Connect with us

Sosial

Kekeringan Mulai Berdampak, Ratusan Hektar Lahan Pertanian di 10 Kecamatan Terancam Gagal Panen

Diterbitkan

pada

BDG

Wonosari,(pidjar-com-525357.hostingersite.com)–Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Gunungkidul memprediksi lahan pertanian di beberapa wilayah terdampak kekeringan terancam gagal panen atau puso pada musim kemarau 2019 ini. Baru memasuki pertengahan bulan Juni ini, dinas telah mendapat laporan mengenai ratusan hektar lahan pertanian di sejumlah wilayah yang terancam puso akibat kekeringan. Diperkirakan jumlah lahan pertanian yang terdampak kekeringan ini akan semakin meluas mengingat saat ini musim kemarau baru saja mulai.

Koordinator Pengendali Organisme Pengganggu Tanaman (POPT), Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Supomo mengatakan, berdasarkan laporan dan hasil survei yang dilakukan oleh petugas, 400 hektare lahan pertanian yang mengalami puso ini tersebar di beberapa wilayah. Adapun wilayah-wilayah tersebut memang kesulitan pasokan air dan saat musim tanam kedua sudah terlanjur menanam tanaman pangan jenis padi.

Diantaranya kecamatan-kecamatan yang lahan pertaniannya terdampak kekeringan dan terancam gagal panen adalah Kecamatan Ngawen, Semin, Nglipar, Patuk, Gedangsari, Ponjong, Karangmojo, Ponjong, Wonosari dan Playen. Daerah yang terancam puso ini sewaktu-waktu bisa meluas mengingat musim kemarau dan kekeringan yang terjadi di Gunungkidul diperkirakan masih panjang.

Berita Lainnya  Kisah Herjuno Yang Gagal Naik Pangkat Lantaran Jadi Korban Jatuhnya Lion Air

“Sementara baru 400 hektare yang terlaporkan dan di beberapa wilayah itu,” kata Supomo, Rabu (12/06/2019).

Mengantisipasi hal ini, dari pemerintah dan para petani telah berusaha melakukan langkah-langkah agar kekeringan tidak begitu berdampak pada tanaman pangan milik masyarakat. Di beberapa daerah yang masih terdapat sumber air yang dapat dimanfaatkan, para petani terpaksa harus menyedot air menggunakan mesin disel agar dapat mengairi lahan pertanian milik mereka.

Langkah ini diambil dan dianggap dapat mengurangi tingkat gagal panen di Gunungkidul. Menurutnya, kondisi semacam ini tak hanya terjadi di Gunungkidul, melainkan juga memang tengah terjadi di beberapa kabupaten atau kota lainnya. Sementara untuk lahan tadah hujan yang pada musim tanam kedua ini sudah terlanjur menanam padi, para petani harus bekerja ekstra agar nantinya tanaman milik mereka tetap hidup dan berbuah.

Berita Lainnya  Jembatan Perumahan Dibangun Dengan Kolong Sempit, Warga Khawatir Kebanjiran

“Kondisi ini baru terjadi tahun ini karena musim hujan mundur dan curah hujan kurang dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian dan Pangan Gunungkidul, Raharjo Yuwono menambahkan selain ancaman gagal panen, para petani Gunungkidul juga dihantui oleh tidak maksimalnya panen yang dilakukan. Pihaknya telah mendapatkan laporan telah ada sejumlah lahan pertanian yang berhasil panen meski hasilnya sangat jauh dari kata maksimal.

Membaca kondisi seperti ini, dinas pertanian terus menghimbau para petani untuk tidak memaksakan kehendak menanam padi pada musim kemarau. Dengan demikian diharapkan tingkat kegagalan panen di Gunungkidul dapat ditekan seminimal mungkin.

“Kami sarankan untuk menanam palawija saja yang cocok dengan musim kemarau. Untuk pelaporan puso sendiri sudah ada dan sedang kami olah datanya,” ujar Raharjo Yuwono.

Sejauh ini, berdasarkan monitoring yang dilakukan, terdapat beberapa daerah yang juga sudah memanen hasil pertanian jenis palawija. Ia meghimbau jika sekiranya perkiraan ketersediaan air mencukupi, petani diperbolehkan untuk menanam padi itupun hanya di beberapa wilayah yang sekiranya tidak terdampak kekeringan.

Berita Lainnya  Tangkal Hoax Berlabel SARA, Kapolres Lantik Puluhan Ulama Jadi Dai Kamtibmas

“Sebenarnya petani kita sudah ada hitungan atau perkiraan sendiri, kami hanya menggiring dan memberikan pemahaman. Untuk daerah yang sudah dipastikan puso terus kita pantau, sementara yang masih bisa ditangani sebisa mungkin dialiri air,” tutupnya.

Iklan
Iklan

Facebook Pages

Iklan

Pariwisata

bisnis2 bulan yang lalu

Libur Panjang Isra Mi’raj dan Imlek, 79 Persen Tiket Terjual di Daop 6 Yogyakarta

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– PT Kereta Api Indonesia (Persero) Daop 6 Yogyakarta mencatatkan penjualan tiket kereta api yang signifikan pada libur...

bisnis2 bulan yang lalu

Demi Lancarnya Perjalanan KA, Pusdalopka Rela Tak Ada Libur

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com) – Salah satu elemen penting yang memainkan peran strategis dalam menjaga kelancaran operasional kereta api adalah Pusat...

Pariwisata2 bulan yang lalu

Kementerian BUMN dan Sejumlah Perusahaannya Bagikan Bantuan TJSL ke Warga DIY

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4  Jogja, (pidjar.com)– Kementerian BUMN bersama perusahaan yang berada di bawah naungan BUMN, salah satunya PT Kereta Api Indonesia (Persero)...

Pariwisata3 bulan yang lalu

Okupansi Hotel di Gunungkidul Hampir 100 Persen 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Momen libur natal dan tahun baru 2025 menjadi hal positif bagi Perhimpunan Hotel dan Restoran (PHRI) okupansi hotel sangat...

Pariwisata3 bulan yang lalu

10 Ribu Wisatawan Kunjungi Gunungkidul Dimalam Pergantian Tahun 

https://pidjar.com/wp-content/uploads/2025/03/VID-20250327-WA0011.mp4Wonosari,(pidjar.com)– Dinas Pariwisata Gunungkidul mencatat sebanyak 10 ribu wisatawan mengunjungi destinasi wisata di Gunungkidul saat perayaan malam tahun baru 2025....

Berita Terpopuler