Sosial
Gegap Gempita Warga Gadungsari Sambut Pak Dukuh Yang Sembuh Dari Corona
Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Sumarjono (56) warga Padukuhan Gadungsari, Desa Wonosari, Kecamatan Wonosari dinyatakan sembuh dari corona. Pada Sabtu (16/05/2020) siang tadi, pria yang menjabat sebagai dukuh tersebut telah diperbolehkan pulang. Suasana haru pun dan sorak ria penyambutan dilakukan oleh warga untuk mengiringi kepulangan dari Sumarjono.
Sumarjono sendiri telah menjalani perawatan di RSUD Wonosari sejak tanggal 7 Mei 2020 lalu. Hasil lab menunjukan, Sumarjono positif mengidap virus corona. Pria yang juga merupakan penanggung jawab posko di Gadungsari sejak itu menghabiskan hari-harinya di ruangan isolasi RSUD Wonosari.
Sejak awal dirawat, Sumarjono memang tak mengeluhkan sakit apapun. Di RSUD Wonosari, ia sekedar menjalani isolasi dan perawatan sekedarnya sesuai prosedur. Tak sampai ada peralatan medis yang dipasangkan kepadanya.
Hari-hari diisolasi ini tentunya memberi tekanan tersendiri di benar Sumarjono. Tekad bulat ia canangkan untuk bisa segera sembuh dari corona. Sumarjono bahkan bernadzar, jika nantinya dinyatakan sembuh, ia akan berjalan kaki dari rumah sakit menuju rumahnya.
Nadzar itupun ia laksanakan pada siang tadi. Pasca diperbolehkan pulang, Sumarjono lantas memilih untuk berjalan kaki. Di sekitar lapangan Ksatrian, telah menunggu puluhan orang warga Gadungsari yang ingin ikut mengantarkannya. Tak pelak, kemudian arak-arakan hingga mencapai belasan kendaraan mengiringi perjalanan pria yang telah dinyatakan sembuh itu.
Tak hanya itu, di sepanjang jalan, juga terdapat para warga yang menunggu di depan rumahnya masing-masing untuk menyelamati Sumarjono. Suasana kegembiraan memang nampak nyata di kalangan warga menyambut kesembuhan Dukuh Gadungsari. Sesampainya di Gadungsari, ia singgah sebentar di balai padukuhan kemudian melanjutkan perjalannya ke rumah pribadinya.
Di sana, sudah ada warga dan Kepala Desa Wonosari yang dengan senang hati menyambut dan menerima kembali kepulangan pria ini. Sujud syukur pun ia lakukan diiringi pecahnya tangisan dari keluarga dan masyarakat.
Pada kesempatan itu, Sumarjono sempat mengutarakan permintaan maafnya karena kondisi yang menimpanya membuat warga setempat khawatir dan panik. Namun penyakit itu tidak diketahui bagaimana bisa menyerang tubuhnya.
“Saya mohon maaf atas kondisi saya dinyatakan positif tentunya membuat masyarakat resah, gelisah dan tidak bisa tidur. Kemudian saya berterimakasih atas doa dan bantuan masyarakat semua sehingga seksrang bisa di sini,” ungkap Sumarjono di hadapan sejumlah warga yang menyambut dirinya di rumah.
Sementara itu, Koordinator Posko Covid 19 Padukuhan Gadungsari, Sulis mengungkapkan Sumarjono merupakan pasien ke 8 di Padukuhan Gadungsari yang telah dinyatakan sembuh. Sampai dengan sekarang ini, tidak ada lagi tambahan pasien positif corona dari warga Gadungsari. Harapan besarnya dan warga masyarakat setempat, virus ini sudah hilang dari wilayah tersebut.
“Tadi apa ya istilahnya bukan penyambutan atau penjemputan. Tapi hanya spontan, untuk mengekspresikan kegembiraan kita semua karena pak dukuh sembuh ini juga bentuk suport,” ungkap Sulis.
Warga Gadungsari sendiri, sejak awal kemunculan virus corona di padukuhan ini terus memberikan suport yang luar biasa bagi keluarga positif covid 19. Seperti halnya dukhngan yang diberikan kepada pak dukuh yang berjuang menopang warganya. Posko yang didirikan tidak sekedar formalitas dan untuk hal-hal yang tidak penting.
Melainkan dari posko dan relawan ini, mereka benar-benar berusaha semaksimal mungkin memberikan edukasi pada masyarakat mengenai pentingnya jaga jarak, menggunakan masker, cuci tangan dan menjaga kesehatan. Secara berkala, relawan melakukan penyemprotan disinfektan dan melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi penyebaran covid 19.
Menurutnya panik dan keresahan adalah hal yang lumrah dan wajar. Akan tetapi sejak awal masyarakat Gadungsari sudah berkomitmen untuk hindari virusnya bukan orangnya. Selain itu kami sudah sepakat dengan anjuran lurah setempat yang mengatakan omah gendeng akeh sakane, abot entheng bareng nyanggane.
“Kami sangat bersyukur kepada Tuhan di dusun kami rasa kebersamaan warga yang sudah melekat begitu kental dan menghadapi pandemi ini kami sepakat bagaimanapun kami tetap bergotong royong membantu mereka yang terdampak wabah ini,” jelasnya.
“Semua boleh berjalan karena kebaikan Tuhan, melalui mereka yang terus bergerak di posko relawan. Gugus Desa, Puskesmas, RSUD. Terimakasih kepada semua yang masih tergerak hati untuk masih peduli dan berbuat baik untuk sesama kiranya wabah ini segara berlalu. Semangat untuk daerah lain semoga kondisi ini segera berlalu. Hindarilah virusnya jangan orangnya,” tutup dia.
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
50 Kilometer Jalan Kabupaten di Gunungkidul Beralih Status
-
Pemerintahan1 hari yang lalu
Pemkab Gunungkidul Naikkan Gaji Pamong dan Staf Kalurahan
-
Olahraga2 minggu yang lalu
Mengenal Hamam Tejotioso, Pembalap Cilik Gunungkidul yang Mulai Ukir Prestasi
-
Pemerintahan1 minggu yang lalu
Angka Kemiskinan di Gunungkidul Masih 15,18%
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
‘Modal Nekat’ Garapan Imam Darto, Sukses Kocok Perut Penonton Yogya
-
bisnis3 minggu yang lalu
Grafik Perjalanan Kereta Api Selesai Difinalisasi, Pemesanan Tiket KA Februari 2025 Mulai Dibuka Bertahap
-
Pendidikan4 minggu yang lalu
SMP Al Mujahidin Gunungkidul Dapat Predikat Sekolah Swasta Unggul Utama
-
Pemerintahan3 hari yang lalu
Gunungkidul Ajukan Tambahan Vaksin PMK 20 Ribu Dosis
-
Hukum3 minggu yang lalu
Kasus Penyalahgunaan Tanah Kas Desa, Lurah Sampang Ditahan
-
Pemerintahan2 minggu yang lalu
PMK Kembali Merebak di Gunungkidul, 43 Sapi Suspek Mati Mendadak
-
Hukum4 hari yang lalu
Curi 5 Potong Kayu, Warga Panggang Terancam 5 Tahun Penjara
-
Pendidikan6 hari yang lalu
SMA Muhammadiyah Al Mujahidin Siap Melaju ke Tingkat Nasional Ajang OMBN 2025