Sosial
Harga Pakan Lele Meroket, Nasib Pembudidaya Kian Murung


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)– Harga pakan ikan lele yang terus meroket membuat para pembudidaya kian terpuruk. Mereka harus memutar otak agar biaya pakan bisa ditekan untuk menghindari kerugian.
Salah satu pembudidaya lele di Kalurahan Pulutan, Kapanewon Wonosari, Suhardi, mengatakan pembudidaya lele saat ini dihadapkan kondisi yang cukup sulit. Dalam setahun terakhir disebutnya harga pakan terus mengalami kenaikan. Kondisi ini mau tak mau harus membuatnya memutar otak agar ikan lele dapat dipanen dengan maksimal.
“Harga pakan naik, sudah sekitar satu tahun yang lalu. Dulu harganya Rp. 307 ribu per sak ukuran 30 kilogram, sekarang sudah Rp. 370 ribu per sak,” jelasnya.
Ia sendiri sudah membudidayakan lele sejak tahun 2008, sumber penghasilannya digantungkan pada keuntungan penjualan lele. Untuk menyiasati harga pakan yang terus naik, ia terpaksa harus memberikan pakan alternatif lain seperti belatung ataupun bangkai ayam jika ada. Namun menurutnya pakan alternatif yang digunakan tentu akan berpengaruh terhadap pertumbuhan lele.
“Lelenya lebih cepat kalau diberi pakan murni pelet,” terangnya.
Ia mempunyai 21 kolam yang terdiri dari kolam terpal sebanyak 7 buah, kolam semen sebanyak 13 buah, dan sebuah kolam tanah. Sebanyak 25 ribu hingga 30 ribu bibit lele ia budidaya. Disebutnya, untuk setiap 1.000 lele setidaknya membutuhkan tiga sak pakan hingga masa panen tiba. Dengan naiknya harga pakan disebutnya juga memengaruhi biaya produksi lele.
“Kalau sampai tidak jual 80 kg itu tidak untung, sekarang harga tenggelam di sekitar Rp. 17 ribu sampai Rp. 18 ribu per kilogramnya,” terangnya.
Meskipun harga terus naik, ia tetap akan menggeluti budidaya lele. Hal itu karena ia tidak memiliki pekerjaan lainnya. Disebutnya naiknya harga pakan diperparah dengan tingkat pembelian masyarakat yang belum optimal. Dibandingkan dulu ia mengatakan dalam setiap harinya bisa menjual 30 hingga 50 kilogram setiap harinya. Namun dalam beberapa waktu terakhir, transaksi penjualan lele mengalami penurunan yang sangat signifikan.
“Kalau saya tetap berteriak lele sampai kapanpun karena tidak ada pekerjaan lain, dulu tidak ada kendala setiap hari bisa menjual 30 sampai 50 kilogram. Tapi sekarang sepi,” keluhnya.
“Ya kalau harga pakan naik terus bisa merugikan pembudidaya, kalau pakan naik otomatis mengurangi untung. Harapannya bisa segera turun harganya,” tutup Suhardi.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan6 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni2 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event10 jam yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan10 jam yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda