Pemerintahan
Dua Pasar di Nglipar dan Ponjong Diusulkan Direhab


Wonosari,(pidjar.com)– Pemerintah Kabupaten Gunungkidul masih menunggu persetujuan Pemerintah Pusat untuk melakukan revitalisasi pasar tradisional pada tahun ini. Namun demikian, dipastikan pemeliharaan di pasar tradisional tetap dilakukan pada tahun ini.
Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Wasana, mengatakan jika pada tahun ini pihaknya masih menunggu persetujuan dari Kementerian untuk melakukan rehab skala besar di pasar tradisional. Menurutnya, masih adanya refokusing anggaran menjadi salah satu penyebab belum dipastikannya rencana rehab yang akan dilakukan.
“Usulan tetap ada, tahun ini kami usulkan dua pasar tradisonal untuk di rehab. Tapi itu persetujuannya tergantung dari Kementerian,” ucap Kepala Bidang Pengelolaan Pasar, Dinas Perdagangan Gunungkidul, Wasana, Senin (06/02/2023).
Dijelaskannya, pasar Wotgalih di Kapanewon Nglipar dan pasar Karangijo di Kapanewon Ponjong sudh diusulkan untuk segera direhab. Pihaknya berusaha mengakses dana Tugas Pembantu dari Kementerian untuk melakukan rehab. Dari rencana yang diusulkan, kedua pasar tersebut dibutuhkan anggaran sekitar Rp. 7 miliar. Ia menyebut jika rehab pasar tradisional diusahakan disetiap tahunnya, seperti pada tahun 2022 kemarin pihaknya melakukan rehab di Pasar Munggi Kapanewon Semanu.
“Pasar Wotgalih kami usulkan sebesar Rp. 4 miliar dan pasar Karangijo kami usulkan Rp. 3 miliar untuk melakukan rehab,” terang Wasana.
“Terakhir rehab itu tahun lalu di Pasar Munggi Semanu, anggarannya juga dari dana Tugas Pembantu senilai Rp. 3 miliar,” imbuhnya.
Ditambahkannya, pelaksanaan pemeliharaan pasar tradisional ia pastikan pada tahun ini tetap berjalan. Rencananya pemeliharaan akan dilakukan pasar di delapan kemantren. Dia berharap agar pada tahun ini anggaran untuk melakukan rehab di dua pasar tersebut dapat disetujui sehingga akan berdampak pad kenyamanan pengunjung saat berbelanja.
“Tahun ini yang ada rehab kecil di kisaran Rp. 10 juta per pasar rencananya di delapan Kemantren. Jadi tahun ini untuk legiatan yang sifatbya lelang-lelang belum ada,” bebernya.
“Untuk di Pasar Munggi yang sudah selesai di rehab kami menunggu akad hibah yang renacanya bulan Februari atau Maret, setelah itu kita akan menempatkan pedagang yang sempat kena relokasi,” tutup Wasana.

-
Sosial4 minggu yang lalu
SMP Swasta Ini Borong Juara di LBB Gunungkidul 2023
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Tragis, Warga Prigi Tewas Usai Terlindas Bus Pariwisata di Jalan Jogja-Wonosari
-
Sosial4 minggu yang lalu
Asa Warga Karangnongko Miliki Jalan Layak Akhirnya Terwujud, Pria Ini Berjalan Merangkak
-
Hukum4 minggu yang lalu
Komplotan Pencuri Baterai Tower Telekomunikasi Diringkus Petugas
-
Peristiwa4 minggu yang lalu
Selingkuhi Warganya, Oknum Dukuh Dituntut Mundur
-
Politik4 minggu yang lalu
Empat Program Kunci Untuk Kemajuan Gunungkidul
-
Hukum4 minggu yang lalu
Kasus Naik Penyidikan, Korban Bullying di SD Elite Ternyata Sempat Opname di RS
-
Peristiwa3 minggu yang lalu
Disapu Angin Kencang, Sejumlah Rumah di Semin Rusak
-
Pemerintahan6 hari yang lalu
Besaran UMK 2024 Telah Disepakati, Gunungkidul Menjadi Yang Terendah se-DIY
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Kemarau Panjang, BPBD Gunungkidul Terus Layani Permintaan Droping Air
-
Politik3 minggu yang lalu
Gelontoran Anggaran Rp 48 Miliar Untuk Pilkada Gunungkidul 2024
-
Sosial1 minggu yang lalu
Sekian Lama Tak Disentuh Pemerintah, Pengusaha Muda Bangun 2 Ruas Jalan