Connect with us

Sosial

Alat Modifikasi Mesin Pemotong Rumput Ini Mampu Memanen Setengah Hektar Lahan Padi Dalam Beberapa Jam

Diterbitkan

pada

BDG

Semanu,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Memasuki musim panen, banyak diantara petani yang membutuhkan bantuan orang lain untuk ikut dalam proses panen padi. Alhasil dengan adanya hal ini, ongkos produksi tentu harus dikeluarkan guna mengupah tenaga itu.

Berkaca pada kondisi ini, salah seorang warga Padukuhan Pragak, Desa Semanu, Kecamatan Semanu, Sutarno yang kesehariannya tinggal di Bandung, Jawa Barat membuat sebuah alat untuk mempermudah pemanenan padi di kampung. Alat pemanen terbuat dari pemotong rumput yang kemudian dimodifikasi menjadi alat pemanen padi.

Sutarno membuat alat tersebut lantaran merasa kasihan dengan orang tua dan keluarganya di Pragak yang setiap musim panen tiba harus mengeluarkan biaya yang tinggi untuk membayar orang-orang yang membantu proses panen. Terkadang, pada masa panen, seringkali tidak ditemukan buruh tani yang tersedia lantaran memang kebutuhan akan tenaga sangat banyak. Sehingga kemudian, orang tua dan saudaranya harus memanen sendiri lahannya yang cukup luas. Tentu hal itu membuat proses panen menjadi cukup lama dan sangat menguras tenaga.

Berita Lainnya  Pemerintah Himbau Warga Waspada Serangan Hewan Liar Pada Ternak

Dari itu, ia kemudian berinisiatif untuk mencoba membuat alat pemotong padi sendiri. Ia membeli mesin pemotong rumput di toko, kemudian dimodifikasi. Bagian pisau pemotong rumput dicopot dan diganti pisau gergaji kayu. Kemudian pada bagian atas, dipasang penutup layaknya tameng buatan.

“Mesin babat pari (pemanen padi) ini dibuat sendiri. Bahannya juga mudah kok, awalnya pakdhe saya cuma liat youtube kan sudah banyak, terus coba bikin pas di Bandung. Kemudian dibawa ke kampung untuk panen,” terang Syaiful, keponakan Sutarno, Kamis (26/03/2020).

Ternyata alat tersebut sangat membantu, bahkan mrmbuat panen lebih cepat. Pisau gergaji hanya diayunkan ke tanaman padi, dengan sendirinya akan memotong batang padi, kemudian diayunkan lagi untuk menata rapi di tanah.

Berita Lainnya  Hampir 30% Warga Gunungkidul Tervaksin dan Persiapan Booster Moderna Untuk Tenaga Kesehatan

“Efektif menurut saya, ndak perlu membungkuk kalau dipotong dari bawah. Kita hanya menggendong mesinnya dan mengayunkan alatnya sudab bisa panen. Kasihan to kalau orang tua panen itu biasanya bungkuk kalau dipotong sampai bawah,” tambahnya.

Selama dua tahun terakhir alat tersebut digunakan untuk panen padi. Bahkan tidak hanya keluarga Syaiful dan Sutarno saja yang memanfaatkan, sejumlah tetangga dan saudaranya pun juga ikut memanfaatkan alat ini untuk memanen padi di ladang.

Seringkali para petani lain harus antri untuk mendapatkan giliran panen menggunakan alat modifikasi itu. Biasanya setengah hektare lahan pertanian bisa dipanen hanya dalam waktu beberapa jam sama menggunakan alat tersebut. Tapi itu juga tergantung dengan cuaca dan kondisi tanamannya, roboh atau tidak.

“Kalau kondisinya bagus ya ndak lama setengah hektare itu,” imbuh dia.

Bagi petani sekitar yang ingin memanfaatkan alat tersebut, biasanya membayar 40 ribu rupiah per 1.000 meter lahan pertanian yang ada.

Berita Lainnya  Warga Gunungkidul Yang Dipantau Atas Corona Sebagian Besar Berada di Rumah

“Sangat membantu sih menurut saya. Kebetulan saya yang sering dimintai tolong untuk mengoperasikan alat ini. Kalau yang pinjem berani dipake sendiri, tapi harus hati-hati,” papar dia.

Sementara itu, salah seorang warga setempat, Irwan menjelaskan, musim panen lalu keluarganya juga ikut memanfaatkan alat buatan Sutarno itu. Menurutnya alat pemanen padi ini memang sangat efekti. Jika pemanfaatnanya dibarengi dengan panen secara manual, tidak butuh waktu berhari-hari untuk panen padi dengan lahan yang sangat luas.

“Tahun lalu pake alat itu, cepet panennya,” sambung Irwan.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Tegaskan Komitmen di Hari Bumi, KAI Bandara Wujudkan Langkah Menuju Masa Depan Berkelanjutan

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka memperingati Hari Bumi yang jatuh pada tanggal 22 April, PT Railink sebagai operator KAI...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Masa Angkutan Lebaran 2025, Penumpang KA Bandara Capai 390 Ribu

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – PT Railink KA Bandara Medan dan Yogyakarta mencatat sebanyak 390.475 ribu masyarakat menggunakan layanan Kereta Api...

bisnis3 bulan yang lalu

Libur Lebaran, Stasiun Yogyakarta Optimalkan Peran Sebagai Stasiun Integrasi Antarmoda

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja,(pidjar.com) – Stasiun Yogyakarta memiliki keunggulan sebagai stasiun integrasi antar moda yang mampu melayani pemudik dan masyarakat untuk berwisata...

bisnis3 bulan yang lalu

Sambut Lebaran 2025, KAI Bandara Beri Diskon Tiket dan Pemeriksaan Kesehatan Gratis

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Dalam rangka menyambut momen Lebaran 2025, PT Railink KAI Bandara di Medan dan Yogyakarta memberikan diskon...

bisnis5 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

Berita Terpopuler