Ngadiyat ialah seseorang yang memiliki pengalaman bekerja di lembaga pemerintahan akan diberikan bobot nilai sebesar 35%. Namun bobot tersebut tidak bisa diberikan kepada Ngadiyat lantaran SK pengangkatan asli sebagai Dukuh miliknya hilang. Iapun hanya menyimpan foto copy SK tersebut.
Sementara dari pihak Pemdes Bunder yang diwakili oleh Sekdes pun enggan memberi tanda tangan legalisir SK Pengangkatan apabila Ngadiyat tidak menunjukan SK aslinya. Sedangkan empat calon lainnya ialah pernah mengabdi kepada pemerintah, sedangkan satu lainnya wiraswasta namun dalam usia produktif sehingga mendapatkan bobot 30. Sedangkan Ngadiyat saat ini berusia 64 tahun dan bukan merupakan usia produktif sehingga hanya diberi bobot 20. Pembobotan tersebut sesuai dengan Peraturan Panitia Pemilihan Kepala Desa Nomor I Tahun 2019 Desa Bunder.
“Saya merasa dizolimi, saya juga tidak bisa membendung masyarakat untuk melakukan aksi, saya warga negara dan pernah mengabdi tapi pengabdian saya tidak ada nilainya,” ungkap Ngadiyat.
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan7 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
bisnis4 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan3 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum1 minggu yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan2 minggu yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025
-
bisnis4 minggu yang lalu
Diproyeksi Ada Kenaikan 47 Ribu Penumpang Hari Ini, PT KAI Daop 6 Yogyakarta Himbau Penumpang Jaga Barang Bawaannya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Jazz Menggema di Stasiun Yogyakarta, Ratusan Penumpang Nyanyi Bareng Maliq & D’Essentials