fbpx
Connect with us

Pemerintahan

Berinteraksi Dengan Ternak Yang Positif Anthrax, Sejumlah Warga Grogol Discreening Dinas Kesehatan

Diterbitkan

pada

BDG

Karangmojo,(pidjar.com)–Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, melalui Dinas Kesehatan mulai melakukan screening kepada sejumlah masyarakat di wilayah Kecamatan Karangmojo. Langkah tersebut merupakan antisipasi terjadinya penularan antraks kepada manusia usai ditemukannya kasus antraks pada ternak milik warga.

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Gunungkidul, Dewi Irawaty memaparkan, petugas Dinas Kesehatan Gunungkidul melakukan screening atau pemantauan langsung ke sejumlah masyarakat di Padukuhan Grogol 4, Dusun Bejiharjo, Kecamatan Karangmojo. Screening sendiri lebih dicondongkan kepada masyarakat yang berinteraksi langsung dengan ternak positif antraks.

“Screening tidak dilakukan kepada semua masyarakat tetapi hanya masyarakat yang kontak langsung dengan hewan ternak yang positif mengidap antraks, kalau jumlah total tidak terlalu banyak karena tidak mencapai puluhan,” ucapnya, Jumat (24/05/2019).

Dewi menjelaskan alasan mengapa tak semua warga diperiksa oleh petugas. Ia mengatakan bahwa langkah tersebut juga untuk menjaga situasi sosial di kalangan warga setempat tetap kondusif sehingga tidak terjadi keresahan berlebihan sehingga menyebabkan kepanikan di tengah masyarakat.

“Kami akan terus memantau perkembangannya melalui survailans kami. Proses inkubasi (proses masuknya kuman hingga timbul gejala) waktunya bermacam-macam dari seminggu hingga 60 hari. Maka kami ambil waktu terlama untuk melakukan screening kepada masyarakat,” paparnya.

Ditambahkannya, pada Sabtu (25/05/2019) esok, pihaknya juga akan melakukan sosialisasi kepada masyarakat sekitar tentang bagaimana cara mencegah antraks menulari manusia. Sosialisasi tersebut berisi bagaimana cara hidup sehat, apa saja yang harus dilakukan masyarakat setelah melakukan kontak langsung dengan hewan ternak.

Berita Lainnya  Blogger dan Konten Kreator Kondang Latih Pengelola Obyek Wisata Lokal Kembangkan Media Sosial

“Mungkin sosialisasinya soal masyarakat hidup sehat lalu menghimbau masyarakat kalau memasak daging harus benar-benar matang, dan jangan mengkonsumsi sapi yang telah mati lalu disembelih atau sebelum mati disembelih karena hal tersebut berbahaya jika sapi itu terjangkit penyakit,” ucapnya.

Terpisah, Kepala Dinas Pertanian dan Pangan, kabuaten Gunungkidul, Bambang Wisnu Broto menjelaskan hingga saat ini pihaknya telah melakukan vaksinasi sebanyak 176 sapi, 485 kambing, dan 9 domba. Vaksinasi dilakukan di Padukuhan Grogol, Desa Bejiharjo, Kecamatan karangmojo, dan Padukuhan Tawarsari, Desa Wonosari.

Bambang menjelaskan, daging hewan ternak yang terjangkit antraks sangat berbahaya jika dikonsumsi. Sebab jika penyakit tersebut sudah masuk ke dalam tubuh manusia dapat menyebabkan tertularnya antraks kepada manusia.

“Daging sapi yang terjangkit antraks sudah kami lacak ke mana beredarnya, karena kemarin sempat beredar yang sangat berbahaya adalah yang dikonsumsi oleh masyarakat. Antraks kalau terkena kulit bisa ditanggulangi yang berbahaya adalah yang masuk ke dalam tubuh manusia,” katanya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler