Pemerintahan
Gelontoran Anggaran dari Pusat Untuk Pengembangan Pangan Akuatik di Gunungkidul
Wonosari,(pidjar.com)– Tahun 2025 mendatang, Pemerintah Kabupaten Gunungkidul aakan mendapatkan kucuran anggaran sebesar Rp 7,3 miliar. Anggaran tersebut berasal dari Kementerian Kelautan dan Pangan yang dimasksudkan untik mewujudkan pangan aquatik atau peningkatan produksi ikan di daerah.
Kepala Bidang Perikanan Tangkap, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Gunungkidul, Wahid Supriyadi mengungkapkan, program pangan aquatik merupakan program untuk mendukung produksi pangan nasional. Hal tersebut sebagai penunjang program makan gratis oleh Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Tahun 2025.
“Anggaran yang didapat yaitu sebesar Rp 7,5 miliar. Nantinya ada beberapa program yang akan dijalankan menggunakan anggaran tersebut,” papar Wahid Supriyadi.
Ia menjelaskan, dalam pemanfaatannya nanti akan digunakan untuk pengadaan mesin kapal perikanan. Dimana untuk mesin mesin kapal perikanan untuk perahu/kapal penangkap ikan berukuran lebih kecil dari 5 GT. Totalnya sekitar 21 unit yang akan dibeli oleh pemerintah untuk empat Kelompok Usaha Bersama (KUB).
Kemudian jaring ikan untuk 5 KUB di 5 Kapanwon di Gunungkidul. Rehabilitasi pabrik es yang berkapasitas maksimal 20 ton senilai Rp 850 juta yang terletak di Siraman, Wonosari, Gunungkidul. Bedah Unit Pengolahan Ikan (UPI) skala mikro kecil sebanyak lima unit tersebar di lima Kapanewon senilai Rp 1,7 milyar.
“Dengan pengadaan sarana prasarana ini diharapkan mampu meningkatkan produktifitas baik ikan mentah maupun olahan,” ucap Wahid.
Lebih lanjut ia mengungkapkan, fasilitas pengolahan ikan yang memadai tentunya alan menjamin kualitas dari ikan-ikan yang diperoleh dan akan dijual ke pasaran. Pun kuantitas atau jumlah tangkapan pun akan jauh lebih banyak, sehingga mendukung hilirisasi di sektor perikanan.
“Dengan begitu kualitas terjamin, kuantitas meningkat. Otomatis peluang membuka usaha pengelolaan dan pengolahan ikan akan bertambah,” terang dia.
Selain melakukan pengadaan peralatan, pemerintah juga berencana untuk rehabilitasi bangunan pasar ikan di Pasar Ikan Pantai Ngrenehan, Kanigoro, Saptosari senilai Rp 850 juta.
Berdasarkan data yang ada, tahun 2024 ini produksi tangkap ikan mencapai 1.903 ton. Jumlah tersebut baru selama 6 bulan, adapun target yang ditetapkan oleh Pemprov DIY dalam setahun berkisar 4.106 ton. Pemerintah sendiri terus mengejar capaian target agar kebutuhan masyarakat lokal dan luar daerah tercukupi.
“Peningkatan produksi terus kami lakukan,” pungkas Wahid.
-
Sosial1 minggu yang lalu
Momen Sunaryanta Menyamar Untuk Nonton Karnaval HUT Gunungkidul
-
Olahraga3 minggu yang lalu
PON XXI Aceh, PDBI Gunungkidul Sabet Juara Umum 2
-
Sosial1 minggu yang lalu
Hari Jadi ke 194, Gunungkidul Night Carnival Jadi Momen Tingkatkan Ekonomi dan Eksistensi Kesenian
-
Olahraga3 minggu yang lalu
Kejurkab Gunungkidul, Ganeksa Bhumikarta Rebut Gelar Juara Putra
-
Uncategorized4 minggu yang lalu
Tertabrak Fortuner, Pemotor di Gunungkidul Terseret 20 Meter Hingga Tewas
-
Pemerintahan2 hari yang lalu
Digelontor Anggaran 1,29 Miliar, Wakil Ketua DPRD Gunungkidul Akan Terima Mobil Dinas Baru
-
Pemerintahan4 minggu yang lalu
Ratusan Kilometer Jalan Rusak, Pemerintah Usulkan Perubahan Status di Sejumlah Titik
-
Hukum4 minggu yang lalu
Ngaku Bisa Gandakan Uang, Dukun di Gunungkidul Diringkus Polisi
-
Hukum3 minggu yang lalu
Sempat Disekap di Rumah Kosong, Siswi 11 Tahun Dicabuli Pemuda Bejat
-
Sosial4 minggu yang lalu
Ardi di Depan Umat Katholik: Hanya di Era Sunaryanta Insiden SARA Tak Pernah Terjadi
-
Politik1 minggu yang lalu
Rekomendasi DPP PDIP Turun, Pimpinan Definitif DPRD Gunungkidul Segera Dibentuk
-
Olahraga6 hari yang lalu
Ganeksa Bhumikarta Lolos ke Divisi 1 Livoli Nasional