fbpx
Connect with us

Sosial

Jelang Hari Pencoblosan, Ribuan Personel Kepolisian Disebar untuk Amankan Pilkada

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar.com)–Menjelang pelaksanaan pencoblosan sejumlah persiapan terus dikebut oleh pihak terkait. Mulai dari pendistribusian logistik, pengawasan yang diperketat, hingga persiapan ribuan personel diterjunkan dalam penyelenggaraan pesta demokrasi, pemetaan Tempat Pemungutan Suara (TPS) rawan telah dilakukan Bawaslu dan Kepolisian.

Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Suryanto mengatakan, dalam penyelenggaraan Pilkada 2020 ini terdapat 1.900 polisi yang diterjunkan untuk bertugas. Jumlah tersebut disebar untuk pengamanan hingga di titik padukuhan.

Kepolisian bersama dengan Bawaslu telah melakukan pemetaan di beberapa TPS yang sekiranya masuk dalam titik rawan. Skema pengamanan sendiri juga diterapkan yaitu untuk TPS rawan dan TPS khusus akan mendapatkan pengamanan yang lebih dari anggota kepolisian dan linmas yang bertugas.

Berita Lainnya  Balai Budaya Bedoyo, Asa Masyarakat Pegiat Seni Lestarikan Budaya Tradisional

Adapun untuk pemetaan pada TPS umum nantinya 2 personil polisi akan melakukan pengawasan secara mobile di 4 TPS dengan bantuan 8 Linmas. Kemudian untuk TPS rawan ada 2 anggota polisi yang membawahi pengawasan di 2 TPS dengan bantuan 4 Linmas, dan untuk TPS Khusus akan dilakukan pengamanan 2 petugas kepolisian di 1 TPS dengan bantuan 2 linmas.

“Pemetaan TPS rawan dan khusus ada beberapa,” kata Iptu Suryanto, Senin (07/12/2020).

Pada apel kesiapan pagi tadi juga disampaikan berkaitan dengan kerawanan seperti pengrusakan fasilitas umum, intimidasi dan aniaya kepada penyelenggara pemilu, money politik, kampanye hitam. Kemudian munculnya pemilih ganda, penggelembungan suara, rasis, konflik dan penyebaran covid-19. Maka dari itu perlu adanya kesiapsiagaan dan antisipasi terjadinya potensi-potensi tersebut.

Berita Lainnya  Riuhnya Gelaran Nobar Final Piala Dunia di Perempatan RSUD Wonosari Yang Banjir Hadiah dan Hiburan

“Polisi memiliki peranan dalam pengamanan. Kami juga tekankan kepada anggota untuk menjaga netralitas pula,” imbuh dia.

Komisioner Bawaslu Gunungkidul, Rosita mengatakan ada beberapa indikator TPS dan wilayah rawan. Untuk itu pihaknya juga telah melakukan pemberian edukasi kepada masing-masing pengawas. Beberapa indikator diantaranya wilayah domisili paslon, tim kampanye dan tim pemenangan, kemudian rumah yang gunakan untuk pertemuan, DPT yang kurang akurat, lokasi sulit dijangkau pemilih.Kemudian kawasan tersebut banyak yang merantau.

“Kita juga prtakan daerah yang blank spot internet, maupun ada DPT yang terpapar covid-19,” sambung Rosita.

Pengamanan sendiri tidak hanya dilakukan oleh kepolisian dan dari Linmas saja, melainkan ada relawan-relawan Pramuka maupun relawan Bawaslu yang nantinya akan ikut pengamanan dan pengawasan di sekitar TPS.

Berita Lainnya  APD Langka, Petugas Puskesmas Semanu Patungan Buat Alat Face Shield

“Kita ada relawan juga kok. Yang kami tekankan nanti saat proses pencoblosan masyarakat diminta untuk tidak menggunakan atribut partai begitu pula dengan saksi. Misal pakai masker atau topi berlogo partai atau paslon tentu kami minta untuk dilepas,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

Berita Terpopuler