fbpx
Connect with us

Peristiwa

Aksi Protes Warga Terkait Jalan Rusak, Pasang Spanduk Sindiran Hingga Tanam Pohon Pisang

Diterbitkan

pada

BDG

Paliyan,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kondisi jalanan yang rusak di sejumlah wilayah banyak dikeluhkan oleh masyarakat. Salah satunya adalah jalan Giring-Singkil, Kalurahan Giring, Kapanewon Paliyan, dimana ruas jalan ini sejak beberapa waktu terakhir diketahui rusak parah. Sebagai bentuk protes masyarakat terhadap pemerintah, pada ruas jalan tersebut ditanami pohon pisang hingga dipasang sejumlah spanduk bertuliskan sindirian.

Sejak beberapa waktu lalu memang kondisi jalan dari sekitar Balai Kalurahan Giring hingga menuju Padukuhan Singkil mengalami kerusakan parah. Aspal yang ada terkikis sehingga menyebabkan jalan banyak yang berlubang. Sehingga saat melintas, pengguna jalan harus hati-hati terlebih saat malam hari. Sebab komdisi jalan yang demikian jika tidak berhati-hati sangat berbahaya dan bisa menyebabkan kecelakaan.

Jengkel karena tak ada perbaikan, warga sekitar akhirnya memasang sejumlah spanduk dengan berbagai tulisan sindiran untuk pemerintah. Seperti “Mangan sirsak campur kueni, dalan rusak kapan didandani” dan beberapa spanduk bertulisan kalimat-kalimat sindirian lainnya. Tak hanya itu, lobang jalan yang lumayan besar dan dalam kemudian ditanami pohon pisang oleh warga.

Berita Lainnya  Tombo Gelo Tak Kebagian, Warga Serbu Penjual Bakmi Jawa di Seputaran Kota Wonosari

Salah seorang tokoh warga setempat, Jumari mengatakan pemasangan tulisan dan penanaman pohon pisang di jalan tersebut sebagai bentuk protes masyarakat. Jalur ini merupakan utama warga yang menghubungkan sejumlah kapanewon lain dengan jarak yang lebih dekat. Namun karena jalan dalam kondisi rusak parah tentu waktu tempuh pun menjadi lebih lama.

“Jalur ini selain jalur utama warga juga merupakan jalur alternatif ke pantai. Lha tapi kalau kondisi jalannya rusak seperti ini,” terang Jumari.

Sebelum ada aksi semacam ini, vmmasyarakat juga pernah melakukan penambalan dengan ditutup batu putih. Namun karena tidak ada tindakan cepat untuk perbaikan dari pemerintah, material kembali terkikis dan jalan tetap berlubang.

Berita Lainnya  Belok Sembarangan, Bocah Belasan Tahun Picu Kecelakaan Lalu Lintas

Salah seorang warga lain yang setiap hari melintas di jalan tersebut, Adhi mengatakan, kondisi jalanan rusak memang dikeluhkan masyarakat sudah lumayan lama. Terlebih saat musim penghujan limpasan air membawa lumpur ke jalan sehingga jalanan menjadi berlumpur dan licin.

Ia berharap, dengan adanya sejumlah keluhan dari masyarakat pemerintah segera melakukan tindakan perbaikan. Tak hanya sekedar penambalan saja, melainkan dilakukan pembangunan ulang dengan memperhatikan saluran air dan lainnya.

“Saluran air harus diperhatikan sebab selama ini tidak ada saluran airnya,” papar Adhi.

Sementara itu, Kepala Dinas Pekerjaan Umum Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (DPUPRKP) Kabupaten Gunungkidul, Irawan Jatmiko mengatakan ruas jalan Giring-Singkil menag mengalami kerusakan parah. Setelah dilakukan pengecekan kalan tersebut membutuhkan pembangunan ulang dengan membutuhkan anggaran yang besar. Diakuinya, selama 2 tahun di jalan tersebut tidak ada perbaikan salah satu penyebab kerusakan tidak adsnya drainase disana.

Berita Lainnya  Jatuh Dari Tebing Setinggi Puluhan Meter, Pencari Kelelawar Ditemukan Tak Bernyawa Penuh Luka

“Jalan itu perlu dikonstruksi ulang dan dibutuhkan anggaran besar. Kami baru mencari cara untuk perbaikan permanen dengan sistem penetrasi aspal,” ujar Irawan.

Banyak keluhan mengenai jalanan di Gunungkidul yang rusak baik ringan maupun berat. Seperti ruas Giring-Singkil, Semanu-Karangmojo dan beberapa titik lainnya. Berkaitan dengan protes warga Giring tersebut, DPUPKP telah memulai dilakukan penambalan.

“Sudah dilakukan penambalan,” paparnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler