Sosial
Petani Tak Berminat Tanam Kedelai, Produksi Lokal Turun Hingga 50%






Playen,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Perluasan lahan kedelai khususnya di wilayah Gunungkidul nampaknya mendapatkan perhatian khusus dari Kementrian Pertanian. Pada Rabu (11/03/2020) kemarin, Kementrian Pertanian Republik Indonesia menggelar gerakan tanam kedelai bersama di Petak 92 RPH Banyusoca Playen. Lahan dengan luas 90 hektare ini nantinya diharapkan menjadi pendongkrak produksi kedelai lokal. Gerakan tanam kedelai ini memang tengah menjadi prioritas seiring dengan penurunan jumlah tanaman kedelai sebanyak 50% pada tahun 2019 lalu.
Perwakilan Kementan, Davied Apriyanto memaparkan, minat petani untuk menanam kedelai diakuinya memang turun. Hal ini berimbas pada terus menurunnya jumlah lahan yang ditanami kedelai. Penurunan yang terjadi bahkan sangat signifikan mengingat pada tahun 2019 lalu mencapai hampir 50%.
“Pada tahun 2018 luas tanam kedele mencapai 5.229 Ha tetapi pada tahun 2019 hanya tercapai 2.912 Ha,” beber Davied.
Menurut dia, penurunan penanaman ini juga seiring dengan hasil panen di seluruh Indonesia. Gunungkidul sendiri dipantau oleh Kementan menjadi salah satu sentra kedelai di DIY.
“Kami berharap ada peningkatan luas tanam kedelai pada tahun 2020, adapun target luasan kami 3.700 hektare,” jelas dia.







Dengan target penanaman tersebut, ia berharap hasil kedelai dalam negeri meningkat hingga hampir 50%. Ia mengaku, target ini bisa dicapai jika ada sinergitas antara pusat dan daerah.
“Kami berharap pengelolaan kedelai bisa dikelola secara komphrehensif dengan pengelolaan dari hulu sampai hilir dalam bentuk kawasan yang dapat menjamin pemasaran hasil,” kara Davied.
Sementara itu, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto memaparkan, 90 hektare lahan di Banyusoca yang ditanami kedelai ini terdiri dari 60 hektare lahan RPH dan 30 hektare lahan masyarakat sekitar. Pihaknya mengapresiasi langkah Kementan yang sudah memberikan bantuan kepada petani Gunungkidul dalam penanaman kedelai.
“Kami harap petani dapat memanfaatkannya dengan baik,” ujarnya.
Ke depan Bambang berharap, pertanian mampu berdampingan dengan pariwisata, khususnya di Kabupaten Gunungkidul. Dengan mengembangkan potensi yang ada, diharapkan pertanian yang maju mandiri dan modern dapat tercapai. Selain gerakan penanaman, pada kesempatan ini juga diserahkan secara simbolis bantuan alat mesin Power Threser, Irigasi Perpompaan, dan Bantuan Usaha Pengolahan Penepung.