Peristiwa
Hendak Cari Rumput, Sumyarto Temukan Orang Asing Gantung Diri di Warung Kopi






Tanjungsari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Jumlah kasus gantung diri yang terjadi di Gunungkidul tercatat terus bertambah. Pada hari pertama di bulan Maret 2019 ini, seorang pria ditemukan tewas dalam kondisi tergantung pada Jumat (01/03/2019) siang tadi. Pria tersebut yang kemudian diketahui sebagai Andurosusilo (35) warga Dawung Wetan, Danukusuman, Serengan, Surakarta, Jawa Tengah gantung diri di sebuah warung kopi di Bukit Timur Pantai Baron, Desa Kemadang, Kecamatan Tanjungsari. Peristiwa ini sendiri menambah rentetan kasus bunuh diri mengingat sebelum kasus yang menimpa Androsusilo ini, di Gunungkidul sendiri terdapat 10 kasus bunuh diri di mana 9 diantaranya dilakukan dengan cara gantung diri sementara 1 lainnya dengan cara meminum racun.
Sekretaris Satlinmas Wilayah II Baron, Surisdiyanto mengungkapkan sekitar kejadian gantung diri sendiri pertama kali diketahui oleh Sumyarto (40) warga Sumuran, Desa Kemadang. Sekitar pukul 13.15 WIB ketika hendak mencari rumput di bukit sebelah timur pantai Baron, saksi sayup-sayup melihat seperti ada seseorang yang tergantung di sebuah warung kopi. Sumyarto yang penasaran kemudian mendekati bangunan warung kopi yang memang dalam kondisi tutup tersebut. Ia lantas terkaget-kaget ketika menyadari bahwa apa yang dilihatnya merupakan korban gantung diri. Sumyarto yang ketakutan lantas turun menuju ke Pos SAR dan melaporkan apa yang ia lihat.
“Sejumlah anggota SAR kemudian naik ke atas bukit untuk mengecek. Ternyata memang benar ada seorang laki-laki yang lehernya terjerat seutas tali dan diduga merupakan korban gantung diri,” kata Surisdiyanto saat dikonfirmasi.

korban saat ditemukan di sebuah warung kopi
Pihaknya kemudian berkoordinasi dengan kepolisian dan tim medis untuk melakukan pemeriksaan pada tubuh korban. Dari hasil pemeriksaan tersebut, tidak ditemukan adanya unsur kekerasan pada tubuh korban. Saat ditemukan, korban masih lengkap menggunakan pakaian dan setengah kaki korban menyentuh tanah.
Penyelidikan terus dilakukan oleh tim SAR dan kepolisian lantaran tidak ada satupun warga yang mengenali korban. Petunjuk baru didapat setelah dari tubuh korban, diperoleh sejumlah identitas dari yang bersangkutan. Dilanjutkan Suris, selepas selesai diperiksa, jasad korban lalu dibawa ke RSUD Wonosari.







Dari pihak kepolisian sendiri masih terus berusaha melakukan pelacakan identitas dan alamat korban untuk mengetahui secara pasti apakah korban merupakan warga Dawung Wetan, pendatang di kecamatan Tanjungsari atau wisatawan dari Surakarta yang tegah berkunjung ke Gunungkidul dan kemudian melakukan aksi bunuh diri.
“Kalau dari beberapa kartu identitas yang kami dapat korban merupakan warga Dawung Wetan, Surakarta. Tapi ini masih proses pelacakan kebenarannya bagaimana,” imbuh dia.
Sementara itu, Camat Tanjungsari Rahmadian Wijayanto mengatakan, pada tahun 2019 ini sudah terdapat 3 kali kejadian gantung diri wilayahnya. Namun demikian, untuk warga Tanjungsari hanya ada 2 korban. Sedangkan 1 orang korban, merupakan warga dari wilayah lain. Sementara pada tahun 2018, terdapat 2 orang warganya yang melakukan tindakan itu. Rakhmadian memaparkan, hal ini menjadi salah satu perhatian khusus dari jajarannya. Sebenarnya dari masyarakat dan jajaran pemerintah telah berusaha semaksimal mungkin dalam melakukan antisipasi. Mulai dari sosialisasi bahkan pendekatan pada warga yang berpotensi.
“Untuk kebenaran status kependudukan korban gantung diri tadi ini masih terus dilacak. Kami masih menunggu hasilnya bagaimana,” ujar dia.