Pemerintahan
Damkar Gunungkidul Himbau Masyarakat Tak Membersihkan Hutan dan Lahan dengan Dibakar





Wonosari,(pidjar.com)– Menyusul banyaknya kebakaran di sejumlah lahan di Gunungkidul, Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pemadam Kebakaran Gunungkidul meminta masyarakat tidak membuka lahan dengan cara membakar. Sepanjang tahun 2023 ini, UPT Pemadam Kebakaran sudah mencatat 12 kasus kebakaran khusus di lahan milik warga.
Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko, mengatakan dalam beberapa waktu terakhir diakuinya banyak terjadi kejadian kebakaran di lahan warga. Dari data yang ia miliki, setidaknya 12 kasus kebakaran lahan sudah terjadi di sepanjang tahun 2023 ini.
Menurutnya, salah satu penyebabnya ialah warga yang ingin membersihkan lahan dengan cara membakar rerumputan di lahannya yang menyebabkan api merembet lebih luas. Terlebih, saat ini sudah memasuki musim kemarau yang menjadikan potensi kebakaran lebih tinggi karena hembusan angin yang lebih kencang.
“Khusus kejadian kebakaran di lahan itu ada 12 kasus, terakhir tadi malam di Kapanewon Ngawen,” ungkap Kepala UPT Pemadam Kebakaran Gunungkidul, Handoko, Sabtu (02/09/2023).
Selain kebakaran yang terjadi di lahan warga, pihaknya juga mencatat kebakaran di rumah ataupun lokasi lainnya sebanyak 39 kasus, sehingga secara keseluruhan kejadian kebakaran di Gunungkidul sudah terjadi sebanyak 51 kasus.





Secara grafik disebutnya kejadian kebakaran pada tahun iki cenderung meningkat dibandingkan tahun lalu, saat ini akumulasin kejadian kebakaran sudah menyamai total kejadian pada tahun lalu.
“Sementara kerugian tahun 2023 ini sekitar Rp. 2,6 miliar,” imbuh dia.
Handoko menghimbau agar masyarakat lebih waspada terhadap potensi kebakaran saat musim kemarau ini. Menurutnya, saat warga membersihkan lahan dengan cara dibakar haruslah dipantau setiap waktu agar kobaran api tidak meluas ke lahan yang lainnya.
Pihaknya pun sudah meminta kepada pemerintah kapanewon agar menginstruksikan ke pemerintah kalurahan supaya menginformasikan ke warga terkait hal ini.
“Selalu saya sampaikn di sosialisasi, diharapkan masyarakat kalau membuat perapian dipastikan aman atau matikan api sebelum ditinggal. Juga harapan kami jangan bakar lahan untuk percepatan buka lahan, karena sekarang baru musim kemarau yang panas dan angin kencang,” pungkasnya.

-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Berduaan di Kamar Kost Hingga Open BO, Sejumlah Wanita Muda Digerebek Warga
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Jalan Panggang Imogiri, Pemotor Meregang Nyawa
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Allin, Anak Guru PAUD Yang Terima Beasiswa Dari 7 Universitas Luar Negeri
-
Peristiwa2 minggu yang lalu
Laka Maut di Rongkop, Seorang Pelajar Tewas Usai Terlempar Sejauh 15 Meter di Jurang
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
Banyak ASN dan Keluarga Mampu Masuk Daftar DTKS, Dinsos Gunungkidul Coret 30 Ribu Data
-
Pariwisata3 minggu yang lalu
Plesiran ke Obelix Sea View, Menikmati Sunset di Atas Tebing Pinggir Pantai Selatan Gunungkidul
-
Sosial3 minggu yang lalu
Kisah Pilu Ratno, Pekerja Bangunan Yang Harus Kehilangan 2 Tangannya Karena Tersengat Listrik
-
Sosial1 minggu yang lalu
Menang Banding Usai Dipecat Karena Berselingkuh, Mantan ASN Minta Diaktifkan Bupati
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Pemerintah Gunungkidul Akan Buka Pendaftaran 439 Formasi PPPK
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sosok Soleh Eko Wibowo, Rela Mulung Usai Pulang Sekolah Demi Bantu Ekonomi Keluarga
-
Hukum3 hari yang lalu
Tertangkap Basah Saat Beraksi Curi Kambing, Dua Pria Gunungkidul Babak Belur Diamuk Warga
-
Sosial2 minggu yang lalu
Berjualan Sayur Setelah Pulang Sekolah, Pelajar Gunungkidul Ini Berhasil Raup Omzet 100 Juta Per Bulan