Kriminal
Kasus Kekerasan Seksual Masih Terus Ditemukan, Pelaku Mayoritas Orang Terdekat


Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terus terjadi di Kabupaten Gunungkidul. Setiap tahunnya selalu ada kasus-kasus yang terlaporkan ke pihak kepolisian dan Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Keluarga Berencana Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (DP3AKBPMD). Kendati demikian masih sedikit korban kekerasan yang berani melaporkan kepihak berwajib.
Kepala DP3AKBPMD Gunungkidul, Sudjoko melalui Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Rumi Hayati mengatakan dari tahun ke tahun kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak masih terus ditemukan. Bedasarkan laporan yang diterima oleh dinas dari bulan Januari sampai dengan Juni ada belasan kasus yang sedang ditangani oleh DP3AKBPMD.
Adapun diantaranya dari 11 kasus tersebut meliputi 7 korban anak-anak dan 4 korban perempuan. Untuk yang korban anak-anak itu 6 diantaranya kekerasan seksual dan 1 mengalami penelantaran, sedangkan untuk korban perempuan 4 diantaranya mengalami kekerasan seksual dan 1 psikis.
“Dari mereka yang melaporkan kasus ini kami berikan pendampingan psikologis baik untuk korban mupun orang tuanya,” kata Rumi Hayati, Minggu (28/06/2020).
Mayoritas dari korban yang masuk dalam kategori anak-anak ini masih mengenyam pendidikan dibangku SMP dan SMA, namun ada juga yang masih tergolong belia. Tentunya dengan adanya kasus kekerasan yang mereka terima itu menghambat pendidikan mereka. Tak jarang mereka justru mendapatkan perlakuan yang tidak mengenakkan, seperti justifikasi terhadap korban, bullying dan beberapa hal lainnya.
Padahal korban kekerasan ini seharusnya mendapatkan dukungan moral untuk bangkit dari keterpurukan mereka . Sehingga sejauh ini banyak dari mereka (korban kekerasan) memilih untuk menghentikan proses belajar mereka.
“Tentu dengan kasus yang mereka alami menghambat sekolah. Makanya kami berikan pendampingan untuk menumbuhkan kepercayaan diri mereka,” ucap dia.
Bedasarkan penanganan yang dilakukan oleh pemerintah tersebut, mayoritas pelaku kekerasan seksual dan lainnya itu justru dilakukan oleh orang terdekat mereka. Dengan begitu, rasa trauma yang dialami oleh para korban justru semakin besar. Sebagai contoh, pelaku justru dari kalangan keluarga, teman sekolah, ataupun orang di lingkungan mereka sendiri.
Selain memberikan dampingan pada korban, dari pemerintah juga mendorong perempuan korban kekerasan untuk lebih berani melaporkan kepada pihak berwajib ketika mengalami kekerasan. Sebab selama ini banyak kasus yang ditutupi lantaran mereka ketakutan dan banyak pertimbangan lainnya.
Sementara itu, Kasubbag Humas Polres Gunungkidul, Iptu Enny Widiastuti mengatakan dari pihak kepolisian ada 11 kasus yang ditangani pula. Dari kasus kasus tersebut 4 telah dilimpahkan kejaksaan, 2 telah selesai dan 5 kasus masih dalam proses penyidikan petugas.
“Masih ada yang dalam proses penyidikan petugas,” ucapnya.
-
Uncategorized1 minggu yang lalu
Perebutan Gelar Triple Crown 2025 di Indonesia Indonesia Derby 2025
-
Sosial1 minggu yang lalu
Pelatihan Teknis Budidaya Kelapa Sawit Tingkatkan Kapasitas Petani di Sumatera Utara
-
event1 minggu yang lalu
Gunungkidul Geopark Night Specta Kembali Digelar, Simak Jadwal dan Bintang Tamunya
-
musik1 minggu yang lalu
Tahun ke-11, Prambanan Jazz Festival Gaet Kenny G dan EAJ
-
Budaya1 minggu yang lalu
Yogyakarta International Dance Festival Digelar di Jogja, Diikuti 8 Negara
-
Info Ringan6 hari yang lalu
Semarak Ulang Tahun Perak Tunas Mulia, Gelar Sarasehan Pendidikan Tamasya
-
seni2 hari yang lalu
Asmatpro Tampilkan Showcase di Jogja Fashion Trend 2025
-
Uncategorized2 hari yang lalu
Komitmen Dukung Kopi Lokal, KAI Daop 6 Yogyakarta Bagikan 750 Gelas Kopi Gratis ke Penumpang
-
event11 jam yang lalu
Lewati Rute 6 Candi, Belasan Negara Bakal Ramaikan Sleman Temple Run 2025
-
Pendidikan12 jam yang lalu
UMY Punya Lapangan Sepak Bola Berstandar FIFA, Siap Lahirkan Atlet Muda